Jumat, 30 Maret 2012

suara simalungun Kamis 29 Maret 2012 (edisi 502)


Siantar Dibanjiri Aksi Tolak Kenaikan BBM

P.Siantar,SS

Aksi penolakan rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali digelar di Siantar. Dua gelombang demo melakukan aksi masing-masing DPC PDI Perjuangan dan BEM USI, Selasa (28/3).

Dalam melakukan aksi penolakan kenaikan BBM ini ratusan mahasiswa dari BEM USI melakukan “long marh” dari kampus mereka menuju Depot Pertamina di Jalan Bola Kaki kemudian ke DPRD Siantar dan selanjutnya melakukan aksi puncak di Jalan Merdeka di depan kampus USI.

Saat menggelar aksi di depot milik PT Pertamina di Jalan Bola Kaki, aksi mahasiswa ini sempat ricuh. Penyebabnya, pihak petugas yang menjaga ketat aksi menangkap mahaswa melempar batu ke arah petugas kepolisian. Beberapa mahasiswa sempat diamankan polisi, namun selanjutnya dilepas kembali. Puas melakukan orasi berupa penyuaraan penolakan rencana kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM, selanjutnya mahasiwa dengan berjalan kaki menuju Kantor DPRD Siantar.

Di halaman kantor DPRD, mahasiswa mengeluarkan tanah dari dua buah goni plastik lalu ditaburkan di halaman kantor. Tanah itu selanjutnya dibentuk menjadi dua kuburan. “Ini merupakan kuburan SBY-Budiono. Kita menganggap SBY sudah meninggal,” seru salah seorang mahasiswa. Setelah membacakan pernyataan penolakan atas kenaikan harga BBM di Kantor DPRD, mahasiswa kembali ke kampusnya di Jalan Sisingamangaraja.

Di depan kampus, yakni bertepatan jalan lintas Sumatera di Jalan Sisingamangaraja itu, mahasiswa kembali menggelar aksi berupa membakar ban. Akibat aksi ini, praktis Jalan Sisingamangaraja tertutup untuk pelintas . Aksi berlangsung sekitar sejam, selanjutnya mahasiswa memasuki lokasi kampus. Direncanakan, aksi penolakan kenaikan harga BBM ini masih akan dilakukan pada Jumat 30 Maret mendatang.

Dengan Beratribut DPC PDIP Siantar Gelar Aksi
Pada hari yang sama ratusan massa dari DPCPDI Perjuangan Siantar juga menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM. Dalam aksinya ini, massa berjalan kaki mengitari beberapa ruas Kota Siantar.

Pantaun wartawan, dalam melakukan aksi ini, massa dengan berani memakai atribut PDI Perjuangan berupa baju beerwarna merah berlogo banteng moncong putih serta bendera PDI Perjuangan. Ini tentu saja bertentangan dengan instruksi Ketua DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, yang menghimbau agar kader PDI Perjuangan seluruh Indonesia jika menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM tidak diperkenankan menggunakan atribut partai.

Kepada waratwan Ketua DPC PDI perjuangan, Timbul Lingga, mengakui pihaknya memang menerima intruksi larangan penggunaan atribut partai. “Tapi, demi menjaga supaya jangan ada pihak lain yang menunggangi, kita terpaksa menggunakan atribut,” terangnya. Puncak aksi massa PDI Perjuangan ini dilaksanakn di halaman Kantor DPRD berupa pembacaan aspirasi penolakan rencana kenaikan harga BBM.
Sementara itu salah seorang aktivis 94 Ronsen Purba SH ketika dikonfirmasi SS seputar aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM mengatakan bahwa dirinya sangat mrespon dan akan ikut turun ke jalan berorasi bersama rakyat untuk menolak kenaikan BBM pada hari puncak aksi besar-besaran pada hari yang akan datang. Semua masyarakat termasuk panggalas tuak, par pasar pagi, komit menolak kenaikan BBM kata Ronsen yang juga ketua Ikatan Alumni USI. (tp)

Ir Ali Wongso Sinaga :


Jika Berkas Sudah Lengkap Pemekaran Simalungun 
segera Terwujud



Simalungun,SS
Sepanjang berkas yang dibutuhkan untuk proses pemekaran Kabupaten Simalungun sudah lengkap tidak ada alas an DPR-RI untuk tidak memproses.  Kabupaten Simalungun dari berbagai sisi sangat layak untuk mekar untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Demikian dikatakan Ir Ali Wongso Sinaga  anggota DPR-RI didampingi Timbul Jaya Sibarani Ketua Fraksi Golkar DPRD Simalungun saat bertemu dengan DR Sarmedi Purba, Dr Rajin Saragih dan Dr Jon Rider Purba di loby Siantar Hotel Sabtu pekan lalu.
Ali Wongso Sinaga mengatakan dirinya sejak awal sangat concern dengan proses pemekaran Simalungun. Sebagai anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Sumut 3 yang wilayahnya meliputi Siantar-Simalungun saya senantiasa membantu proses pembahasannya di komisi II DPR-RI.   Walaupun saya anggota DPR-RI Komisi V akan tetapi saya terus “mengawal” proses pemekaran Simalungun di DPR-RI ujar Ali Wongso.
Dikatakan Ali Wongso sesuai informasi yang diperolehnya adalah masih ada berkas untuk proses pemekaran Simalungun yang belum dilengkapi, kita terus mendorong agar Bupati Simalungun dan Gubsu sesegera mungkin melengkapinya untuk bisa segera diproses.   Kalau berkas sudah lengkap yakinlah Simalungun mekar bukan lagi sekedar wacana ujarnya.
Ali Wongso mengatakan dirinya sudah beberapa kali memfasilitasi anggora DPRD Simalungun dan tokoh masyarakat Simalungun bertemu dengan komisi II DPR-RI, dan prinsipnya tidak ada alasan Simalungun tidak mekar jadi kita harapkan berkas yang diperlukan segera dilengkapi ujarnya.
Sementara itu Timbul Jaya Sibarani mengatakan Golkar Simalungun sejak awal sangat mendukung pemekaran Simalungun karena pemekaran adalah solusi untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  Pemekaran Simalungun sekarang terhambat berkas yang masih kurang lengkap, ada sekitar 8 berkas lagi yang belum lengkap kita harap segera bisa dilengkapi.  Untuk mempercepat proses pemekaran memang masih membutuhkan kemauan politik dari semua pihak termasuk Pemkab Simalungun juga diharapkan pro aktif melengkapi berkas yang dibutuhkan.
DR Sarmedi Purba mengatakn sebagai salah seorang pemrakarsa Pemekaran Simalungun dia mengharapkan agar Ali Wongso Sinaga selaku anggota DPR-RI yang juga salah seorang Ketua DPP-Partai Golkar berjuang lebih keras lagi agar harapan warga Simalungun yang sudah terpendam selama bertahun-tahun bisa segera terwujud.  Harus diakui masih ada saja beberapa tokoh dan elemen masyarakat Simalungun yang kurang setuju dengan pemekaran Simalungun. Pihak yang tidak setuju dikarenakan sisi pandang mereka yang berbeda dengan pihak yang mendukung.
Kita berharap pihak yang tidak mendukung pemekaran bisa sedikit mengubah sisi pandangnya dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang lebih luas.  Pemekaran adalah solusi untuk memperpendek rentang birokrasi dan mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.   Sarmedi mengharapkan agar Ali Wongso Sinaga terus berjuang mewujudkan harapan masyarakat Kabupaten Simalungun. (tp)     

Bual-Bual Pokkalan


SABOUDO NAMATOLBAK ANGGO TUBUH DUHUT-DUHUT
Buei do hape uppama bani simalungun on. Anggo sihol hita manorihi uppama ai songon hasoman parpokkalan, marrohan do dapot uppama ai. Sattorap on ibahas parminum mengenai pertobatan songon uppama na isobut iatas.
“Aimada, songon na bueituma hasomanta on na lari jalur soal na berjuang on. Bueima namanadingkon Habonaron Do Bona pitah halani loheini boltok” nini si Jauman dobhossi hujai hujon marsahapi pasal na marsimalungun.
“Ai seng ibotoh nassiam bahasa sonari on, sedo otak be na marpikkir. Dihut ma boltok. Sonaido namasa. Jadi ulang pala songon na heran nassiam “nini Kardono hun Nagori Dolog.“Nai homa tene ……………….” Marbalos si Jarmen pakon si S3. “Anggo sonaido, boisma jagul ai ipangan bodat atene …… he…… he ……….. he ……………” si Jarmen songon na kesal.
“Ai memang, na bueitudo tuppuan i Simalungun on. Apalagi tuppuan ai pitah na sari makan dassa visi pakon missini. Pag do halak Simalungun bertopengkan marwah simalungun pitah mambuat duit makan siang. Memang sattun do bah. Mangir ahh ….” Nini Lomo use sambil bangindo tambu tuak bani Pak Mawar.
“OK,  sonaima permasalahan ai, lantas sonaha jalan keluarni ? Anggo pitah na mungut-ungut dassa hita seng salosei persoalan on. Dearando buat hita jalan keluarni ase salosei” nini si Petrus Serbelawan mambere podah.
“Sonon ai, napangindo hubani kawan namangaku tokoh Simalungun, na ongga mardemon i Rumah Sakit Umum Siantar soal Ruislag, ase mulak ma bergabung pakon rayat Simalungun. Ulang sanggah itoruh sok pahlawan, hape dob iatas jadi lawan songon dodingni Damma” si Ibnu mambahen saran.
“Sosok ma ai, papodas hita ma bertobat. Ulang halani duit na saratus ribu mittor ihianati hita Simalungun on. Ulang iboan-boan goranni Simalungun laho sari makan” nini si Abdi Tonduhan use.
“Memang sonaima” si Posma use mambahen saran. “ Agak sulit do mambuali pakon jolma na lang idealis. Ase ibotoh nassiam bueido pengurus PMS tkt kecamatan manjalo duit humbani seseorang laho mamilih seseorang ai jadi ketua i Kab Simalungun. Akhirni tarpilih ma tongon parduit ai. Tapi dobhossi tarpilih magouma ia use.Seng idingat be na iado ketua. Kan domma sibahuton parsahapan ? Sonaipe, saboudo na matolbak anggo tubuh duhut-duhut. Anggo bertobat kawan penghianat on, mulak do uhuni Simalungun mangidahsi. Podasma berubah. Bergabung ma bani pejuang Simalungun i Talun Madear Tanjung pinggir. Sonaima podah pakon saran na boi hubahen. Anggo lang sosok bani nassiam, yah……. Mulak bakku ma hatakkai”nini si Posma hun Pamatang Bandar.
Hita pambasa bual pokkalan on, yakin do hanami bahasa anggo ham seng dihut bani pejuang na penghianat ai. Halani ai, podahi hamma buei halak Simalungun on ase anggo berjuang, otak ma ibahen marpikkir. Sedo boltok. Ai sedo si Jaboltok ham.
Sonaha pe ningon, seng tarbahen halakan na laho mangurusi Simalungun on. Maningon dihut do ham pakon keluargamu. Patugah ham bani sidea bahasa saboudo namatolbak anggo tubuh duhut – duhut. Mulak do uhurni Simalungun mangidah penghianat anggo tarolos bertobat. Horasma batta haganupan. (op zerico)


Info Singkat Daerah

 Dolok Panribuan, SS
Ka. UPTD PSDA Kec. Dolok Panribuan L. Nainggolan pimpin Jumat Bersih sesuai anjuran camat Dolok Panribuan James Siahaan, S.STP hingga terlihat (16/03) pembersihan jalan masuk 500 meter dibabat bersih dan rapi juga pegawai di sini rajin tanam cabe di sekitar pekarangan, kalau panen cabe mereka jual untuk acara morning coffee, hampir setiap saat pegawai ada bertugas di kantor dan yang lainnya aktif di lapangan. (Alpijor)


Dolok Panribuan, SS
Diduga keras ada salah program pada proyek KBR (Kebun Bibit Rakyat) kata KCD Dinas Kehutanan Kab. Simalungun, karena menurut hasil pantauannya di Bandar Dolok ketua kelompok usaha Bapak Gultom di Lumbanri, Ketua KV Bapak Sihombing, di Siatasan Ketua KV Bapak Simanjuntak di Palia Naopat ketua KV Bapak Butarbutar. Besarnya dana yang diberikan negara Rp.50 juta per kelompok usaha. Kabid yang menangani bibitnya Bapak Alimin Saragih. Sementara PPK adalah M. Pasaribu yang baru-baru ini meninggal mendadak untuk daerah kabupaten kecamatan Dolok Panribuan dapat menurunkan intel untuk melakukan penyelidikan, kata M. Johan dari LSM PPL P. Siantar. (KS)


Bangun, SS
Wartawan Suara Simalungun yang meliput di SMP Negeri 1 Bangun Kecamatan Gunung Malela, pada WC ditemukan tidak berfungsi, halaman tidak rapi dan banyak unsur pembiaran, kondisi cat sekolah yang jelek sudah saatnya diperbaiki dan pakaian dinas yang rapi masih perlu ditingkatkan. Saat ujian berlangsung (semester) pengawasan kasek kurang karena beliau bolos saat itu, menurut staf tugas ke kantor Dinas Dikjar Kabupaten Simalungun di Pematang Raya. (Tim)

BANGUN, SS
Proses belajar mengajar di SD Negeri  095130 Senio Bangun dapat dibanggakan karena kasek rajin dari pintu ke pintu mengontrol para guru yang sedang di lokal masing-masing. Beliau ini dalam bertugas cukup disiplin dan disenangi para guru apalagi orangtua murid pantauan wartawan (17/3) di lokasi. Sri Juniari, S.Pd sosok yang perlu dicontoh guru rajin mengawasi guru yang mengajar serta anak-anak dan jarang bolos dari sekolah hingga wartawan merasa puas atas pelayanan pertanyaan wartawan tentang proses belajar mengajar. (KS)

Bangun, SS
SPBU No. 14211208 Simpang Bah Jambi tidak lakukan pengisian jeregen dan hampir setiap hari diawasi pihak kepolisian. Hal ini terlihat (17/3) menurut mandor yang bertugas saat itu, pihaknya tetap melakukan pelayanan terhadap pengguna kendaraan dan meminta maaf kepada masyarakat pembawa jeregen (tidak melayani jeregen lagi) cetusnya kepada wartawan. (KS)

Bangun, SS
Kepala Puskesmas Bangun dr. Hj. Zulfianidar yang melayani 16 nagori tetap melakukan pelayanan 24 jam. Saat wartawan bertugas di sana menurut petugas dan pegawai yang sedang piket 3 orang dan cuti melahirkan 1 orang, yang terlambat tidak ada (17/3) hingga wartawan balik kanan darisana. (KS)

Marihat Tempel,SS
Sosok kasek SD 095125 adalah peduli mengajar dari 5 kali kunjungan selalu hadir dan jarang bolos. Menurut Hotlan Sinaga bahwa dirinya harus bertugas penuh mengingat banyaknya administrasi yang harus diselesaikan dengan baik dan benar. Saat itu mid semester semua aktif melakukan pengawasan dan hasilnya dikumpul di ruangan kepala sekolah disiplin dan keteraturan adalah dasar persiapan menuju sekolah unggulan. (Edi)


Syahkuda, SS
Kasek SD Negeri 096134 Syahkuda kecamatan Gunung Malela Agnes A. Sihaloho (17/3) miliki kursi/meja baru atau disebut kursi/meja tamu. Kasek tidak berada di tempat kata Abdul Hakari selaku bendahara BOS. Saat itu Mid Semester, PNS 10, honor 2, lokal 6 dan 1 kantor. Semua guru memiliki baju batik yang warnanya sangat menarik dan rapi apabila dipakai para guru. (LM)


Kerasaan,SS
SD Negeri 091632 dan SD Negeri 091635 Kerasaan menurut pantauan wartawan jam 10.35 WIB (17/03) sudah pulang dan tutup kantor tapi anehnya di sekolah ini duluan pulang kepala sekolah dan hal itu berjalan bertahun-tahun sesuai dengan anjuran kepala UPTD Kec. Pematang Bandar, kata orangtua murid berinisial AS (40) penduduk Kerasaan. Hal itu untuk menghindari wartawan dan memang betul setelah diuji murid kelas 2 belum bisa menulis huruf A-Z dengan baik. (Tim)


Kerasaan,SS
Puskesmas Kerasaan dalam pelayanan 24 jam tetap beroperasi dengan baik, hal itu terlihat (17/03) dimana dari petugas piket yang bertugas saat itu melaporkan sampai dengan jam 10.50 WIB yang berobat baru ada 2 orang pasien kata EMP Br. Saragih selaku ketua piket, mewakili Kepala Puskesmas dr. Janneraman Saragih. Saat itu beliau bertugas ke Raya. Di beberapa tempat terlihat kosen terlalu tua dan sudah saatnya direnovasi. (Sita)


Kerasaan,SS
SPBU No. 14211270 tetap menolak jeregen dan hampir 24 jam beroperasi dengan baik. Petugas Polisi tetap ada yang mengawasi. Jadi untuk penyimpangan sudah pasti tidak ada di SPBU tersebut, jelas Samiun berujar kepada wartawan hingga kekompakan para pemilikan SPBU menjadikan lancar layanan minyak di Kabupaten Simalungun. (LM)


Syahkuda Bayu,SS
Suyatno Pangulu Nagori Syahkuda Bayu mengatakan bahwa pihaknya berusaha mengolah tanah-tanah kosong dengan tanaman jagung variates SP 12 dan wartawan dibawa untuk melihat tanaman jagung ± 1 ha yang dulunya kosong. Kelihatannya tanaman jagung tersebut sangat subur dan layak menjadi CONTOH rakyat. Hal ini dilihat (17/3) di lokasi jagung. (Sita)


Simpang Asilom, SS
Gudang 18 (CV. Rapi Teknik) dikunjungi wartawan dan mendapat sambutan hangat dari petugas Satpam sebaiknya bertamu ke Humas Suhadi yang disebut-sebut anggota DPRD Simalungun dari P3. Pertanyaan wartawan adalah CV. Rapi Teknik tidak memiliki amdal sesuai ketentuan yang berlaku. Diduga perusahaan ini buang limbah ke sungai Bah Bolon, yang menjadi pertanyaan kok masih ada perusahaan NAKAL di Simalungun seharusnya perusahaan tersebut memiliki AMDAL, lucu kali ya!!! (Sita)

Kerasaan I, SS
Proyek saluran gendong irigasi Kerasaan I  TA. 2011 berbiaya Rp.7,5 miliar terpaksa gagal, karena perencanaan salah dari dana tersebut baru terpakai dananya Rp. 1,4 miliar di lapangan, sisanya jadi Silva kata masyarakat Suyatno hingga Ir. Berlin Sitompul angkat tangan di lapangan (17/3). (Sita)

Tomuan, SS
Pembangunan proyek PNPM di Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur membuat parit mengenai upah laki-laki dan perempuan tidak sama, sementara yang dikerjakan laki-laki dan perempuan sama saja. Ngocok semen, mencangkul dan mengangkati air sama-sama dikerjakan perempuan dan laki-laki, tapi perbedaan upah sangat menyolok, yang laki-laki menerima upah Rp.50.000/hari, sementara perempuan Rp.35.000/hari, jadi yang pasti telah terjadi diskriminasi, akhirnya tenaga kerja yang perempuan banyak mengundurkan diri, karena perbedaan gaji tersebut. Dipahami bahwa konsultan supervisi terlihat dalam ini diskriminasi. (LM)

P.Siantar,SS
Sebut saja namanya Mak Ribut yang beralamat di Jakarta dan mempunyai rumah di Siantar tepatnya di Parluasan. Awalnya lancar dalam hal pinjam meminjam sebagai pedagang di Parluasan, nama inisial Mak Sorta berpredikat janda kemudian meningkat menjual tanah atas nama orang lain kepada Mak Sintal (rentenir pasar parluasan), harga tanah Rp.60 juta dan transaksi pun terjadi lengkap buku milik surat tanah diserahkan dijual Mak Sorta, ketika Mak Sintal merehab rumah yang dibelinya dari Mak Sorta tadi datanglah telepon dari Jakarta (Mak Ribut) dan melarang rumah tadi direhabilitasi Mak Sintal. Apa yang terjadi Mak Sintal pun kerepotan karena tak mengerti hukum. (M. Johan)


Perdagangan,SS
Tanah Legium Veteran 5 persil dijual orang tertentu, suratnya adalah pembelian Bupati Simalungun untuk veteran guna pembangunan kantor dan untuk kegiatan veteran. Beberapa pengurus legium veteran tidak mengetahui bahwa asset itu dijual untuk kepentingan pribadi akhirnya pengurus legium berkeberatan antara lain R. Sirait katanya melalui informasi koran Suara Simalungun (25/3).  (KS)

Parapat,SS
Kementerian PU RI sudah terdengar pada bulan Februari 2012 terbukti (27/3) jalan negara ruas jalan Pematangsiantar-Parapat lebih dikenal judul “Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Pematangsiantar-Parat”. Nomor Kontrak 01/KTR-ABBN/33.04.079333) SKPD-08/2012 sebesar Rp.5.096.874.000, APBN 2012 kontraktor PT. PUSAKA AGUNG JAYA KARYA Nama Konsultan pengawas tak jelas. Pada posisi konsultan LSM PPL di bawah pimpinan Muhammad Johan, ST akan coba tanya Dirjen Bina Marga mengapa hal itu bisa terjadi tanpa supervisi??. (KS)

Dolog Panribuan,SS
Rumah Dinas SD Negeri 094139 Sangir Huta dirusak orang  tak dikenal, suami br. Turnip dan anaknya yang perempuan melapor ke Polsek Tiga Dolok dilayani dengan baik. Kapolsek AKP Harianja dan mengarahkan agar yang melapor adalah ibu Turnip karena rumah dinas atas nama kepala sekolah. (LM)

Sergei Kampung Limbong, SS
Walau kasek SD Negeri 105455 Sibatu-batu Bapak Maraden Lumban Tobing tidak berada di sekolah sibuk ke kantor UPTD Dolok Merawan mengikuti rapat dinas, kata staf (27/3) IRNA semua proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar. Saat itu semua ruangan belajar jam 09.00 WIB dan guru hadir hanya Rosmauli Situmeang terlambat karena ada urusan berkas yang harus diselesaikan ke UPTD Dolok Merawan. (KS)

Dolog Merawan, SS
Kunjungan wartawan (27/3) ke SD Negeri 102124 Dolok Merawan Kasek SD Rosma Aruan yang lahir tahun 1952 dan sudah genap 60 tahun, tentu sudah harus pensiun, ternyata masih aktif, menurut Dame guru kelas VI kasek ke kantor UPTD  Kecamatan Dolok Merawan urusan laporan ujian saat itu jam 10.00 Wib semua ruangan dalam proses belajar mengajar. (LM)


Dolok Merawan, SS
Kadis Dolok Merawan Pujiono, S.Pd tetap aktif dalam kedinasan terlihat (27/3) tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat, baik staf melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan bidangnya. Hanya saja di daerah ini ada perlintasan kereta api yang sangat rawan dan perlu mendapat perhatian Kadis pemeliharaan jalan kereta api Tebing Tinggi Bapak Syafrizal. (Sita)
Sergai,SS
Jalan lintas yang ada di areal perkebunan PT. Bridgestone dari kabupaten Simalungun menuju ke Sipispis Kabupaten Sergei tentu di musim kemarau (27/3) berdebu, semua masyarakat khususnya aparatur dan anak sekolah terpaksa menghirup udara debu hingga menimbulkan dampak negatif. Kewajiban pemegang HGU diharuskan perusahaan jalan yang layak dipelihara, diawasi dengan baik. HGU No. 114 pada ayat ke tiga huruf C “Pemegang HGU untuk membangun serta memelihara prasarana lingkungan dan fasilitas tanah dalam areal tersebut” bukan jalan berdebu. (KS)

Tanah Jawa,SS
SPBU yang ada di Tanah Jawa (24/3) terlihat diantri oleh orang yang akan membelinya, kebanyakan dari para pengantri membawa jeregen yang berisi 35 liter, pegawai SPBU mengisi gerejen sehingga pengantri sepeda motor yang akan mengisi minyak ada yang ngome-ngomel karena agak lama menunggu. Padahal di SPBU yang lain tidak diperbolehkan beli minyak dengan menggunakan jeregen, kenapa di Tanah Jawa boleh??? Apa sebabnya??? (KS)



PDI-P Siantar Gelar Aksi Damai Tolak 
Kenaikan BBM

P.Siantar, SS
DPC PDI - Perjuangan Kota menggelar aksi damai, Rabu (28/3), sebagai bentuk penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).  Aksi ini  tersebut mendatangi kantor Wali Kota di Jalan Merdeka, dan gedung DPRD Jalan Adam Malik. Massa PDI -Perjuangan akan berkumpul di parkir pariwisata Jalan Merdeka. Lalu menuju gedung DPRD dengan melakukan long march mulai dari Jalan Merdeka - Soa Sio -Sutomo - Sudirman - Jalan Adam Malik. Di kedua lokasi itu, partai berlambang moncong putih ini akan menyampaikan orasi dan pernyataan sikap.

Menurut Ketua DPC PDI -Perjuangan Kota Pematangsiantar, Timbul Lingga, didampingi pengurus lainnya, jumlah massa mencapai 1.000 orang yang merupakan struktur kepengurusan. Mulai dari Pimpinan Anak Ranting (PAR), Pengurus Ranting (PR), Pengurus Anak Cabang (PAC), DPC, dan Fraksi PDI -P di DPRD Pematangsiantar. Penangungjawab aksi Deni Boy Pane, dan Hendri Manurung.

Wakil Ketua DPC, Togi Siregar menuturkan, dalam demo ini ada beberapa hal disampaikan pada masyarakat, jika DPC PDI -P menyampaikan permohonan maaf jika aksi itu mengganggu lalu lintas, aktivitas supir, pedagang, pelaku usaha, termasuk aparat keamanan.
Menurutnya, tujuan aksi ini murni pendampingan terhadap masyarakat atas rencana pemerintah menaikkan BBM. Karena sesuai evaluasi partai, dengan rencana kenaikan BBM itu, otomatis akan menaikkan harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan, kesehatan, buruh terancam PHK, dan pengganguran bertambah.

"Kehidupan masyarakat kecil semakin berat. Kami sudah lakukan survei di pasar, jika BBM belum resmi ada kenaikan, namun harga sembako sudah naik. Seperti gula harganya Rp 13.500, yang sebelumnya Rp 12.00 per kg. Ini diakui para pembeli dan pedagang," ujar Togi Siregar, Selasa 27 Maret 2012, di Sekretaris DPC Jalan Ricardo Siahaan.

Amri Siregar Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM menuturkan, aksi turun ke jalan ini murni instruksi dari DPP. Menurutnya, seluruh anggota DPR dari PDI -P dalam sidang paripurna membahas kenaikan BBM, sudah diperintahkan tak boleh keluar dari Jakarta.

"Ini sebagai bentuk menolak kenaikan BBM. Ini bukti kuatnya partai ini mendampingi berjuang untuk kesejahteraan masyarakat. Seluruh jalur akan digunakan partai menolak kenaikan BBM tersebut," ujarnya.

Mengenai adanya alasan pemerintah menaiikan harga BBM, karena APBN defisit, Togi menuturkan, ini akan disampaikan dalam pernyataan sikap mereka pada Pemko Pematangsiantar dan DPRD. Menurutnya, alasan defisit itu hanya sebuah pembodohan terhadap masyarakat.

Terkait adanya ancaman dari pemerintah jika daerah menolak akan diberikan sanksi, menurut Amri, Kepala Daerah (KDH) itu pilihan rakyat, dan yang menjatuhkan adalah rakyat. Sehingga tak ada wewewang Mendagri untuk memberhentikan KDH bersangkutan.

Sementara Timbul juga menyesalkan pernyataan Mendagri itu, dan ini pengangkakangan demokrasi. Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar ini menuturkan, jika suatu daerah menolak kenaikan BBM, apa tidak selayaknya seorang KDH menyampaikan pada pemerintah pusat.

"Karena salah satu tugas pemerintah daerah adalah meningkatkan kesejahteraan rakyatnya," ucapnya. (int)


MTQN Ke-44 Tingkat Kota Siantar di Buka


P.Siantar,SS

Wakil Walikota Siantar, Koni Ismali Siregar, Senin (26/3), membuka secara resmi  MTQN ke-44 tingkat Kota Siantar di Lapangan  Adam Malik, Siantar. MTQ ini diikuti sebanyak 292 peserta qori dan qoriah. Saat pembukaan itu Koni mengatakan, umat Islam tidak boleh berpangku tangan dan hanya menjadi penonton kemajuan abad. Katanya, umat Islam harus bangkit dengan semangat yang telah diajarkan Al-Quran, dan umat Islam harus mampuh mentransformasikan spirit Al-Quran sesuai dengan perkembangan zaman, dan umat islam jangan sampai mengabaikan ajaran Al-Quran yang nantinya akan mengakibatkan dirinya tenggelam dan hanyut oleh arus zaman.

Dikatakannya,  dengan pelaksanaan MTQ ke-44 tahun 2012  yang berthema  “MTQ menjadikan Siantar Membaca, Siantar Berkarya,Siantar Berzikir, dan Siantar Berfikir, mengukir prestasi menuju Siantar Mantap,Maju dan Jaya, thema tersebut mengandung spirit yang mendorong untuk mengukir prestasi dengan membaca,berkarya,berzikir,serta berfikir Qur’ani, akan menjadikan pondasi yang menyatu dalam fikiran dan hati.

Selain itu dalam sambutannya, Wakil  Walikota juga mengingatkan kepada pesertas MTQ, untuk tidak semata mengejar menjadi yang terbaik tetapi harus terus menerus meningkatkan kualitas hasil yang diperlombakan .Dengan motivasi yang tinggi, qori dan qoriah yang mengikuti  MTQ ini dapat menjaga kesehatannya, sebab stamina yang prima  serta konsentrasi penuh akan sangat mempengaruhi dalam mengikuti MTQ ini nantinya, dan kepada para dewan hakim MTQ, Walikota juga berharap agar melakukan tugasnya dengan amanah serta obyektif dalam penilaian. ”Menjalankan tugas hendaknya hanya mengharap ridho dari Allah SWT,  Tuhan yang maha Esa”tegasnya.

Sementara itu, Asisten I Djumadi SH selaku ketua panitia pelaksanaan MTQN ke-44 tahun 2012 tingkat Kota Pematangsiantar  melaporkan, bahwa maksud  dan tujuannya digelarnya kegiatan MTQ ini dalam rangka usaha mengembangkan kemampuan baca Al Quran dengan baik dan benar. Kemudian, memahami dan mengamalkan makna yang terkandung dalam Al Quran. Serta, membentuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntunan Al Quran. Juga sebagai persiapan utusan peserta dari Kota Pematangsiantar  untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Sumatra Utara yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 April sampai 5 Mei 2012 di Kabupaten Serdang Bedagai

lebih jelas lagi Ketua Panitia mengatakan, MTQ  ke-44 tahun 2012 ini  berlangsung selama 5 hari mulai dari tanggal 26 hingga 31 Maret 2012,  dan yang akan dimusabaqahkan sebanyak 7 cabang yakni Cabang Tilawah, Tahfiz, Fahmil Quran, Syahril Quran, Khattil Quran,Tartil Quran,  dan karya ilmiah, peserta yang mengikuti MTQ terdiri dari utusan 8 Kecamatan se-Kota Pematangsiantar, yaitu Kecamatan Siantar Barat sebanyak 49 peserta, Kecamatan Siantar Utara 40 peserta,Kecamatan Siantar Sitalasari 37 peserta,Kecamatan Siantar Timur 43 peserta, Kecamatan Siantar Selatan 34 peserta,Kecamatan Marihat 24 peserta, dan Kecamatan Siantar Martoba 48 peserta, serta Kecamatan Siantar Marimbun 24 peserta, dengan keseluruhan pesrta yang yang mengikuti MTQ sebanyak 292 orang.

Pembukaan MTQ ke-44 tahun 2012 tingkat Kota Pematangsiantar ditandai dengan melakukan pemukulan beduk sebanyak 44 kali secara bergantian, pemukulan beduk diawali oleh Wakil Walikota Drs.Koni Ismail Siregar, dan dilanjutkan Wakil Ketua DPRD Zainal Purba,Dandempom, Kakan Kemenag Drs.H.Hasim Hasibuan, Ketua MUI sekaligus mewakili dewan hakim Drs.H.M.Ali Lubis, serta Ketua Panitia Asisten I Djumadi SH, sekaligus penyerahan piala bergilir yang diserahkan Camat Siantar Barat Pardamean Manurung kepada Wakil Walikota, yang mana tahun lalu kecamatan siantar barat sebagai juara umum MTQ ke-43 tahun 2011, dan penyerahan piala bergilir tersebut juga diserahkan Wakil Walikota kepada Ketua Panitia MTQ ke-44 tahun 2012 untuk direbutkan kembali. (tp)


 Jembatan Perbatasan Antar 2 Kabupaten Nyaris Putus
Serdang Bedagai, SS
Baru saja dibenahi dan berulang kali dilakukan pembenahaan oleh 2 kalangan perusahanan Perkebunan yang ada di Kotarih terhadap Jembatan perbatasan antar 2 Kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Galang Deli Serdang dengan Kecamatan Kotarih Serdang Bedagai ini sudah mengalami rusak parah sehinga kondisi Jembatan tersebut nyaris putus dan hamper menelan korban, sementara F. S.Sos MSi Oknum Camat yang baru bertugas 14 Bulan  di Kecamatan itu  tak merespon program Gerbang swara dari pimpinannya diduga Oknum tersebut anak emas Bupati Sergai.
Tak mendukungnya atas program tersebut dilihat dari sikap Oknum Camat Kotarih yang baru bertugas 14 bulan dikecamatan itu setelah ia mengantikan pejabat lamanya Drs Ramadhan Purba SH yang ikut serta mendukung dan menyukseskan program dari Bupati Sergai akan hal Gerbang Swara ( gerakan pembangunan swadaya rakyat ) terhadap pengawasan dan pemeliharaan kondisi jembatan perbatasan antar 2 Kabupaten yang terbuat dari Besi IWF dan papan keeping yang sudah berumur 20 tahun lamanya.   
Kesuksesan pejabat Drs Ramadhan Purba SH selaku mantan Camat yang bertugas hamper 3 tahun di Kecamatan tersebut terlihat dari kegigihannya dan peran serta ya dalam hal menjalin hubungan yang baik dengan kalangan pengusaha yang ada di Kotarih untuk ikut menyelamatkan kondisi jembatan perbatasan yang sudah berumur 20 tahun lamanya terlihat dari peran serta pihak Perkebunan PT SRA Kotarih ikut menyelamatkan kodisi jembatan itu sehingga di acara K3 yang dilaksanakan di Kebun Pabatu 15 Bulan lalu, Perkebunan PT SRA Kotarih mendapatkan Piagam Penghargaan Pembangunan Desa oleh Bupati Sergai  Ir HT Erry Nuradi MBa  sesuai Intruksi Bupati Serdang Bedagai Nomor: 04 tahun 2005 atas keikhlasan Pihak perkebunan untuk berpartisipasi membangun desa di Serdang Bedagai kepada Manager Perkebunan PT SRA Kotarih.
Tapi kini kenyataanya berbeda, setelah Drs Ramadhan Purba SH di mutasikan tugas di Kecamatan Tebing Tinggi, kondisi jembatan tersebut makin tak terawat serta tak terjaga dan terpantau dari Oknum Camat Kotarih penganti tugas selanjutnya, malah Oknum Pejabat Kecamatan tersebut sengaja membiarkan hilir mudiknya angkutan galian C yang melebihi kapasitas Ton Ase muatan kenderaan yang melintasi jembatan perbatasan itu di bandingkan dengan 3 Camat sebelumnya ( setelah mekar dari kabupaten Induk- Red ) sibuk menyelamatkan Kondisi jembatan dari hilir mudik angkutan pemuat galian C yang melebihi kapasitas Ton ase nya.
Dan ini terbukti dari kegiatan Galian C yang meraja rela melintasi jembatan perbatasan antar 2 Kabupaten dengan kapasitas melebihi ton ase muatan kenderaan setiap 1 jam sekali melintasi jembatan tersebut, sehingga konisi jembatan perbatasan itu makin terpuruk dan nyaris putus seperti halnya dengan angkutan Cool Disel Pihak Perkebunan PT SRA Kotarih BK 9801 TH yang hamper nyemplung kedalam sungai dengan muatan TBS hanya 6 Ton hari rabu pagi ( 21/03) kemarin. Humas Perkebunan PT SRA Kotarih Haidir Damanik SH Ketika ditemui sejumlah wartawan akan hal peristiwa tersebut mengatakan kita selalu capek melihat kondisi jembatan perbatasan itu yang mana kita selaku Perkebunan selalu dikorbankan demi keuntungan lalu lalangnya angkutan galian C yang meraja rela di Kecamatan Kotarih, sementara pimpinan di daerah ini kurang tegas menindak / melakukan peneguran akan hal muatan yang berkapasitas melebihi ton ase dari kekuatan jembatan yang terbuat dari kepingan papan dan Besi IWF tersebut hanya berkapasitas 8-10 Ton saja.
Dan Kita salut atas kebijakan Drs Ramadhan Purba SH selaku pejabat sebelumnya yang tegas melarang hilir mudiknya angkutan galian C yang melebihi kapasitas ton ase kenderaan tersebut, yang mana sebelum adanya kegiatan galian C di Kotarih ini, Kita selalu melakukan perbaikan kondisi jembatan 8 bulan sekali dalam setahun dibandingkan dengan 14 bulan ini kita telah melakukan perbaikan sebanyak 4x terhadap kondisi jembatan itu.
     “ Kita peduli dan respon akan keberadaan jembatan perbatasan tersebut, tapi apalah daya, kita membutuhkan jembatan tersebut sebagai alat hilir mudiknya kenderaan perusahaan kami dalam mengantarkan TBS ke Pabrik pembuangan yang ada di Sergai dan Langkat, jadi mau gak mau kita tetap peduli buat memperbaikinya” Jelas Humas kembali. (LM)


Periksa ,  PKS PT Prima Sauhur Lestari DidugaTanpa Amdal
Perdagangan,  SS
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Prima Sauhur Lestari Di Nagori Pematang Kerasaan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Air dari saluran pembuangan PKS tersebut , langsung dibuang ke Sungai Bahbolon tampak berwarna Hitam coklat, diduga PKS itu tidak memiliki Amdal. Hal itu dikatakan  salah seorang warga setempat yang mengaku bernama Sumiran (46) kepada tim wartawan kemarin saat bertemu  di salah satu warung kopi disekitar jalan Asahan Nagori Kerasaan.
Menurutnya, Omongkosong  PKS itu memiliki amdal, sementara air dari saluran PKS itu yang dibuang  ke sungai Bahbolon  warnanya hitam coklat jika PKS itu menggunakan Amdal. tentu warna air dari PKS itu tidak demikian  " Saya yakin PKS PT Prima Sauhur Lestari tidak memiliki Amdal, soalnya air yang dibuang ke sungai kok Hitam warnanya ? atau boleh saja ada Amdalnya tapi tidak digunakan melainkan langsung airnya dibuang ke sungai saat waktu tertentu termasuk saat datang hujan atau saat jam tengah malam dan mohon buktikan bang  lihat ketempat buangan airnya ke sungai bahbolon itu ," ujar yang ngakunya gemar memancing ikan itu.
Dia menambahkan, bahwa pihak perusahaan sepertinya  hanya memikirkan untungnya saja yaitu dengan menggunakan pengeluaran sekecil-kecilnya untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya, pada hal mengenai lingkungan harus diperhitungkan apalagi di hilir sungai itu sangat banyak warga  menggunakannya untuk mandi dan menyuci pakaian keluarga.  "Sepertinya pengusaha PKS itu bang kurang bersahabat, contohnya jalan  dusun 1 yang dilalalui  truknya sudah lama berjanji untuk memperbaikinya tapi hingga sekarang tidak ada hanya janji tinggal janji," katanya, sembari menambahkanya bahwa pejabat yang berwewenang dalam hal limbah diduga hanya menerima salam tempel saja. 
Ketika hal itu  wartawan, hendak mengkonfirmasi ke managemen PKS tersebut,dan ingin meninjau bak-bak 9 dan saluran air limbah PKS itu, ke Komplek PT Prima Sauhur Lestari kemarin, tidak dapat bertemu dan tak diizinkan, Satpamnya mengatakan pimpinannya lagi ke Jakarta dan tak ada pegawainya yang mau menerimanya, sehingga Tim (wartawan Hr Pejuang Rakyat, SKM Suara Simalungun dan M Johan Direktur Eksekutip LSM PPL ) langsung memantau, mengecek kelokasi pembuangan limbah PKS itu yang persis di belakang Perusahaan tersebut.
Disana  tampak air dari saluran pembuangan PKS itu mengalir ke sungai Bahbolon berwarna hitan coklat, tentu air limbah itu diduga dapat mengakibatkan terancamnya menjadi punah segala makluk  yang ada di sungai itu hingga konservasi Alam yang harus melindungi segala makluk yang ada di dalamnya dapat habis diracun limbah perusahaan dimaksud, berarti Perusahaan tersebut diduga telah melanggar UU yang ditetapkan Negara untuk itu.(Edi/Sita)      



Siapa Dimana Dan Bagaimana Untuk Himapsi
(Himpunan beberapa Catatan yang Terurai)
Oleh
Djaja Surapati Saragih SH*
  Tulisan ini tidak bermaksud mengkultuskan orang-perorang, tapi lebih  merupakan catatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja oleh HIMAPSI dan perlu dilengkapi oleh rekan-rekan lainnya dan malah dicermati penempatannya dalam dokumentasi perjalanan HIMAPSI.
 Di Jalan Sei Bahmendaris Medan di rumah sdr.Dorlen Saragih disitulah sering dipakai pertemuan-pertemuan/rapat-rapat pembentukan HIMAPSI. Dan yang hadir dalam pertemuan/rapat umumnya dari kalangan Pemuda GKPS ditambah kalangan lainnya karena memang penyampaian undangan lebih mudah disampaikan melalui jaringan ini, karena organisasi ini lebih dulu ada. Pernah dalam rapat dirumah itu orangtua sdr Dorlen Saragih yakni bapak Kenan Saragih berujar dalam sambutannya : “membangun organisasi  lebih mudah dibanding menjaga keberlangsungan hidupnya.tapi jangan takut membangunnya namun pelihara keberlangsungan hidupnya karena itulah yang lebih penting. Kalaupun  harus mati, kita mesti tahu dimana kuburannya, agar tahu kita dimana menangisinya”. Kata-kata ini terukir dalam sanubari saya, karena mengandung makna yang dalam dan terbuka. Dan tentu akan menjadi  luar biasa kalau seluruh civitas HIMAPSI disegala waktu dan disemua tempat mampu memahaminya.  
 Entah rapat/pertemuan ke2 atau ke3, pembicaraan agak alot. Kesepakatan pembentukan sudah okay, draft anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sudah mendekati kesepakatan. Namun mengenai nama muncul silang pendapat. Ada yang mengusulkan nama Ikatan Mahasiswa Simalungun, ada juga yang mengusulkan Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Simalungun ada pula yang mengusulkan Himpunan Mahasiswa Simalungun Indonesia. Saya mengusulkan untuk tidak memakai kata Indonesia dalam nama, karena mana tahu organisasi ini dapat diperluas ke manca-negara. Ada juga berpendapat agar organisasi ini  khusus untuk mahasiswa saja. Tapi yang lain berpendapat supaya digabungkan saja baik mahasiswa dan pemuda. Dalam rapat berikutnya saya berhalangan datang. Dan beberapa lama berselang muncullah nama HIMAPSI singkatan dari HIMPUNAN MAHASISWA DAN PEMUDA SIMALUNGUN. Jadi huruf terakhir I pada HIMAPSI bukanlah singkatan dari Indonesia. Saya menduga disinilah peran Sdr Japorman Saragih, Allerman Purba, Hotman Saragih, Terti Girsang (abangnya sdr Sihol Girsang), Januarison Saragih, Darman Saragih  dkk lainnya memutuskan nama HIMAPSI, dan tentu peran orang-tua kita Bapak Jawasen Sinaga SH. Mereka inilah yang menampung dan mengkristalisasikan usul dan pendapat tentang nama itu, menjadi HIMAPSI.  Sdr Allerman Purba dan Japorman Saragih  lah yang sering memimpin rapat/pertemuan pada saat itu. Dan dalam finalisasi pembuatan Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga dan pembentukan kepengurusannya hadir sdr Budi Ende Saragih. Dan sebagai Ketua Umum yang pertama akhirnya dipilih/ditetapkan Budi Ende Saragih. Dimasa inilah sering dilakukan Malam Budaya Simalungun dan Penepung Tawaran Sarjana. Dimana Sdr Japorman Saragih dan Allerman Purba menjadi even organizer- nya.
 Setelah HIMAPSI terbentuk Bapak Jawasen Sinaga SH yang menjadi salah satu Penasehat organisasi, beliau ini sering mendorong para mahasiswa dan pemuda Simalungun untuk memupuk rasa persatuan dan saling bantu-membantu demi kemajuan mahasiswa dan pemuda itu sendiri terlebih bagi mahasiswa dalam perkuliahan, supaya cepat tammat. Ada kegusaran beliau akan jumlah sarjana Simalungun yang masih sedikit pada zaman itu, keinginannya adalah bagaimana agar pertumbuhan jumlah sarjana Simalungun signifikan. Lagi pula ybs tidak segan merogoh kantung membantu kegiatan HIMAPSI. Dengan seperti itu tidaklah berlebihan kalau Bapak Jawasen Sinaga SH memiliki kedekatan yang lebih terhadap HIMAPSI khususnya mahasiswa, dibanding Penasehat lainnya, seperti Bapak Brigjend (purn) Lahi Raja Munthe, Mansen Purba SH, Mayor J Saragih, Kenan Saragih dan Hot Raja Purba SH, walaupun beliau-beliau ini juga memiliki pengaruh dalam perkembangan HIMAPSI. Kegiatan HIMAPSI akhirnya  banyak dilakukan di rumah Bapak Jawasen Sinaga SH di Jalan Sei Bulan Medan. Hal ini tidak lepas dari dukungan Nyonya Jawasen Sinaga SH br Girsang yang selalu membuka pintu bagi kehadiran mahasiswa dan dengan ramah menyapa. Selain itu juga kegiatan HIMAPSI sering dilakukan di Jalan Iskandar Muda. Disana ada ruko yang dibangun Bapak Brigjend (purn) Lahi Raja Munthe. Beliau ini juga membolehkan HIMAPSI menggunakan rukonya menjadi ajang kegiatan HIMAPSI. Tempat ini memang strategis karena dilalui kenderaan umum (istilah Medannya dulu disebut naik sudaco) sehingga mudah dicapai para anggota. Disitulah rapat-rapat panitia digelar menjelang Mubes I, maupun sesudahnya.Tidak hanya kegiatan HIMAPSI, kegiatan Partuha Maujana Simalungun (PMS) juga sering dilakukan disitu, mengingat beliau  menjadi Ketua Umum PMS kala itu. Positipnya adalah sinkronisasi kegiatan  PMS dan HIMAPSI menjadi terbangun dan terjalin baik.Hal ini terlihat dari adanya tabloid Warta Pembangunan, penerbitannya oleh PMS dan redaksinya serta yang memasarkan dibantu HIMAPSI. Kegiatan lalu berpindah dari sana karena ruko-ruko itu telah dipakai oleh pemiliknya, lalu beralih ke Jalan S Parman, didepan SMA Katholik.
 Kontribusi Bapak Mansen Purba SH juga patut dihargai dibidang budaya, seperti tari. Sumbangan grup tari yang diprakarsai beliau sering tampil dalam kegiatan HIMAPSI. Ketika saya bertemu beliau dalam rangka mengkomunikasikan Lomba Cipta Lagu Simalungun I, beliau memberi arahan : “Lebih bagus jangan lagu Simalungun yang hanya karena bahasanya yang diperlombakan, tapi yang khas lagu Simalungun”. Maksud beliau inggou. Jujur saya akui “ya” dalam hati, walau belum dalam iplementasinya pada saat itu, karena maksud saya sebagai Ketua dan kami Panitia, pokoknya tambah perbendaharaan lagu Simalungun. Sasaran utama itu dulu, walaupun itu sekedar bahasanya. Kami kuatir kalau harus dipaksakan inggou malah nanti pesertanya tidak ada. Biarlah dalam Lomba Cipta Lagu Simalungun berikutnya dikembangkan kearah itu. Dalam Lomba Cipta lagu Simalungun II pun memang inggou belum menjadi persyaratan, tapi hampir separuh pemenang Lomba, nuansa inggou sudah terasa, hanya saja memang tidak begitu kental. Arahan beliau itu pernah saya sampaikan kepada teman/adik-adik di HIMAPSI agar merekalah menindak-lanjutinya, sebab inggou memang khas. Dengan inggou itu sudah menandakan lagu Simalungun.
 Terserah kepada rekan-rekan dan adik-adik anggota HIMAPSI untuk memberikan penilaian apa yang telah kami perbuat, khususnya semasa kami menjadi DPP HIMAPSI dimana saya menjadi Ketua Umum nya. Akan tetapi sukar saya mengelak untuk tidak memberikan apresiasi kepada Bapak Drs Jabanten Damanik waktu menjabat Walikota Pematang Siantar dan Bapak Kol JP silitonga waktu itu menjabat Bupati Simalungun atas perhatian, bantuan dan kerja-sama yang diberikan kepada HIMAPSI. Begitu juga kepada rekan-rekan saya, sulit bagi saya untuk tidak berterima-kasih kepada mereka seperti Sdr Hotman Saragih yang kompeten dibidang administrasi dan kesekretariatan. Januarison Saragih yang kuat sebagai aktuator program, Fullmandasa yang bagus dalam lobby-lobby. Mereka ini sungguh cerdas menerjemahkan kemauan organisasi. Ada lagi Janderisman Damanik, dia baik dalam aplikasi rencana. Dan yang unik sdr. Jamarsen Saragih, dia ini selalu ada dalam kegiatan HIMAPSI dan selalu membantu, walaupun dia tidak memiliki jabatan dalam struktur HIMAPSI. Tidak kalah penting nya dari gender wanita/perempuan, yang sering membantu kegiatan HIMAPSI semasa kami seperti Nevo br Saragih, Immel br Sipayung, Rohni br Purba, Suzana br Sinaga dll yang tidak bisa saya sebut satu-persatu. Mereka ini dengan grupnya banyak mengajak sesama gendernya untuk kegiatan HIMAPSI. Mereka ini baik laki-laki maupun perempuan mudah diajak kerja-sama.Memang terkadang ada saja beda pendapat, namun mereka dapat menerima kalau diberi pengertian. Mereka juga bisa membedakan domain organisasi dan domain pribadi.
 Belakangan setelah lama saya meninggalkan Medan, saya diberitahu teman-teman, kalau sdr Parlindungan Purba sempat menjadi Ketua II semasa kami, lalu sibuk dengan dunianya, tapi kembali lagi menjadi Ketua Umum. Kemudian Harrys Sumbayak menjadi Ketua Umum dan banyak lagi teman/adik yang pernah menjadi Ketua Umum dan pengurus lainnya baik dipusat Cabang atau Komisariat tentu juga telah memberi warna yang indah bagi HIMAPSI, warna yang memberi arti. Biarlah dengan kebesaran hati  civitas HIMAPSI kini dan generasi yang akan datang mencerna lalu memetik makna masa lalu itu untuk kebesaran HIMAPSI sekarang dan mendatang. (*Mantan Ketua Umum HIMAPSI)







Rabu, 21 Maret 2012

SuaraSimalungun Kamis 23 Maret 2012 (Edisi 500)


Dishut Diduga Tutup Mata Hutan Kecamatan Raya Terus Dirambah

* UPAS Raya Sesalkan Kinerja Dishut
Simalungun,SS
Hingga saat ini hutan di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun masih terus dirambah, perambahan hutan dilakukan dengan ragam alasan dan diduga Dinas Kehutanan tutup mata dengan aksi perambahan hutan di Kecamatan Raya.  Demikian dikatakan Soppat Purba Ketua Usaha Penyelamatan Asset Simalungun (UPAS) Kecamatan Raya kepada SS awal pekan ini.
Soppat Purba mengatakan bahwa UPAS Raya telah melakukan investigasi ke seluruh hutan di Kecamatan Raya dan menyaksikan bahwa kerusakan hutan di Raya sudah pada ambang batas yang memprihatinkan.  UPAS Raya sudah terjun ke lapangan yaitu ke hutan di Silou Buttu, Tambun Marisi, dan Raya Huluan.   Kondisi hutan di ketiga lokasi tersebut saat ini sudah sangat memprihatinkan kata Soppat.
Soppat mengatakan masalah perambahan hutan di Raya UPAS Raya sudah berkoordinasi dengan DPP-UPAS  dan diharapkan agar DPP-UPAS juga melakukan aksi agar perambahan hutan di Raya tidak terus berlanjut yang bisa membahayakan keselamatan warga di daerah hilir.   Daerah hutan di raya adalah hulu sungai yang mengalir ke Tebing Tinggi dan Deli Serdang misalnya saja sungai ular jadi kalau sampai hutan di Simalungun mengalami kerusakan berdampak hingga ke Sergai dan Deli Serdang kata Soppat.
Soppat mengatakan Hutan di Kecamatan Raya saat ini dirambah/dihabisi oknum tak bertanggung jawab tanpa hambatan apapun seolah-olah pelakunya benar-benar kebal hukum. Ironisnya hutan yang dibabat itu berada dilahan yang ditumbuhi pohon sembarang keras itu sebelumnya berfungsi membantu kekuatan lahan agar terhindar dari longsor dan banjir.
Tim UPAS Raya yang langsung kelapangan menyaksikan aksi pembabatan yang tak memperhitungkan dampak lingkungan lokasi pembabatan juga ada yang berada dipinggiran jalan juga  adalah persis di  daerah aliran sungai (DAS).
Ketua UPAS Raya mengatakan bahwa secara geografis, Kecamatan u jauh dari jangkauan Polres Simalungun. Kalaupun Polres mungkin mengetahui ada perbuatan pidana seperti pembalakan hutan disana, pihak Polres terlalu enggan datang kesana oleh karena jarak tempuh dari Polres ke TKP yang cukup jauh, akibatnya perambahan bebas sebebasnya menggasak hutan tanpa ijin disana. Namun demikian pihak UPAS tidak akan membiarkan  Kecamatan Raya habis digunduli si pembalak.
UPAS tengah menyusun pengaduan kepada Kapolda dan Kapolri agar siapa saja pelaku dan aparat yang menjadi bekingnya diseret ke meja Pengadilan  utuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.  Pihak UPAS meyakini ada konpirasi tingkat atas dan pelakunya mulus bekerja di tingkat kecamatan. Namun semua itu akan terbukti di Pengadilan nantinya.
Menurut Soppat, perambahan hutan tidak hanya terjadi di Kecamatan Raya akan tetapi juga terjadi di Kecamatan lain di wilayah Simalungun. Akibat pembalakan liar ini, hampir semua jalan di kecamatan ini hancur total karena setiap harinya dilintasi truk besar yang melebihi tonase mengangkut kayu hutan dan kelapa sawit, rakyat semakin miskin, dan muspika disana kehilangan wibawa. Masih maraknya perambahan hutan diduga karena Dinas Kehutanan Simalungun tutup mata terhadap penebangan hutan dan diduga juga terjadi kong kalikong.  Plh Kadis Kehutanan Simalungun Ruslan Sitepu yang coba dikonfirmasi SS seputar masih adanya perambahan hutan di Kecamatan tidak berhasil. (tp)

Sampai Kapanpun Warga  Sidamanik Tolak Konversi 
Teh menjadi Sawit

Simalungun,SS
Sampai kapan pun masyarakat Sidamanik tetap konsisten akan menolak konversi tanaman teh menjadi sawit di kebun Sidamanik. Masyarakat Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun sampai kapanpun tetap menolak  kebijakan Direksi PTPN IV yang akan mengkonversi Teh menjadi Sawit. Konversi teh menjadi Sawit dikhawatirkan akan menimbulkan dampak lingkungan yang pada ujungnya akan menimbulkan kesengsaran rakyat saja. Selain itu  pabrik Teh yang ada di Sidamanik  juga merupakan warisan sejarah perkebunan nasional yang ada di Simalungun.Demikian dikatakan Marsudin Damanik Ketua Forum Pemerhati Lingkungan  Rabu (21/3).
Marsudin  menjelaskan pabrik teh di Sidamanik merupakan salah satu peninggalan sejarah  dibangun  tahun 1920  Pemerintah Kolonial Belanda. Berarti saat ini umur pabrik tersebut sudah 85 tahun. Menurut Undang Undang  Tentang Bangunan Cagar Budaya, bangunan seusia ini  seharusnya dilestarikan. Menurutnya, tahun 1972 Pangeran Bernhard dan Ratu Juliana dari Belanda  pernah berkunjung  ke perkebunan teh Sidamanik khusus mellihat  tanaman teh peninggalan  zaman Belanda. Jika tanaman  teh dinilai merugi lebih baik pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat saja kemudian seharusnya dicari akar permasalahan apa sebab terus merugi.
Damanik, menjelaskan jika lokasi tanaman teh  menjadi tanaman sawit dikhawatirkan di Sidamanik akan rawan banjir serta suhu  panas  yang mempengaruhi petani padi sawah yang ada.  Ditegaskannya,  jika konversi  diteruskan  berarti  PTPN IV  menciptakan bencana banjir di Kecamatan Sidamanik  yang mengancam  mata pencaharian masyarakat  khususnya  petani  karena akan terjadi perubahan  ekosistim.
Jika Direksi PTPN IV tetap memaksakan kehendak masyarakat maka itu  dianggap tidak menghiraukan aspirasi masyarakat Sidamanik. Direksi PTPN IV tidak hanya melihat aspek ekonomis semata masih banyak aspek lain yang harus diperhatikan sebelum mengambil kebijakan.
Dikatakan Marsudin Damanik saat ini kondisi di lapangan bahwa tanaman teh sudah mulai dibongkar dan informasi yang dihimpun dikatakan bahwa itu adalah replanting tanaman teh yang sudah tua.  Akan tetapi menjadi pertanyaan mengapa tanaman teh yang masih produktif juga ikut dibongkar kita khawatir pembongkaran tanaman teh ini ujung bisa untuk memuluskan konversi menjadi sawit.  Marsudin megharapkan agar elemen Simalungun yang konsisten menolak konversi teh menjadi sawit tidak hanya diam diharapkan datanglah memantau lapangan untuk memastikan konversi tidak jadi dilaksanakan.
Marsudin mengatakan warga Sidamanik akan senantiasa bersatu padu menolak konversi teh menjadi sawit di Kebun Sidamanik, penolakan dimaksudkan bukan untuk kepentingan kelompok saja akan tetapi untuk kepentingan seluruh masyarakat Sidamanik dan sekitarnya karena konversi dikhawatirkan akan berdampak lingkungan yang justru berujung menyengsarakan masyarakat semata kata Marsudin. (tp)

 Bual-Bual Pokkalan
MANRANGGI HORJA ADAT BANI SIMALUNGUN
Malas uhur, pajuppah use hita bani parbualan Simalungun aima  bani bual pokkalan on.Posdo uhur, bahasa na komit ope hita bani parjuangan marsimalungun on. Andoharma.
Sattorap on, ulaki  hita lobei mangugari pambotohta pasal adat simalungun on, gendo roh bueini hita namangarusi adat pakon budaya simalungun ase ulang soppat magou hita halani na dob magou adat pakon budaya simalungun.
”Ulang lobei namarnaloja hita massahapi adat simalungun, halani seng mungkin iarapkon hita halakan tarlobih simbalog an laho patorsahon adatta on” nini si Sudiman Saragih par Lubuk Pakam naroh khusus hu Siattar laho marbual adat Simalungun bani pokkalan ni SS.
”Ai mage” Nini si Petrus Serbelawan mambalosi. ”Apalagi isahapi hita pasal ranggini horja adat, sosok tumang ma ai, halani buei ope hita on na sihap mambahen horja adat baik bani malasni uhur pakon pusokni ni uhur, hape lape adong songon mantap botul pasal ranggini horja ai. Ase dearma ukkari hita lobei” nini Petrus use irik manoldu sigaretni.
”Ok. Taringat hubani ranggini horja, maningon mulak do lobei hita hubani sistem kekerabatanni halak Simalungun. Sanina pangalopan riah, boru pangalopan gogoh janah tondong pangalopan podah.
Jadi anggo sihol ma hita mangadongkon horja adat, naparlobei sihorjahonon aima na mangalop riah bani sanina. Sanina sainang sa amang, sanina na marsanina bapa, sasina na marsanina opung pakon na legan, bila penting dihut pakon sanina pariban. Dob ai laho ma diri hubani boru diri na iwakili anak boru jabu. Hubani anak boru jabu aido na padas sura-sura diri termasuk rencana adat nalaho sihorja honon. Terakhir laho ma diri mangindo podah hubani todong. Tarlobih ma ai hubani tondong pamupus diri. Sonai do anggo na hubotoh” nini Jaserman Sondi marpodah.
“Ya, domma lepak tongon au on” nini si Posma soppong. “Anggo sadokah on, parlobei hurumahni tulangni dakdanak on do au marsuhutan asal adong horja ijabukku. Halani maningon sonai do hu horjahon ase ulang maseda uhurni inangni dakdanak on” nini Posma polos
. “Lepak ma tongon ham Lawei” nini si Juhut hun lopah hundulan. ”Ham in ma goranni turis atap turut istri. Ai anggo tulang ni dakdanak do sedo daroh diri  ai. Tondong na baru do ai. Sedo ai pamupus diri. Halani maningon pamupus diri do parlobei na juppahan, halani ia do na bertanggung jawab hubatta. Sedo botouni parrumah. Tapi sonaima, anggo ra do diri marubah domma dear ai. Ulang be pesak janah marsalahan horjatta tarlobih petinggini Simaungun on.” Nini si Juhut Purba perasaan ahli adat Simalnguungun.
 “Dob ai aha ma use sihorjahonon, “ nini si Purba Tojai songon na lang sabar mandihuti parsahapan.
 “Anggo manurut pandappotku, horja na mangihut aima mambahen riah tongah jabu. Ijaima hadir Sanina, Tondong pakon boru. Anggo sondahan on, ijaima homa iottang ase roh hasoman sahuta termasuk pengurusni Partuha Maujana Simalungun. Ibani riah tongah jabu on, maningon tuntas ma homa membahas tatang aturni horja, pardalanni gori, pardalanni demban, pardalanni hiou pakon na legan. Ijon ma homa botohonni simbuei isema anak boru sanina pakon  anak boru jabu ase ulang adong na lepas tanggung jawab bani horja ai.” Nini si Marsudin Damanik gelar Mardam mambere pandpot.
 “Sosok ma ai tongon” marsahap use si Bertus  na hundul ilambungni Ayeb Saragih. “Manurut pandapotkupe tarsonai dassa nulat-nulatni horjani Simalungun on. Hassa, anggo bani matani horja maningon dihutma homa namin odoran na dua nari aima tondongni tondong pakon anak boru mintori. Aido ase adong doding tolu sahundulan lima saodoran. Anggo domma ijin sitolu sahundulan songon sanina, tondong, boru itambah lima saodoran aima tondongni tondong pakon anak boru mintori, lengkapma haganupan kekerabatanni hita Simalungun. Aipe anggo songon na hurang pas pendpatku ai, mulak hubakku ma hape” nini si Bertus ibagas toruhni uhur.
Hita haganupan halak Simalungun on, nini namatua makkatahon, marulu do bah, marbona do sakkalan janah martappuk do demban. Ganup do adong nulatni horja adat. Ulang hita jappak-jappak laho makkorjahon horja adat. Maningon dear do iranggi hita horjatta. Nini halakan, maningon adong do proposalni horja ase haganupan horja ai sistimatis, ekonomis janah hemat panorang. Horja na lang dong persiapan, biasani pabadorhon. Halani ai sittong-sitong ma bahen hita horja adatta. Halani anggo lepak, sedo pitah hasuhuton na maila. Haganupan halak Simalungun pasti maila anggo seorma horja adatta, tarlobih ilobeini buei do halak na lang halak Simalungun. Sonaima. (oppungni jeriko)   


Komjen FKKMASI Paten Purba Smd :
Ganti Nama Objek Wisata Karang Anyar ke Aslinya

Simalungun,SS
Pemkab Simalungun diharapkan berperan untuk melestarikan peninggalan sejarah Simalungun, karena pelestarian peninggalan sejarah Simalungun juga adalah tanggung jawab Pemkab.  Nama obyek wisata Karang Anyar selama ini adalah keliru karena tidak mencerminkan budaya Simalungun. Demikian dikatakan Paten Purba Smd Ketua Forum Keberanian Kebijakan Masyarakat Asli Simalungun Indonesia (FKKMASI) kepada SS Rabu (21/3).
Paten Purba mengatakan lokasi obyek wisata Karang Anyar tersebut aslinya adalah Bah Pamujian.  Bah Pamujian artinya di mata air Karang Anyar tersebut dahulunya adalah tempat Pamujian yang konon katanya milik boru Damanik. Jadi mata air yang ada di Karang Anyar tersebut aslinya adalah tempat yang suci dan harus disucikan sebagai lokasi Pamujian.  Bah bahasa Simalungun artinya air, Bah Pamujian artinya mata air tempat untuk menyembah sesuai kepercayaan masyarakat Simalungun ketika itu.
Dalam perjalanan selanjutnya lokasi Bah Pamujian menjadi obyek wisata dan nama Karang Anyar itu diberikan dengan setengah mencontoh obyek wisata Anyer yang ada di Pulau Jawa, apalagi lokasi  tersebut banyak dihuni warga suku Jawa, sehingga menjadi kebiasaan lokasi wisata tersebut dikatakan Karang Anyar.   Karang Anyar juga adalah suatu daerah di Jawa Tengah.
Dengan demikian nama Karang Anyar tidak memilki latar belakang yang kuat dan tidak mencerminkan jati diri Simalungun maka sudah seharunya Pemkab Simalungun mengembalikan jati diri Karang Anyar tersebut menjadi “Bah Pamujian” sesuai dengan filosofinya ujar Paten. Penamaan lokasi suatu tempat adalah wewenang Pemkab Simalungun diharapkan Pemkab Simalungun segera mengembalikan jati diri Karang Anyar kata Paten dengan nada keras.
Dijelaskan Paten Purba sesuai budaya Simalungun setiap mata air adalah tempat yang suci artinya harus dijaga kelestariannya. Hal tersebut adalah sebuah kearifan lokal etnis Simalungun jadi setiap mata air adalah tempat yang suci yang harus dijaga agar tidak tercemari oleh polusi lingkungan.  Kearifan lokal tersebut sangat relevan dengan situasi saat ini. Kita sudah merasakan  dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini jadi sangat diperlukan kearifan lokal katanya.
Paten mengatakan saat ini lokasi “Bah Pamujian” Gunung Maligas sudah tercemari dengan adanya tempat yang diduga lokasi maksiat di Karang Anyar.  Kita melihat tenda biru yang banyak sekali di lokasi wisata Karang Anyar dan diduga tidak memilki izin,.  Kita harapkan Pemkab Simalungun mengembalikan jati diri lokasi Karang Anyar dengan mengganti namanya menjadi “Bah Pamujian” yang konon katanya adalah tempat boru Damanik. (tp)      

INFO SINGKAT DAERAH

Pematangsiantar, SS
Jalan Negara di kota Pematangsiantar antara Rambung Merah menuju Sinaksak di beberapa tempat terdapat lubang menganga dan membahayakan, perlu mendapat perbaikan sesegera mungkin dari Kantor Balai Wilayah I Medan Dirjen Bina Marga Kementerian PU, kata M. Johan dari LSM PPL kalau itu dibiarkan sama dengan menanti manusia untuk jadi korban, ini tergantung niat baik para PNS yang bertugas di jajaran bawah untuk mengajukan ke pihak atasan. Padahal kata Johan cukup 5 down truk untuk 5 km, jalan sudah baik dan asal cara pengerjaannya baik pula, demikian ujar Johan (21/3) kepada wartawan koran ini. (LM)

Parapat, SS
PT. Aqua Farm adalah perusahaan Swiss yang ada di Indonesia persoalan-persoalan hukum seperti pelanggaran terhadap kondisi air Danau Toba sulit terselesaikan walau ditemukan pencemaran dan sepertinya kebal hukum, hingga masyarakat yang mandi atau yang mempergunakan air Danau Toba harus menderita sakit yaitu perih ke mata. Itu sudah nasib anak negeri karena petugas negara pada bidang mutu air dari Bappedalda Simalungun tak mampu mengawasi hanya mengira untung perusahaan seperti ini. Katanya tiap hari 50 truk mengangkut ikan dari Ajibata ke Pabrik di Sergei. Harga 1 truk kalau sudah dibersihkan siap jual (tulang dibuang) 1 truk ± Rp. 500 juta, dan peredarannya dari Swiss ke seluruh dunia kemudian tahan selama 6 bulan. Hal ini hebat kata Natsir Damanik (50) penduduk Sipolha kepada wartawan (21/3).  (LM)


Dolok Merangir, SS
Sebagai orang Batak saya malu, kata H. Manurung (45) mengaku karyawan suatu perusahaan di Dolok Merangir, keterangan keluarga yang datang dari Jambi Silaban. Besan ini br. Sinaga sudah finalty sanksi dari suami sudah pakai perjanjian terakhir dari seorang berinisial A, seorang asisten bayar Rp.5 juta toh juga tak kunjung jera, akhirnya Silaban ajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Jl. Asahan Km. 2 Kabupaten Simalungun (15/3). (Alpijor)

Jalan Asahan,
Kantor BPS Kabupaten Simalungun terletak di Jl. Asahan Rambung Merah merupakan kantor yang mengurusi data-data perwakilan pusat BPS  di daerah melakukan pelayanan terhadap data-data tentang penduduk, produksi dan potensi-potensi apa saja yang ada di Kabupaten Simalungun. Ketika wartawan berbincang masalah orang miskin Drs. Asi Matanari (15/03) tergantung kejujuran pemberi informasi, persyaratan sudah ditetapkan pemerintah untuk dilaksanakan. Kantor yang selalu bersih dan rapi membuat para pegawai betah bekerja guna mendorong disiplin kerja itu dimiliki kantor BPS Kabupaten Simalungun. (KS)

Dolok Merangir, SS
Kantor PT. Bridgestone dari Dolok Merangir dikunjungi untuk bertamu ke Manajer Humas melalui Satpam Hendra Damanik, tujuan mempertanyakan masalah tanah desa TINOKKAH ± 400 ha, konservasi alam khusus DAS minyak solar yang digunakan SIOPU bersubsidi atau tidak, masalah penerimaan karet, retribusi izin  mendirikan bangunan, retribusi galian C, dan lain-lain yang berkaitan dengan peraturan pemerintah dan salah satu dugaan adalah diduga SIOPU pengusaha memonopoli bisnis, sepertinya tak ada pemerataan, benarkah itu??? Saat itu harga karet (15/3) SLAB I Rp. 32.400/kg, SLAB 2 Rp. 32.300/kg. (KS)

Tapian Dolog,SS
PT. Sofindo di Sinaksak dulu terkenal pengusaha import CHOPSTIKS kini sudah produksi kertas kata Jhoni selaku pemilik (15/03) kepada wartawan koran ini. Dikatakan kini karton kertas surat kabar dll, diterima disini untuk diolah, silahkan masuk kalau ada kertas, harga diatur lebih lanjut sepanjang kertasnya sesuai bahan produksi didaerah ini. (KS).

Silinduk,SS
Saat wartawan berkunjung ke kantor Pangulu Nagori Silinduk, Samiaji tidak berada di kantor atau lazim disebut bolos. Sementara yang hadir adalah Sekretaris sedang mengerjai Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) kayu. Terlihat surat berkepala dinas kehutanan Simalungun lalu ditandatangani Kepala Nagori Silinduk ke PT. CRN di Kecamatan Tapian Dolok yang dibutuhkan wartawan, sudah berapa banyak retribusi ke Pemkab Simalungun. Hal ini tidak terjawab karena Pangulu Bolos. (KS)

Silinduk,SS
SD Negeri 094128 Silinduk tetap bersih, disiplin dan guru-guru bersemangat bekerja. Bapak Silaban yang saat itu melakukan pengawasan proses ujian Mid semester melayani semua pertanyaan wartawan dengan baik. Kasek ini jarang bolos. 10 kali wartawan berkunjung ke sekolah ini, 10 kali Bapak Silaban selalu ada ditempat. Benar-benar guru yang siap bekerja dan mengawasi Guru untuk bekerja sesuai roster dan silabus yang ada ditetapkan negara. (KS)

Silinduk,SS
Kasek SD Negeri 091595 di Silinduk Ratnawaty jarang masuk ke sekolah alias bolos. 3 kali dikunjungi wartawan 3 kali pula tidak ada. Menurut anggota guru di sana bahwa beliau sering keluar untuk dinas, sementara guru sakit seperti HARI SAID SAKIT-SAKITAN yang menjadi pertanyaan bagaimana menjadi sekolah bermutu kalau kasek bolos perlu mendapat pengawasan dari UPTD kecamatan Dolok Batu Nanggar. (Tim)


Silinduk,SS
Sebagai PNS Bapak Nababan memiliki pengolahan pupuk CAP TRIGO DERMACAP bekerja setiap hari 12 orang, pekerja yang ditanya soal harga dan lain-lain tidak tahu, nanti sore beliau datang kata pekerja kepada wartawan (16/3). Pemasaran ya ke desa-desa di kabupaten Simalungun dan terlihat tumpukan kotoran lembu di lokasi di Silinduk. (SS)


Jalan H Ulakma,SS
Dimana-mana banyak jalan yang rusak sehingga membuat masyarakat gerah, geram dan jengkel tidak menentu, karena baru saja jalan selesai diperbaiki belum ada setahun sudah hancur dan juga berlobang di sana sini. Seperti yang terjadi di Bunga Zaitun Rambung Merah sudah mulai hancur dan tidak menentu. Tim wartawan turun ke lokasi melihat dan memang itulah kenyataannya. Entah apa campurannya dan berapa ketebalan hotmix yang dibuat kita tidak tahu, tetapi kenyataan jalan yang baru diperbaiki sudah tidak beres, kata Hasan (56) penduduk setempat (15/3). (LM)

Rambung Merah,SS
Tempat pembuangan sampah yang ada di Rambung Merah pas dekat jembatan membuat para pengguna jalan merasa tidak nyaman akibat sampah yang menyengat baunya dan juga kadang-kadang berserakan. Masukan kepada petugas kebersihan agar maunya sampah tersebut cepat-cepat diangkut sehingga sampah tadi jangan sampai menumpuk dan berserakan yang menimbulkan kesemrautan yang tidak sedap dipandang mata, terlebih-lebih pas di tempat pembuangan sampah tadi jalan aspal sudah pada berlubang parah, diharapkan Pemkab Simalungun membuat pemeliharaan jalan dengan cara menambal agar tidak semakin banyak masyarakat yang menggunakan jalan tersebut pada menggerutuk/ ngomel. (Sita)


Batu VI,SS
Dari simpang jalan nasional (Asahan) menuju Batu VI  sampai ke Jl. Akasia Raya hampir setengah dari badan jalan pada berlubang-lubang menganga terlebih-lebih jalan Mahoni Raya menuju ke SLTA Negeri 1 Kecamatan Siantar dan SMP Negeri 1 Kec. Siantar, jalan Makadame Raya lebih parah lagi. Seharusnya jalan tersebut maunya diperbaiki agar transportasi menuju ke sana lancar. (LM)


Tanah Jawa,SS
Jalan Simpang Sitampulak menuju Marihat Tongguran kira-kira ± 6 km rusak berat perlu mendapat perhatian Pemkab Simalungun  yang sangat dibutuhkan cepat dan tepat, kata B. Tambunan (59) sebagai tokoh masyarakat Tanah Jawa oleh karenanya tim gerak cepat dibutuhkan dari Dinas Bina Marga Kabupaten Simalungun untuk segera memperbaiki jalan tersebut agar pengguna jalan bisa lancar lewat dan masyarakat senang. (LM)


Simarimbun,SS
Jalan yang berlobang-lobang mulai dari Simpang Dua sampai ke Simpang Marimbun sangat parah membuat pengguna jalan harus hati-hati membawa kendaraan masing-masing, tetapi pada hari ini (21/3) sudah mulai ada pekerja yaitu pemeliharaan dengan cara menambal tepatnya di Simpang Simarimbun. (Alpijor)




Pembagian E-KTP ke Masyarakat Dolok Panribuan Lancar


Tiga Dolok, SS
Pembagian e-ktp di kecamatan Dolok Panribuan berjalan lancar (21/03) langsung dipimpim James Siahaan, S.STP selaku Camat Dolok Panribuan dari 14 Nagori terlihat hadir semua penuh dengan keteraturan dan sesuai aturan yang ditetapkan, demikian pantauan di lokasi kantor bersama tim wartawan Suara Simalungun. Urusan pembagian e-KTP oleh Kasi Pemerintahan Syarifuddin Napitupulu melakukan pelayanan ke penduduk nagori Ujung Bondar Maruli Siahaan, NIK.1208130101600002. Kelahiran tanggal 01-01-1960 fotonya cukup jelas dan KTP terbuat dari kertas mutu terbaik. Hadir semua Pangulu Nagori lengkap pakaian dinas dan taat kepada aturan yang ditetapkan negara.
Bahwa E-KTP pada bulan September 2011 baru tanggal 20 Maret 2012 sebahagian selesai dikerjakan pada saat dibuktikan nomor NIK di daerah yang lain terbukti data-data tersebut bisa tampil di seluruh Indonesia, berarti apa program negara tentang E-KTP terbukti positif. Demikian perbincangan wartawan dengan camat Dolok Panribuan James Siahaan, S.STP. (KS/LM)




13 – 14 April Kunker Wapres di Simalungun :
 Tim Advance Wapres Lakukan Survei Lokasi-Lokasi Kunker

Simalungun,SS
Dalam rangka kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), yang direncanakan pada tanggal 13-14 April 2012 di kabupaten Simalungun, tim pendahulu (Advance) Wapres melakukan survei lokasi-lokasi yang akan menjadi sasaran kunker Wapres Kabupaten Simalungun selama dua hari 19-20 Maret 2012.
Kedangan tim Advance Wapres tersebut sebanyak 8 orang yaitu M Luthfi Mutty, Togar Arifin Silaban, Bardiansyah, Sapto Raharjo WS, Letkol Baroyo, Letkol Sumarno, James Ricky dan Sugiwan. Mereka antara lain terdiri dari Staf Khusus Wapres, Security dan keprotokolan.
Di Kabupaten Simalungun Tim Advance Wapres disambut langsung oleh Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM,Uspida Plus, Plh Sekda Ir Topot Saragih, Staf Ahli Bupati Simalungun, para Asisten dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Senin malam, 19/03/2012 di Simalungun Hotel City Pamatang Raya dan selanjutnya dijamu makan malam di rumah di Balai Pertemuan Griya Hapoltakan.
Usai santap malam,  staf khusus Wapres RI M Luthfi Mutty  menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan tim pendahulu Wapres  meliputi pengaturan subtansi, merancang acara dan security. Dia menyampaikan bahwa, dijadwalkan rencana kunker Wapres RI Budiono bersama istri akan melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara tanggal 13-14 April 2012 mendatang. Obyek yang dikunjungi adalah melihat perkembangan pembangunan Bandara Kuala Namu dan ke Kabupaten Simalungun dan menginap 1 malam di Simalungun City Hotel Pamatang Raya.
Dikatakan, kedatangan Wapres bersama istri ke Kabupaten Simalungun menggunakan 3 unit Heli dan obyek yang menjadi sasaran kunjungan Wapres antara lain pendidikan. Dibidang bidang pendidikan ini Wapres akan melakukan dialog dengan perwakilan siswa SD,SMP dan SMA, ramah tama dengan SKPD, meninjau Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), melakukan dialog dengan penerima dan calon penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), revitalisasi KB, dialog dengan petugas kesehatan lapangan, meninjau puskesmas rawat inap.
Selanjutnya Staf khusus Wapres tersebut, dihadapan para pejabat dijajaran Pemkab Simalungun termasuk Camat dan Ka.Puskesmas, menjelaskan bahwa kedatangan Wapres juga  akan menyerap isu aktual seperti kenaikan BBM, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BSLM) terkait dengan kenaikan BB yang direncanakan akan diberikan bagi masyarakat miskin yang terkena dampak secara langsung terkait dengan kenaikan BBM selama 9 bulan, melihat langusung kondisi infrastruktur, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), capaian MGDs dan isu terkait dengan lahan yang berdampak luas kepada masyarakat.
 Sebelumnya meninggalkan Kabupaten Simalungun, (20/03/2012) tim advance didampingi Bupati Simalungun, Uspida Plus, dan beberapa instansi tekhnis terkait serta staf ahli Bupati, meninjau beberapa recana lokasi kegiatan dalam rangka kunker Wapres bersama istri serta yang direncanakan didampingin beberapa menteri kabinet Indonesia bersatu jilid II seperti menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri PU, Menteri BUMN dan kepala BKKBN pusat. Lokasi yang ditinjau yakni kampus SMA Plus PMS Pamatang Raya, Balai Pertemuan di lapangan Pdt J Wismar Saragih, Puskemas Tiga Runggu, PNPM di Hinalang, Bandara Perintis dan Mesjid Ilham Sigundaba.
Usai melakukan peninjauan dibeberapa lokasi rencana kegiatan, selanjutnya tim menuju Medan untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah provinsi sumatera utara. Dan dalam mempersiapkan dalam kunjungan Wapres di Kabupaten Simalungun, Bupati bersama staf dijajarannya melakukan rapat koordinasi dalam rangka mempersiapkan menyusun rencana kerja yang akan dilaksanakan, terutama pembenahan lokasi-lokasi kegiatan kunker wapres. (tp)

Pedagang Pajak Bunga Berdelegasi ke DPRD T.Tinggi

Tebingtinggi, SS
Tiga perwakilan pedagang Pajak Bunga alias Pasar Inpres Jalan Haryono MT, Selasa (20/3), mengadu ke DPRD Kota Tebingtinggi. Pengaduan itu, terkait belum terlaksananya pembangunan jembatan Pattimura di atas sei Bahilang. Akibat keterlambatan itu, ratusan pedagang mengaku mengalami kerugian besar.

Ketiga utusan pedagang, yakni Ketua Pedagang Pakaian Pusat Pasar Kain (P4K) Pajak Bunga Syahrizal bersama pengurus Harizul Nasution dan penasehat Bagindo Arwin. Mereka diterima sejumlah anggota Komisi II DPRD, yakni Wakil Ketua Ir.Alensudin Purba, anggota Mahyan Z Effendi, Wakidi dan H. Hasnan Lubis.
Wakil pedagang itu, menyampaikan keluhan mereka, karena tidak adanya kepastian kapan dimulai pembangunan kembali jembatan Pattimura. Menurut Bagindo Arwin, semakin lama jembatan penghubung itu dibangun, kerugian pedagang Pajak Bunga akan semakin besar. “Saat ini omset pendapatan kami menurun hingga 70 persen dari normalnya,” ungkap Bagindo Arwin.

Perwakilan pedagang itu, meminta kepada anggota DPRD, sebelum jembatan dibangun harus dibuat jembatan sementara agar masyarakat bisa berlalu lalang. “Tolong usulkan ke Pemko supaya dibua dulu jembatan sementara,” harap Syahrizal.

Mereka juga mengeluhkan tidak adanya penataan akses Jalan Pattimura yang menghadap Pajak Bunga yang saat ini jadi arena parkir liar. “Kondisnya semrawut, kami menerima akibatnya. Begitu juga dengan Jalan Haryono MT,” keluh Harizul Nasution.

Menurut dia, semestinya dalam kondisi rawan seperti saat ini, Pemko Tebingtinggi bisa melakukan pengaturan di Jalan Haryono MT, agar arus perekonomian jadi lancar. “Sekarang ini, masyarakat malas masuk ke sana, karena semrawut dan jorok,” keluh Harizul.

Mereka juga mendengar adanya rumor soal rehabilitasi Pajak Bunga jadi pasar modern. Pengurus P4K Pajak Bunga itu, meminta, jika nantinya Pemko Tebingtinggi jadi melaksanakan rehab Pajak Bunga, pedagang harus disertakan dalam merencanakan pembangunan. “Jangan nantinya nasib Pajak Bunga seperti nasib Pasar Gambir,” tegas Bagindo Arwin.

Komisi II DPRD, dalam tanggapannya menerima pengaduan pengurus P4K Pajak Bunga dan akan menyampaikannya kepada Pemko Tebingtinggi. “Harapan mereka akan kita tampung dan sampaikan kepada Wali Kota,” ujar Mahyan Z Effendi.(tt02)
                                                                         


Nostalgia Himapsi dari Medan Lalu Berkembang
oleh
Djaja Surapati Saragih SH*
Awal terbentuknya Himpunan Mahasiswa Dan Pemuda Simalungun disingkat HIMAPSI lingkupnya hanya di Medan.Hal ini jelas diketahui dari Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) nya. Pusatnya di Medan dan tidak memiliki Cabang maupun Komisariat dan Ranting. Wadah ini dimaksudkan, pertama agar para mahasiswa dan pemuda Simalungun saling mengenal dan jangan sampai sama-sama mahasiswa dan pemuda Simalungun karena tidak saling kenal lalu menggunakan bahasa (daerah) lain dalam berkomunikasi.
Sejalan dengan itu juga dengan saling kenal diantara mereka siapa tahu ada yang saling jatuh-cinta dan berlanjut dengan perkawinan, mengapa tidak. Kedua manfaatnya untuk membantu para lulusan SMA/sederajat yang ingin melanjutkan perkuliahan di Medan dapat diberikan pengenalan/bimbingan masuk Perguruan Tinggi. Dengan seperti itu diharapkan para lulusan SMA/sederajat dari/orang Simalungun semakin banyak jumlahnya masuk Perguruan Tinggi lalu jumlah sarjana (S 1) dari/orang Simalungunpun semakin besar jumlahnya. Maklum pada era itu tahun 70an sarjana (S 1) masih harum, artinya pada era itu apresiasi dan ekspektasi masyarakat terhadap S 1 masih sangat tinggi dibanding sekarang. Mencantumkan gelar kesarjanaan pun menjadi kebanggaan tersendiri apalagi bermenantukan sarjana.Itu dulu.
Dalam perjalanannya HIMAPSI yang lingkupnya masih terbatas di Kota Medan, menunjukkan nafas kehidupannya melalui kegiatan Penepung-tawaran lulusan PT (Sarjana). Kegiatan ini sering dan hampir rutin dilakukan. Beriringan dengan kegiatan itu dilakukan pula malam pagelaran budaya Simalungun, tor-tor Simalungun dan nyanyi/lagu Simalungun diselingi lawak Simalungun yang dikenal dengan “bual pokkalan”. Dulu namanya Jl.Serdang di Medan, disana ada gedung Bina Budaya, gedung itu masih “okelah” untuk penyelenggaraan event-event seperti itu, dan gedung itu pulalah yang kerap digunakan HIMAPSI. Antusias masyarakat Simalungun terhadap event tersebut tergolong tinggi, ini tampak dari kehadiran penonton. Boleh dikata gedung itu selalu penuh. Mungkin mereka rindu disapa dan dihibur oleh budaya nya.
Namun lama-kelamaan terjadi penurunan kegiatan. Muncullah aktifis baru, yang tentu telah mengikuti perjalanan HIMAPSI baik secara aktip maupun pasip, yang menginginkan derap-langkah HIMAPSI semakin nyata.Dibentuklah Panitia Musyawarah Besar HIMAPSI, yang bertugas melakukan periodesasi kepengurusan dan penetapan Garis-garis Besar Perjuangan/Rencana Kerja  HIMAPSI.Allerman Purba menjadi Ketua Panitia dan saya menjadi Sekretaris, dilengkapi dengan pengrus linnya seperti seksi-seksi. Namun dalam rapat rapat kepanitiaan muncul gagasan segar yang menginginkan pengembangan HIMAPSI. Implikasinya adalah perubahan AD dan ART. Gayungpun bersambut, saat itu lahir pula UU keormasan, yang mewajibkan Pancasila dan UUD 1945 menjadi azas semua organisasi.Jadinya perubahan AD dan ART, merupakan hal yang tidak bisa ditawar, mengingat pada AD dan ART lama, azas Pancasila itu belum tercantum.
Perobahan AD dan ART hampir menyeluruh kecuali Nama ,tempat kedudukan dan beberapa pasal lainnya. Dan yang mendasar serta yang penting dalam perobahan itu, pertama adalah azas dimasukkannya Pancasila dalam azas dan UUD 1945 dalam landasannya. Kedua tujuan. Beberapa tujuan organisasi lalu dikiristalisasikan menjadi tiga, yang dikenal kemudian dengan sebutan Tri Tugas HIMAPSI yaitu meningkatkan ilmu pengetahuan para anggotanya, melestarikan budaya Simalungun sebagai bagian dari budaya Indonesia dan meningkatkan hubungan sosial antara anggota. Ketiga Kepengurusan. Ada Pengurus Pusat yang terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Majelis Permusyawarahan Anggota (MPA) dan Badan Pembina Pusat (BPP).Pengurus Cabang di daerah Tk.II yaitu DPC dan Pengurus Komisariat yakni DPK di Fakultas/Universitas bagi mahasiswa, dan di Kecamatan bagi pemuda non mahasiswa. Pengurus Komisariat Fakultas dan Kecamatan setara kedudukannya. Dengan struktur organisasi seperi inilah organisasi bertumbuh. Lahirlah DPK Fakultas Hukum USU, DPK IKIP Medan dan lainnya.Terbentuklah DPC Kota Medan, Kab Simalungun malah Jakarta.Masa kepengurusan dipangkas dari 5 tahun menjadi 3 tahun. Perubahan ini dilakukan untuk mengantisipasi melemahnya kepengurusan di tahun ke 4 dan ke 5, karena personil pengurusnya sebagian sudah tammat atau pindah tanpa pemberitahuan.
Perdebatan dalam rapat-rapat penyusunan perubahan AD dan ART ini sering terjadi. Banyak wajah baru tapi “stock lama” hadir dalam pembahasan. Saya, Allerman Purba, Hotman Saragih, Januarison Saragih, Eddy P Sidadolog, Alisman Saragih, Rahmad Purba, Linda Girsang Fulmandasa Sinaga dan teman-temannya dari IKIP juga sering hadir, begitu juga teman-teman dari Fakultas Pertanian, Teknik seprti Darman Saragih dan lainnya serta Fakultas lain maupun Universitas lain seperti Darma Agung. Hanya saja beberapa diantara mereka terkadang datang kadang tidak. Tapi semua bisa disimpulkan menjadi konsep yang siap disajikan pada Musyawarah Besar (MUBES) I yang dilangsungkan di gedung GMKI Jl.Iskandar Muda Medan. Rupanya pembahasan dan perdebatan dalam rapat-rapat penyusunan AD/ART dan Garis-Garis Besar Program Kerja tidaklah sia-sia, karena dalam Mubes akhirnya konsep itu dengan mulus diterima oleh peserta Mubes.  Pemilihan Pengurus juga berjalan mulus. Allerman Purba menjadi Ketua Umum, saya terpilih menjadi Ketua II. Dalam periode ini rutin diawal tahun ajaran baru dilakukan Bimbingan Test HIMAPSI bagi para lulusan SMA sederajat untuk masuk PT. Hasilnya tidak mengecewakan, banyak diantaranya yang diterima di PT. Diakhir periode ini dimulai babak baru dalam bidang budaya dengan mengadakan Lomba Cipta Lagu Simalungun (LCLS) I. Dengan kegiatan ini diharapkan akan semakin banyak perbendaharaan lagu-lagu Simalungun, mengingat pertumbuhan lagu-lagu baru Simalungun tidak memadai dan tidak sebanding dengan pertumbuhan lagu-lagu daerah lainnya. Muncul banyak lagu dan ada 12 lagu pemenang LCLS I, dan lagu itu  sempat di perbanyak  dalam bentuk kaset. Disini peran sdr Januarison Saragih, harus diacungi jempol karena ia mampu menerjemahkan kemauan Panitia dengan menggandeng sponsor dan penyanyinya. Konsep Panitia  sebagai pemilik hak, adalah yang penting lagu itu dapat diperbanyak walaupun Panitia belum mendapatkan semacam kontribusi/royalty dari penjualan/penggandaan lagu dalam bentuk kaset. Dan itu terwujud.
Tiga tahun kemudian masa kepengurusan berlalu, kemudian diadakanlah Mubes II HIMAPSI di Parapat. Melalui Mubes inilah saya terpilih sebagai Ketua Umum. Pada masa ini Bimbingan Test masih dilakukan tetapi sudah mulai menurun, mengingat sudah mulai kalah bersaing dengan Bimbingan Test yang professional.Lomba Cipta lagu Simalungun II digelar lagi.Kwalitas lagupun sudah semakin membaik. Peran sdr Darmawan Purba pun semakin nyata dalam LCLS. Saudara ini beserta dewan juru lainnya bertindak   menyeleksi lagu-lagu yang masuk yang jumlahnya kurang-lebih 50an untuk disaring menjadi 10 atau 12 lagu terbaik. Pada periode ini pula HIMAPSI mulai turut dalam penghijauan bersama dengan Pemda Simalungun. Selain itu juga peran orang-orang HIMAPSI melalui Fulmandasa dan Januarison dalam mengelola Stand/Paviliun Kab Simalungun di Medan Fair di mulai.Lalu menjadi langganan. Malah di Stand/panggung terbuka Medan Fair itu HIMAPSI menggelar tor-tor/ budaya Simalungun. Kantor HIMAPSI juga dibuka di Medan Baru. Banyak para mahasiswa setiap sore kumpul di tempat itu. Disana ada meja/kursi rapat yang dapat menampung 20-30an orang dan ada lagi meja pimpong. Lewat tempat itu pula DPK-DPK yang ada di Medan dan DPC melakukan konsolidasi. Dan tak luput lagi kalau pada periode ini juga HIMAPSI mengadakan acara Hari Raya Agama berupa Perayaan Natal. Ini dilakukan oleh DPK-DPK. Begitu seringnya Perayaan natal ini dilakukan dan begitu besarnya biaya yang disedot, suatu ketika saya diundang dan diberi kesempatan menyampaikan sambutan, saya pernah menyisipkan semacam “sentilan” dalam sambutan saya, kalau HIMAPSI itu tidak ekivalen dengan Pemuda GKPS. Kalau Pemuda GKPS melakukan Perayaan Natal rutin itu karena memang itu “core bisnis”nya. HIMAPSI masih ada “core bisnis” nya yang belum terjamah, seperti penelitian. Penelitian itu penting bagi mahasiswa dalam penyusunan skripsinya. Andai itu disinkronkan dengan penelitian yang berguna bagi masyarakat dan Pemerintah, bukahkah itu lebih penting dan sesuatu yang luar biasa. Dalam pertemuan saya dengan para Pengurus DPK dan DPC hal ini sering saya ingatkan. Sebab salah satu Tri Tugas HIMAPSI itu, adalah ilmu pengetahuan, yang nota bene didalamnya penelitian. Nafas dan nama organisasi juga bisa semakin jelas dengan penelitian. Dan saying sampai diakhir periode saya hal ini tak kunjung tuntas.
Masapun berlalu digelar lagi MUBES III di Pematang Siantar tepatnya di Aula Rajamin Purba. Pada kesempatan inilah tongkat kepemimpinan HIMAPSI beralih kepada sdr Fulmandasa Sinaga. (Penulis adalah mantan Ketua Umum Himapsi)