Kamis, 23 Februari 2012

Suara Simalungun Kamis 23 Februari 2012 (Edisi 496)

Bupati Simalungun Berfoto Bersama dengan Bupati Tobasa 


DPP-UPAS :


Perkampungan Simalungun Harus Ada di Lahan Tanjung Pinggir
Wakil Ketua DPP-UPAS Sarolim Sinaga : Perkampungan Simalungun “Harga Mati
P.Siantar,SS
Sehubungan akan dilepaskannya lahan Tanjung Pinggir dan Pemko Siantar sudah membentuk Tim Internal pelepasan lahan Tanjung Pinggir dan Pemko akan memperuntukanya kepada beberapa hal antara lain untuk perkantoran, pemukiman, dan fasilitas umum. Kepala Bappeda Herowin Sinaga MSI melalui Febri Pakpahan Kasubid Tehnik kepada SS Selasa (21/2) mengatakan Bahwa Bappeda sudah melakukan pemetaan kawasan Tanjung Pinggir, untuk Rancangan Umum Wilayah Tata Kota dikerjakan Dinas Tarukim dan sekarang sedang diproses katanya. 
Sementara itu Sekda Pematangsiantar Drs Donver Panggabean kepada SS Selasa (21/2) mengatakan bahwa pelepasan lahan Tanjung Pinggir sedang diproses dan untuk lebih jelasnya tanyakan saja kepada Kabag Humas Daniel Siregar ujarnya. Sementara itu Kabag Humas Daniel Siregar kepada wartawan mengatakan bahwa proses pelepasan lahan Tanjung Pinggir belum melibatkan DPRD setelah lahan tersebut dilepas barulah DPRD dilibatkan katanya.
Meskipun demikian Pemko tetap melakukan koordinasi dengan DPRD Siantar karena di lahan tersebut akan dibangun kota baru katanya. Saat ini lahan tersebut belum milik Pemko sehingga belum saatnya DPRD dilibatkan.  Saat ini tim pembebasan lahan yang dibentuk sebatas eksekutif saja.  Kondisi saat ini lahan tersebut sudah ada yang ditempati warga Pemko belum dapat melakukan tindakan karena lahan tersebut belum milik Pemko setelah lahan tersebut milik Pemko barulah Pemko mencarikan solusinya kata Daniel.
Dikatakan Kabag Humas Pemko masih menunggu penggodokan dari Dewan Komisaris PTPN III hingga saat ini belum diketahui hasilnya Pemko akan melakukan kejar bola dalam penyelesaian pelepasan lahan tersebut.  Adanya lahan yang sudah ditempati masyarakat apa dan bagaimana penyelesaiannya belum ditetapkan Pemko ujarnya.
Sementara itu informasi yang dihimpun SS lahan Tanjung Pinggir seluas sekitar 550 Ha tersebut sudah direncanakan Pemko akan digunakan untuk beberapa peruntukan  antara lain 300 Ha diperuntukkan untuk pengusaha yang sudah menyiapkan dana pengurusan pelepasan lahan, 100 Ha untuk kawasan perkantoran Pemko Siantar, 75 Ha untuk jerih payah tim pelepasan dan 50 Ha untuk kepentingan masyarakat dan sisanya untuk kepentingan lain yang tidak terduga.
Menanggapi proses pelepasan lahan Tanjung Pinggir tersebut Sarolim Sinaga Wakil Ketua DPP-UPAS mengatakan bahwa silahkan saja Pemko Siantar melakukan proses pelepasan hak bahkan kebijakan tersebut bisa dikatakan sudah terlambat tapi tidak apa-apa daripada tidak sama sekali kata Sarolim. 
Ditegaskan Sarolim proses pelapasan lahan yang masih dalam proses tersebut hendaknya dilakukan secara terbuka dan transparan dengan melibatkan semua pihak.  DPP-UPAS sudah membuat perkampungan Simalungun di lahan Tanjung Pinggir jadi jika Pemko hendak melepaskan lahan tersebut hendaknya perkampungan Simalungun tetap ada di lahan tersebut ujar Sarolim.
Sarolim mengatakan sejak awal DPP-UPAS komit untuk tetap mempertahankan perkampungan Simalungun di lahan UPAS jadi kalau sampai Pemko menyingkirkan atau meniadakan perkampungan Simalungun dari lahan tersebut DPP-UPAS akan melakukan segala upaya untuk menghempangnya ujar Sarolim. Dari segi sejarah dan filosofis lahan tersebut adalah milik warga Simalungun jadi silahkan saja Pemko membuat peruntukan lahan tersebut tapi harus tetap mempertahankan perkampungan Simalungun dilahan tersebut perkampungan Simalungun adalah “harga mati” kata Sarolim dengan nada keras.
Sarolim mengingatkan kepada Walikota Siantar Hulman Sitorus untuk ikut mendukung adanya perkampungan Simalungun di lahan Tanjung Pinggir kalau sampai Perkampungan Simalungun tidak ada bisa dikatakan Hulman tidak berpihak kepada Simalungun ujarnya.
Selanjutnya Rado Damanik Pemerhati Lingkungan Siantar-Simalungun mengatakan pada prinsipnya setuju pembentukan kota baru di lahan Tanjung Pinggir, akan tetapi lahan tersebut harus diserahkan kepada masyarakat yang sudah mengelola tanah tersebut. Walikota Hulman Sirtorus harus berpihak kepada rakyat kecil karena jelas di lahan tersebut adalah rakyat kecil yang harus dibela dan dilindungi. 
Ditegaskan Rado dirinya sudah menggalang warga Tanjung Pinggir untuk bersama-sama mempertahankan lahan Tanjung Pinggir sampai titik darah terakhir, Pemko dan investor diminta tidak main-main dalam menyikapi permasalahan ini tegas Rado.  (tp)     

Jabatan Sekda Simalungun Menghangat
* Resman Saragih Ssos, Drs Garinsen Saragih dan 
Ir Amran Sinaga Calon Kuat ? 

Simalungun,Simantab
Sehubungan akan pensiunnya Sekda Simalungun Drs Ismail Ginting perbincangan tentang figur Sekda Simalungun yang paling layak semakin menghangat saja. Beberapa disebut sebut calon kuat Sekda Simalungun Dua nama mengemuka dan dinilai paling layak menjadi Sekda yaitu Resman saragih Sos dan Drs Garinsen Saragih.  Demikian rangkuman pendapat ragam kalangan Simalungun kepada Simantab Rabu  (22/2)
Binahar Tambunan Ketua LSM-PPL  mengatakan dengan mempelajari kapasitas dan kapabilitas PNS yang disebut-sebut layak jadi Sekda dua figur yang paling menonjol yaitu Resman Saragih Sos dan Drs Garinsen Saragih.  Memang ada figur lain yang juga disebut-sebut yaitu Ir Amran Sinaga, Ir Ramadhani Purba dan Ir Topot Saragih.
Menurut Binahar  figur yang pantas menjadi Sekda sebaiknya figur yang mengenal dan dikenal di Simalungun.  Ingat jabatan Sekda adalah bertugas mengayomi seluruh PNS yang ada di Pemkab Simalungun.  Resman saragih Ssos sudah cukup memilki jam terbang baik ketika berkarir di Pemko Siantar sebagai Kakan PID dan Kadispenda, begitu juga di pemkab Simalungun Resman sudah menduduki jabatan Kadispenda, Kepala BKD, dan sekarang menjabat Kadissikjar.  Sementara itu Drs Garinsen Saragih sudah malang pernah menjabat Kepala BKD dan sekarang kepala Dinas Purhubungan kedua figur tersebut juga dikenal sebagai figur yang santun dan sangat mengenal dan dikenal Simalungun.
Lebih lanjut Binahar mengatakan Bupati Simalungun DR JR Saragih hendaknya benar-benar memahami aspirasi masyarakat Simalungun tentang jabatan Sekda.  Sejak awal menjabat Bupati masyarakat Simalungun sudah mengarapkan kepada DR JR Saragih agar menempatkan Sekda darib etnis Simalungun harapan kita Bupati Simalungun bisa menyerap aspirasi tersebut katanya.
Sementara itu Drs Edison Pangaribuan Pengamat Sosial Politik mengatakan bahwa dirinya  sudah menghimpun aspirasi dari tokoh Simalungun tentang figur Sekda Simalungun yang diharapkan.  Edison mengharapkan agar Bupati Simalungun DR JR Saragih menempatkan etnis Simalungun sebagai Sekda.
Edison menilai Resman saragih Ssos dan Drs Garinsen Saragih memilki tempat teratas untuk jabatan Sekda kalau calon lain misalnya Ir Amran Sinaga, Ir Topt Saragih dan Ir Ramadhani Purba dinilai mendapat rating dibawah kedua  figur tersebut.
Dengan pemikiran bahwa jabatan Sekda Simalungun adalah jabatan yang strategis maka sangat kita harapkan agar Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM mendengar aspirasi masyarakat Simalungun. Bupati Simalungun DR JR Saragih diharapkan menempatkan sekda yang bisa diterima seluruh elemen masyarakat Simalungun.  (PP)              

Bual Pokkalan


Sayop Ma Simanjei Hupallopahan
Malas uhur pajuppah use hita bani rubrik bual pokkalan on. Naidah hasomanta par HIMAPSI pakon par UPAS lambin roh gasangni do na marsimalungun on. Patut do hatahononta tarima kasih bani tuppuan na dua on, halani pag do sidea pasang badan laho marjuang bani Simalungun on.
“Memang luar biasa do keberanianni ketua Upas pakon ketua Himapsi on. Mampu do sidea mardemon laho manolak konversi teh i Sidamanik” nini si Lomo bani hasomanni na minum i pokkalan Talun Madear Tanjung Pinggir.
“Memang maningon sonai do ge  na jadi ketua. Maningon tongon-tongon do berjuang bani Simalungun. Maningon ibela do kepentinganni Simalungun. Sedo songon na legan in, halani duit na otik mittor menghianat bani Simalungun. Malas uhur, andohar mangihutma ketua-ketua na legan in, na jaboltokon in” nini si Petrus hun Serbelawan.
“Adong do hata Simalungun na makkatahon SAYOPMA SIMANJEI HUPALLOPPAHAN. Artini seng boi tercapai tujuanta laho mambangun anggo lalabdo hita menghianat. Sayopma Simalungun on maju anggo bueitu ketua-ketuani Simalungun on na menghianat. Ukuran menghianat menurut au anggo ketua-ketua ai seng mandalankon fungsini sebagai ketua. Sonai do menurut pendapatku” nini si Ibnu menyindir.
“Tapi sonaha ma bahenon, agak sulit do membina tuppuanni Simalungun on halani bueitu na soppong-soppong. Soppong jadi ketua, soppong jadi porhanger, soppong jadi kapala, soppong jadi pembimbing. Padahal seng ongga ope latihan jadi ketua. Halani seng ongga latihan marorganisasi, jadi kesulitan ma ia jadi pemimpin ni organisasi. Akhirni jadi penghianatma. Minimal tuppuan ai jalan di tempat anggo lang roh missurni songon tangan ni bagot lambin hutoruh. Sonaima na hubotoh. Anggo salah, mulak hubakku hape sahap hu ai” nini si Marsen Damanik.
“OK dearma ai. Berarti na hurang do pengkaderan bani Simalungun on. Halani ai bere hitama uhurta bani pengkaderan generasi muda ni Simalungun. Ulang hita gap bani partuppuanni bapa, atappe tuppuanni inang. Tapi bere hita ma uhurta bani namaposo on ase terlatih sidea marorganisasi. Halani, anggo domma terlatih berorganisasi sanggah poso, yakin ma hita anggo domma matua, boima ia jadi pemimpin. Contohni : ulang ambisi jadi ketua PMS anggo lape ongga ketuani Himapsi atappe ketuani UPAS. Maningon kaderni Himapsi atap Upasma ibahen jadi pengurus PMS halani domma terlatih sidea marsimalungun pakon marorganisasi Sonaima jalan keluani” nini Hentung manongahi parbualan ipokkalan.
Hita halak Simalungun on, ra, sapandapot do hita pakon hasoman na ipokkalan. Ase, anggo adong niombahta na marlajar dewasa, suruh hita ma ia masuk organisasi ase tarlatih jadi pemimpin. Buei tumang pemimpin i Simalungun on na lang ongga terlatih marorganisasi. Akhirni sonon ma tarononta. Pesak marpere-pere, (oppugn jeriko) 


Konswil I GMKI Mengangkat Isu Empat Pilar Kebangsaan

Simalungun,SS
Pembukaan acara Konsultasi Study Wilayah (Konswil) I GMKI Sumut-NAD 2012 yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2012 di Pematangsiantar di isi dengan seminar Empat Pilar Kebangsaan : “Pancasila, UUD 1945, Bihneka Tunggal Ika, NKRI, dengan thema, “Mengokohkan kembali semangat nasionalisme Indonesia di Sumatera Utara dengan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan”.
Hal ini mengemuka mengingat organisasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMKI) bertanggungjawab untuk mempertahankan Ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI, demikian disampaikan Rijon Manalu, S.PdK (PP Kordinator Wilayah I GMKI Sumut-NAD) selaku Steering Commitee Panitia, dalam setiap audensi bersama Panitia Konswil I GMKI dengan beberapa Pimpinan Gereja, Kepala Daerah dan Anggota Dewan di Sumatera Utara.
Dia menambahkan semangat kebangsaan dan nilai nasionalisme Indonesia saat ini sudah semakin pudar. Realitas ini dapat dilihat sepanjang beberapa dekade mulai era pemerintahan Soeharto (Orde Baru) sampai pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, semangat kebangsaan telah hilang begitu saja dari setiap elemen bangsa baik masyarakat tertutama para pemimpin bangsa. Hal ini dapat dibuktikan dari berbagai problematika kebangsaan Indonesia, mulai ancaman disintegrasi bangsa, ancaman pluralisme (keberagaman), ketidakadilan ekonomi yang mengakibatkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan keterbelakangan, korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, dan sejumlah permasalahan lainnya. Dalam arti pemerintah gagal merawat semangat kebangsaan (nasionalisme) yang dibangun oleh para pejuang kemerdekaan.
Menanggapi hal ini beberapa pimpinan gereja menyikapinya dengan serius. Ephorus GKPS Pdt. Dr. Jaharianson Saragih menyadari ideologi pancasila tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat, untuk itu GMKI harus bisa menjadi garda terdepan yang siap memperjuangkan nilai-nilai Pancasila mengingat Pancasila tidak lagi menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan negara. Hal senada disampaikan Ephorus HKI Pdt. Dr. Langsung Sitorus, banyak tindakan kelompok ekstrim tertentu tidak lagi mencerminkan Pancasila dan UUD 1945, diskriminasi terhadap kaum minoritas seperti jemaat gereja GKI Yasmin, Bogor yang tidak diperbolehkan untuk beribadah merupakan cermin hilangnya semangat pluralisme itu.
Sebagai peserta konswil, Jhonson Samosir (Ketua Cabang GMKI Pematangsiantar-Simalungun) mengatakan ideologi pancasila sudah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dia melihat kondisi bangsa saat ini sudah mengalami degradasi moral, negara sudah menjadi predator bagi warganya dan selalu absen dalam menyikapi persoalan-persoalan di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, melalui forum konswil anggota GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun akan mengangkat persoalan-persoalan deideologisasi di daerah, termasuk didalamnya pelanggaran-pelanggaran hukum khususnya di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.
 Dalam pertemuan audensi panitia dengan beberapa Kepala Daerah, Kamis 16/2, dengan Bupati Toba Samosir (Tobasa) Kasmin P Simanjuntak, Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Drs. Maddin Sihombing M.Si., dan  Senin20/2, dengan Bupati Tapanuli Utara (Taput) yang di wakili oleh Wakil Bupati B.Silaban, S.E.,  pembahasan ideologi pancasila menjadi hal utama yang disampaikan oleh panitia. Dengan tujuan agar pancasila tetap menjadi acuan bagi kepala daerah untuk melaksanakan setiap program pembangunan di daerah.
Ojak Naibaho, SH (Ketua Umum Panitia Konswil/Senior GMKI), mengatakan dalam persiapan konswil Panitia sudah beraudensi dengan Pimpinan Gereja GKPS, HKI, Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Ketua DPRD Tapanuli Utara, Bupati Tobasa, Bupati Humbahas dan Bupati Taput. Dan direncanakan panitia akan beraudensi dengan pimpinan gereja serta kepala daerah lainnya sebelum konswil dilaksanakan pada tanggal, 7-10 Maret 2012. Hal ini dilakukan tidak hanya sebatas menjalin komunikasi, tapi juga mendiskusikan berbagai permasalahan yang terjadi di daerah-daerah khususnya wilayah Propinsi Sumatera Utara. (rel)

Hari Ini Marbual-Buali Pasal Ornament
 Simalungun DPK HIMAPSI USI
P.Siantar, SS
Hari ini Kamis (23/2) marbual-buali pasal ornament Simalungun  yang diselenggarakan Dewan Pengurus Komisariat Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun  Universitas Simalungun (DPK HIMAPSI  USI) di Aula FKIP  Universitas Simalungun  Jalan Sisingamangaraja  Kota Pematangsiantar. Demikian dikatakan ketua panitia  Dwi Hartaty Damanik yang saat itu didampingi sekretarisnya  Adi Christian Damanik  kepada SS Selasa (21/2) di  Kantor Sekretriat Himapsi.

Dijelaskan Hartaty bahwa Etnis Simalungun adalah merupakan suatu elemen bangsa Indonesia yang menghayati, mengamalkan dan menampilkan  ahap, cipta, karsa  dan rasa Simalungun. Dengan demikian sebagai  elemen bangsa kemajuan etnis Simalungun pada  dasarnya juga merupakan kemajuan dari bangsa Indonesia dan pembangunan etnis Simalungun  yang merupakan bagian dari  pembangunan masyarakat Indonesia.  

Biasanya, kata Hartaty, pengimplementasian suatu suku itu tercermin  dari budaya, adapt istiadat dan kesenian yang merupakan  kebutuhan pokok hidup manusia menurut kodratnya yang bersumber dari kebesaran  dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan unsure utama  dalam pembangunan  ahlak manusia seluruhnya yang mendasari kemampuan  mereflisikan  nilai-nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia.

Menurut Hartaty, penjabaran tentang hakekat dan tujuan  Himapsi  yang  termasuk dalam AD/RT Himapsi merupakan suatu pundamen  atau dasar Himapsi dalam bertindak atau berbuat yang merupakan  pencerminan  jati diri dan tidak pernah luntur dari hati organisasi Himapsi. Dengan demikian  DPK Himapsi USI bertanggung jawab dalam pelestarian budaya Simalungun, sebab DPK Himapsi USI adalah  kader-kader Himapsi  cabang kota Siantar yang dipersiapkan, dilatih dan dididik sebagai agen-agen perubahan dalam pengembangan  sumber daya manusia yang berkarakter budaya Simalungun.

Melalui workshop ini  DPK Himapsi  melihat Peraturan Daerah (Perda) Kota Siantar Nomor 6 Tahun 1979 tentang mengembangkan serta meningkatkan kebudayaan  daerah pada pembangunan fisik. Maka dari itu, perlu juga disosalisasikan  ditengah-tengah  masyarakat kota Siantar agar ditegakan  sebagai dasar hokum masyarakat yang taat hokum.

Tujuan workshop ini adalah untuk meningkatkan wibawa pemerintah Kota Siantar dalam kepatuhan masyarakat  terhadap Perda No 6 Tahun 1979, serta menggali nilai-nilai budaya yang berasal  dari Simalungun sebagai sumbang saran dalam membentuk karakter bangsa dengan berpijak  pada konsep  kebudayaan (kearifan local). Selain itu tujuanya juga untuk mengimplementasikan  tentang perda No 6, mensosialisasikan nilai-nilai ornament Simalungun  dalam konsep  kebudayaan  dan aplikasinya  dalam keberagamaan nusantara dan mendorong  terciptanya  budaya dan keperibadian  masyarakat Indonesia yang tetap berjatidiri bangsa, namun mampu berperan dan berperestasi dikanca internasional, kata Hartaty.

Peserta work shop  adalah mahasiswa dan umum, lembaga-lembaga adapt, instansi pemerintah, OKP, LSM, Pers  serta lembaga yang berpengalaman  dalam bidang ornament / ragam, hias/ gorga Simalungun yang meliputi para  seniman, budayawan, dan arsitektur.

Acara work shop mengambil tema “ Mewujudkan Jati Diri Simalungun” dan sub thema “ Marbual-bauli pasal ornament Simalungun dan pembicaranya  adalah Dekan Fakultas Hukum  Januarison Saragih SH, Mhum  Walikota Siantar Hulaman  Sitorus SE, Robinson Damanik dan Tuahman Saragih (nu)

Bupati Simalungun DR JR Saragih :


Pemkab Simalungun Sangat Serius Memekarkan Simalungun

* Warga Himbau Media  Jangan Mengusik Konsentrasi Bupati dan Ketua DPRD Simalungun.

Simalungun,SS
Pemkab Simalungun sangat serius dan sangat berkepentingan agar Kabupaten Simalungun dimekarkan.  Keseriusan itu sudah dibuktikan selama ini jadi diharapkan kerja sama semua pihak.  Demikian dikatakan Bupati Simalungun DR JR Saragih saat bersilaturahmi dengan wartawan di mess Pemkab di Parapat Sabtu lalu.
DR JR Saragih mengatakan dirinya sangat berkepentingan dan bertanggung jawab untuk sesegera mungkin memekarkan Simalungun.  Saat ini sedang dilakukan pendataan asset Pemkab untuk yang akan diserahkan ke Kabupaten Simalungun Pemekaran. Kemdian saat ini ratusan III, IV yang non job juga puluhan pejabat eselon II yang non job jadi sangat berkepentingan Simalungun mekar supaya ada pemerataan PNS kata DR JR Saragih.
Selanjutnya menurut ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon,SPd pemekaran akan segera direalisasikan pada bulan Agustus 2012 mendatang, namun seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Simalungun tampaknya sudah memvonis kalau pemekaran itu sudah final.Artinya, kebijakan dari Bupati Simalungun DR JR Saragih,SH,MM dan ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon SPd,atas terobosan itu perlu mendapat respon dari semua lapisan, termasuk media dan kelembagaan yang ada disimalungun. Warga menghimbau supaya media jangan mengusik konsenterasi kedua pejabat itu.
Masyarakat menilai media kebanyakan over akting memberitakan hal –hal yang menyangkut  terkendalanya pemekaran dikarenakan   ketidak lengkapan berkas serta laporan akhir belum disampaikan  oleh Presidium pemekaran Kabupaten Simalungun kepada DPR RI, yang menurut masayarakat hal itu tidak perlu diberitakan.” Pemberitaan itu dinilai sangat berbahaya dan dapat menimbulkan interaksi ditengah masyarakat yang kemudian bisa berdampak ketidak percayaan kepada pemerintah daerah.
Masyarakat menghimbau  media jangan mengusik konsentreasi Bupati Simalungun dan Ketua DPRD Sumalungun.” Biarkan mereka bekerja sebagaimana mestinya “. Masyarakat meyakini, mekanisme realisasi pemekaran itu,sudah tercukupi. Kemudian presidium pemekaran kabupaten simalungunpun sudah menyampaikan berkas itu kepada Pemerintah pusat dan DPR RI.Tinggal  dijolok aja,biar jatuh “.
Biro Pelayanan Publik Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN)Kabupaten Simalungun, Posma Saragih kepada SUARA SIMALUNGUN, di kantor sekretariat DPD PAN Simalungun jalan Sangnaualuh Km. 28 Kerasaan Pamatangbandar, Senin (30/2) menyebutkan agar seluruh lapisan masyarakat Kabupaten simalungun untuk tidak terpengaruh dengan adanya berita tertundanya pemekaran simalungun.” Perwujudan pemekaran ini bukan semudah membalikkan telapak tangan.
Vertikal dan Horizontalnya harus berdasarkan dengan mekanisme. Kita harus bersabar, kita harus hargai dan hormati perjuangan bupati simalungun dan ketua DPRD Simalungun.Secara moral, mari kita dukung. Diingatkan, masyarakat untuk tidak melakukan semacam provokasi  atau mau di provokasi oleh pihak lain maupun kelompok,yang dapat menghambat jalannya proses pemekaran”.Katanya.Seraya disebutkan, Ungkapan Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon,SPd  yang menyebutkan pemekaran ini akan terwujud bulan Agustus 2012 mendatang bukan merupakan penjinakan kepada masyarakat.
Binton Tindaon berharap sekali hal itu segera terwujud yang beroreantasi pada percepatan pembangunan disegala bidang di Simalungun bawah.” Saya menilai ungkapannya itu tidak ada unsur politis.Sebagai putra daerah simalungun bawah, beliau wajar memperjuangkan pemekaran ini “. Kata Saragih yang mengaku turut mendeklerasikan pemekaran kabupaten simalungun di Hotel Saudara Syariah ring road Medan tahun 2010 yang lalu.( PB.01).
    
    
Info Singkat Daerah
Perum Batu VI, SS
SD Negeri 098166 Kepsek Demiwaty Haloho, S.Pd mengataka dalam proses belajar mengajar pihaknya penuh mengawasi guru mengajar. Tidak diperkenankan guru ngerumpi. Harus penuh di kelas, terkecuali Penjas, kebersihan, keindahan, kerapian selalu terjaga di sekolah ini. (18/2). (M.Johan)
Afd. I Bah Jambi Kec. Jawa Maraja, SS
Dari 8 guru mengajar hanya hadir 4 terjadi Sabtu (18/2) jam 10.20 WIB 2 pegawai honor Gampang Upoyo, Hernes Siregar yang paling rajin mengajar, dan keduanya tetap membela atasan yang menurut mereka Ibu Kepsek Hj. Maslinda Sianturi pergi ke hotel Humanitas untuk melengkapi sertifikasi dan Ibu Lide ke Nagojor mengikuti KKG (Kelompok Kerja Guru). Jadi proses belajar mengajar tidak diawasi karena Kepsek bolos, akhirnya kelaspun kosong gurunya, hebat Pak Bupati ada guru tak mengajar. (Alpijor)
Jawa Maraja,SS
Aneh di SD 091557 Nagojor (18/2), guru ngerumpi di kantor guru, sambil merokok dari 10 guru hadir 7. Ibu Tio Rosma Oppusunggu berada di kantor guru, murid ditinggal di kelas, cek ricek langsung dilakukan tim wartawan, atas info yang diberi orangtua bermarga Silalahi (40) penduduk Nagojor, bahwa kepala sekolah bolos, dan juga beberapa guru tak aktif menjalankan proses belajar, kebanyakan ngerumpi. Harapan Pak Silalahi maunya Bupati turunlah mengintip atau menurunkan intelnya untuk melihat ulah guru ngerumpi saat mengajar, lokal ditinggal begitu saja.
Seharusnya kalau ada urusan Kedinasan di luar proses belajar mengajar kemudian pengawas tak aktif melaksanakan tugas, sering bolos, kata Pak Silalahi dengan wajah sedih sambil geleng-geleng kepala, berkali-kali mengatakan hal itu akan diintipnya para guru mengajar. (Alpijor)
Jawa Maraja, SS
Permukaan jalan jurusan Bah Jambi Nagojor sepanjang 3 km rusak berat, perlu mendapat perhatian, terkesan baru dikerjakan sudah rusak. Inilah kelemahan Pemkab Simalungun, menyoal jalan hampir 90% rusak dan tak layak jalan, kata Mhd. Johan Silitonga, ST selaku Direktur Eksekutif LSM PPL. Lokasi ini terletak di areal Perkebunan Bah Jami PTPN 4, jalan kebun mulus, jalan Pemkab Simalungun amburadul, tak tau malu, rakyat menderita di jalan ini. (Bangun)
Ajibata, SS
Camat Ajibata Kab. Tobasa Robert Gono, SE baru-baru ini mengatakan kepada wartawan koran ini, seputar pegawai BHL Sdr. Berkibar Saragih bahwa yang bersangkutan tugas pada kebersihan, jadi sering bolos dan pemalas, apa dibiarkan begitu saja. Jadi kalau yang bersangkutan mau kerja lagi harus dibuat Perjanjian dan menghadap langsung ke camat, ujar Robert Gono dengan tegas. (Alpijor)
Sp. Simarimbun,SS
Jalan Sp. Simarimbus – Gorbus perlu dipelihara, saat ini rusak berat dan masyarakat sering terjebak ke lubang menganga, apalagi di musim hujan sering terjadi kecelakaan khususnya sepeda motor, siapa yang bertanggung jawab ya tentu Pemkab Simalungun, kata M. Purba (42) penduduk Gorbus. Kepada Bupati Simalungun bermohon agar korupsi dapat dikurangi, kalau tidak jalan tetap hancur dan rakyat tidak terlayani di bidang jalan mulus. (Bangun)
Parapat, SS
Seiring dengan seringnya mati lampu di wilayah Simalungun membuat konsumen mengeluh berat karena dapat menganggu aktifitas masyarakat baru-baru ini. Ketika hal ini dipertanyakan kepada manajer PLN Ranting Parapat Panuturi Panggabean mengatakan hal itu urusan gardu induk, jadi dirinya sulit menjawab karena hal itu urusan gardu induk, imbuhnya kepada wartawan. (M. Johan)
Parapat, SS
Akhir-akhir ini para PNS dengan Dinas lengkap di sana sini seluruh kota Parapat terlihat mengumpulkan sampah. Hal ini terkesan sungguh mulia perbuatannya, karena sampah adalah “masalahku”. Setelah kita telusuri rupanya usul dari Camat Drs. Ojahan agar semua PNS dapat menjadi “TAULADAN” kebersihan. Ketika hal ini dipertanyakan kepada Bapak Camat, menurut staf sedang tugas ke luar dan wartawanpun balik kanan dari Parapat. (M. Johan)
Sumut, SS
Kantor Polisi merupakan pusat pelayanan untuk pengaduan, jadi dibutuhkan pelayanan setiap saat atau 24 jam terbuka untuk umum. Jadi kalau ada kantor polisi yang kosong, atau tertutup apa namanya itu??? Membuat rusak pemandangan, kata M. Johan berharap khusus di sepanjang jalan nasional. Usul kepada Kapolri, Kapolda, agar turunlah ke lapangan, masih ditemukan, pakaian tak rapi, kantor semraut, penampilan anggota tak maksimal, terkesan malas, padahal kantor Polisi di tepi jalan nasional perlu kesiapan personil yang gagah, bersih, sehat, lemah lembut dan tetap ada duduk di penjagaan, agar rakyat mengetahui hal itu adalah pelayanan. Dan kalau ada polisi loyo, “Tolong Pak Kapolda agar diparkir saja dan di tempat yang lebih baik dan jangan mengganggu pemandangan masyarakat, diberdayakan sesuai keahliannya. Rakyat butuh pemandangan agar segar mata, kata M. Johan Direktur Eksekutif LSM PPL (20/2). (Sita)

Kasinder Pondok4, SS
Kasek SD 091482 Kasinder Kecamatan Jorlang Hataran (20/02) saat dikunjungi Tim Wartawan suasana hening, anak-anak asik belajar, demikian juga para guru mengajar tekun, teliti dan para orangtua yang ditanya wartawan mengatakan yakin 100% Kasek bertugas dengan benar. Memuaskan semua guru, pakaian rapi, seragam dinas lengkap, dan hadir lebih duluan, kata H.Simanjuntak selaku Kasek, murid 94, guru 11 dan harapannya kiranya pembangunan WC dan pagar lebih aman, nyaman, anak-anak belajar, lokasi bangunan di wilayah Kebun Marihat PTPN 4 (Sita).
Hataran Jawa, SS
Tim wartawan koran ini berkunjung ke SD Negeri 091519 Hataran Jawa langsung disambut Kasek O. Nainggolan mengakui wartawan, apa yang dapat dibantu, dijawab wartawan “menyoal proses belajar mengajar”. Dijelaskan bahwa haknya tetap menjalankan tugas sesuai roster yang ditetapkan dan hampir tak ada guru bolos, kalau ada permisi, kepsek mengambil alih, jadi diperselisihkan wartawan atau masyarakat untuk melihat atau ikut serta mengawasi proses belajar mengajar, pihaknya tetap respek. Harapan ibu Kasek “hendaknya pemerintah membangun kantor kepala sekolah dan perpustakaan”. (Bangun)
Dolok Nauli,SS
Saat berkunjung ke SD 094138 Kasek N. Br. Butarbutar dengan jumlah murid 34, sekolah ini memiliki kantor darurat, sementara lokal hanya 3, untuk belajar terpaksa 1 lokal untuk 2 kelas yang berbeda. Kemudian dari guru harus bisa mengajar 2 kelas sekaligus alasannya, murid jumlahnya terlalu sedikit. Bangunan DAK masih kokoh dan sekolah ini jauh ke perbatasan PTPN IV dengan Nagori Ujung Bondar, kelihatannya guru-guru semangat tinggi di dalam proses belajar mengajar untuk membuat anak-anak menjadi cerdas. (LM)
Suka Pardomuan,SS
Tim wartawan Suara Simalungun tembus dari desa ke desa (20/02) melihat bagaimana pelayanan pemerintah. Tak perlu menakut-nakuti, yang penting apa yang diperbuat aparat negara termasuk guru diberitakan lugas artinya apa adanya, kata Nober. Kasek Togar Rumahorbo dengan jumlah murid 81 PNS 5, honor 3. Lokal baru 3 yang layak pakai sementara lokal yang lama ada 3 hampir roboh karena bangunan sudah tua, sekolah ini jauh dari ibu kota kecamatan kemudian infrastruktur memprihatinkan, tapi di balik semua itu semangat guru cukup baik hanya saja pegawai honor mohon diperhatikan Bupati, khususnya di desa terpencil, kata tokoh masyarakat setempat. (LM)

Marihat Huta, SS
Tepat jam 12.05 WIB (20/2) tim wartawan tiba di SD Marihat Raja menurut guru Kasek tugas ke kantor KCD untuk bertemu dengan pejabat di sana, setelah dibuntuti ke sana Sidabutar tidak berada di sana. KCD juga tidak ada di tempat, siapa mengawasi para guru bertugas terpaksa rakyat setempat. B. Manurung penduduk setempat berujar mohon kepada Bupati Simalungun agar memperhatikan rapat-rapat kepala sekolah ketika Kasek keluar maka proses belajar mengajar terganggu, guru ngerumpi, anak-anak dibuat PR atau guru ngopi, tidak ada pengawasan dengan baik, sekecil apapun yang dikerjakan guru yang dapat merugikan murid adalah perbuatan guru yang menyimpang, kata B. Manurung dengan tegas. (Bangun)
Rambung Merah, SS
Sudah saatnya diberdayakan camat dalam hal penempatan pegawai di tingkat kecamatan berdasarkan pengamatan para tokoh masyarakat bahwa di tingkat desa banyak pegawai negeri yang tidak bekerja tetapi gajian lancar, jadi penempatan pegawai harus ada rekomendasi camat, agar semua PNS dapat bekerja dengan baik. Selama ini datang dan pergi tidak diketahui camat, kata Op. Parbarita Siahaan (52) berujar kepada wartawan koran ini, ditambahkannya pula dunia pendidikan sekarang tercoreng gara-gara oknum guru berselingkuh, mabuk (tenggen), bolos, judi dan tidak ada tindakan Bupati Simalungun, hingga merajalelalah PNS akhirnya anak-anak jadi sasarannya. (Tim)

Dolok Pardamean, SS
Musrembang di Kecamata Dolok Pardamean diikuti Dinas Pertanian, pendidikan, kesehatan dan instansi lainnya di Pemkab Simalungun dipimpin camat Dolok Pardamean Ivan Simbolon (21/2) di gedung Harungguan hanya anggota DPRD Simalungun yang tidak hadir karena tak diundang. Prioritas utama adalah pengaspalan dan bibit, kemudian bangunan pendidikan, sementara untuk kantor Kades tahun 2012-2013 belum direncanakan mudah-mudah ke tahun yang berikutnya kata Camat sambil berjalan menuju kantor. (Nober)

Sidamanik,SS
Kasek SD 091412 Sidamanik saat dikunjungi wartawan berada di kantor, proses belajar mengajar berlangsung hening dan sibuk. Saat itu ada penjual buku dari Kabupate Asahan dikenal dari plat motornya, ketika ditanya ibu tentang guru honor jawabnya “sudah soalnya guru honor di republik ini diperhatikan nasibnya atau diangkat menjadi CPNS” karena guru sudah banyak berkorban untuk generasi penerus, makanya disebut “pahlawan tanpa tanda jasa”. Jadi semua kita-kita ini gurulah yang membuatnya menjadi manusia cerdas dan itu perlu dinomorsatukan, kata Sriati Damanik, S.Pd mengakhiri perbincangan. (M.Johan)


Manik Saribu,SS
Kasek SD Negeri 091435 (20/2) jam 11.45 WIB tidak berada di sekolah, menurut guru Isnah sedang melayat ke Toba Sari, sementara penilik sekolah Ashari Simanjuntak tidak ada datang ke sekolah, akhirnya masing-masing guru melakukan pengawasan, hampir semua sekolah di Simalungun kalau kasek tidak ada maka bebaslah, kata Op. Parbarita Siahaan. (Nober)

Dolok Pardamean,SS
Puskesmas Dolok Pardamean tidak mampu menunjukkan pelayanan yang baik, informasi tertutup untuk data yang berobat, berapa dipakai obat dan jenis-jenis penyakit, terus terang kata pegawai yang tak mau disebut namanya kami diperintah Kadis untuk selalu tertutup kepada wartawan karena katanya banyak RAHASIA Dinas Kesehatan sembari mengarahkan ke Kadis Kesehatan Simalungun dr. Sabrina Tarigan, demikian ungkap dr; Hedwig Sihombing selaku Kepala Puskesmas. (Nober)

Sait Buttu Saribu , SS
Pembagian Raskin ke desa-desa oleh gudang bulog Jalan Medan lancar, terlihat petugas bersama truk raskin melayani masyarakat nagori Sait Buttu Saribu dengan jatah 13,8 ton sekali dalam dua bulan, jatah ini untuk 660 KK dan pembagian raskin di daerah ini lancar dan aman, daerah ini tak ada persawahan hanya pertanian seperti cabe, jagung dan tanaman palawija lainnya, kata Posma Sagala diwakili Sekdes. (Nober)
Pintu Bosi,SS
Pintu Bosi adalah desa yang telah dekat ke perkebunan PTPN IV Marihat dan sudah pula masuk menjadi wilayah kota Madya Pematangsiantar tetapi yang paling memprihatinkan adalah jalan utama menuju ke pintu bosi, aspalnya pada berlubang-lubang sangat dalam dan sering terjadi pengendara mobil/motor jatuh, terlebih-lebih parit yang tadinya masih kecil, tetapi sekarang sudah seperti sungai menganga akibat longsor, hingga telah memakan badan jalan aspal hampir setengahnya. Masyarakat gelisah dan ngomel-ngomel karena sudah dua kali masuk koran tetapi tidak ada tanggapan pemko untuk memperbaikinya. “Biarlah begitu terus sampai banyak makan korban dan sampai akhirnya suatu saat nanti jalan tersebut putus total, agar pemerintah kota senang melihat kami begini, kata R. Sianipar (38). Tim wartawan turun ke lokasi (19/2) memang sudah sangat parah sekali. (LM)


Pintu Bosi,SS
Akibat jalan buruk di Pintu Bosi dan setiap pengendara mobil/motor berjalan harus pelan-pelan dan sangat hati-hati mengakibatkan suatu kesempatan dalam kesempitan bagi orang yang tidak bertanggung jawab karena jalan buruk itulah kalau kita lewat pelan-pelan mengakibatkan kumpulan perampok beraksi dengan mengintai mangsanya. Telah dua kali terjadi perampokan pas di jalan buruk tadi, pertama tas seorang ibu yang lewat pada jam 22.00 WIB dijambret kumpulan perampok dengan memakai topeng cebo, yang kedua supir angkot semua duit untuk setorannya disikat habis daripada nyawa melayang terpaksa memberikan duitnya yang ada. Menurut pengakuan seseorang yang tak mau disebut namanya “paling-paling perbuatan orang-orang dekat situlah, tidak mungkin orang jauh” katanya. Kalaupun lewat dari Pintu Bosi pada jam 22.00 ke atas hati-hatilah dengan jalan tadi (Jalan neraka). Himbauan kepada Pemko Pematangsiantar diharapkan turun ke lokasi meninjau dan segera memperbaikinya. (Alpijor)

 P.Siantar,SS
Pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat luas agar mengurus akte lahir dan akte nikah pada tahun 2011 untuk mengurusnya di Kantor Catatan Sipil, tetapi banyak masyarakat mengabaikannya sehingga kalau ada kepengurusan surat-surat mengenai akte lahir dan akte nikah mereka kelabakan. Pembuatan akte lahir dan akte nikah memanglah sangat penting bagi kita Warga Negara Indonesia karena itu adalah salah satu hukum dan wajib kita daftarkan. Masyarakat yang akan mengurus akte lahir dam akte nikah sekarang ini harus berurusan ke kantor pengadilan, perubahan itu terjadi pada tahun 2012 ini.
Bagi masyarakat luas yang tidak mengerti harus segera mengurusnya di kantor pengadilan seperti enam orang ibu warga Tomuan dan Pintu Bosi mengurus akte lahir anaknya masing-masing, mereka bertanya ke Kantor Catatan Sipil yang ada di Jl. Melanthon Siregar. Pelayanan pegawai di sana sangat tidak memuaskan, banyak tetek-bengetnya membuat saya pening tujuh keliling kata ibu Emseria br. Pangaribuan (30) (6/2), jawaban mereka tidak pas dan sepertinya dipersulit seraya menakut-nakuti saya dan suami saya, akhirnya kami balik ke rumah, kata Ibu Emseria. Masukan kepada para lurah dan kepala serta instansi terkait agar memberikan penyuluhan/ pengarahan yang baik, ramah, dan mudah dimengerti masyarakat masing-masing di dalam mengurus akte lahir dan akte nikah. Masyarakat juga dihimbau agar di dalam kepengurusan akte lahir dan akte nikah rajin-rajin bertanya kalau tidak tahu, agar sama-sama terjalin kerjasama yang baik antara masyarakat, pengurus desa, camat, pemko dan pemkab Simalungun. (LM)

BPK Kecelakaan 2 Tas Berisikan Laptop Dan Ratusan Juta Berserakan
Tiga Dolok, SS
Baru-baru ini kejadian kecelakaan di jalan nasional wilayah kecamatan Dolok Panribuan pengendara adalah aparatur dari BPK RI Jakarta berinisial Pdsi kepala bocor, kaki dan tangan luka-luka, sekarat lalu dibawa ke Puskesmas Tiga Dolok untuk perawatan. Demikian pantauan wartawan di lokasi kejadian.
Masyarakat yang melihat kejadian ini sangat terkejut karena uang ratusan juta berserakan, padahal Pdsi seorang BPK yang bertugas ke daerah. Timbul pertanyaan warga dan menduga barang kali uang itu uang haram dimana yang bersangkutan baru pulang dari Kabupaten Tobasa.
Agar jangan terjadi buruk sangka LSM PPL yang dipimpin Direktur Eksekutif M. Johan akan surati Ketua BPK RI apa saja tugas yang bersangkutan ke Sumatera Utara agar masyarakat tidak salah duga.
Ketika wartawan mencari-cari info tentang yang bersangkutan untuk konfirmasi tidak berhasil hingga wartawan bertanya ke LSM dan jawabnya akan menyurati BPK di Jakarta. (Nober)

James Siahaan, STTP


Camat Dolok Panribuan 80% Sekdes Masih Perlu Dibina
 Dolok Panribuan, SS
Camat Dolok Panribuan James Siahaan, STTP rajin Sidak ke nagori-nagori untuk melihat langsung kinerja pangulu nagori dan sekretaris, ternyata banyak ditemukan kinerja sekretaris tidak beres. Untuk itu dalam rangka memajukan pembanguan di nagori, pihaknya akan menindak setiap aparat yang tidak loyal ke atasan, dan apabila kesetiaannya rendah sudah barang pasti tidak naik pangkat, demikian ungkapnya kepada wartawan di ruang kerjanya (22/2).
Penataan kantor dan halaman selalu menjadi perhatian, tujuannya agar masyarakat dapat menikmatinya, kemudian pegawai dapat mencontoh minimal untuk diri sendiri dan di rumah masing-masing. Jadi sebagai aparat harus mampu membuat pelayanan dan bukan mengadu ke lembaga lain, kalau ada masalah sebaiknya langsung kepada camat himbaunya kepada semua staf. Bekerja keras untuk mencapai target PAD sebesar ±Rp. 600 juta. Untuk itu semua pangulu nagori dan staf agar dapat memahami tugas-tugas yang mulia ini, ujarnya dengan tegas. (KS)



Kamis, 16 Februari 2012

Suara Simalungun Kamis 16 Februari 2012 (Edisi 495)


Tidak ada Alasan Penggunaan Seragam Motif Simalungun Ditunda
  • Januarison Saragih SH MH : DPP-UPAS Siap Kawal Kebijakan  Seragam Motif Simalungun
  • Drs Johalim Purba : Pihak Yang Tak Setuju Pemberdayaan Budaya Simalungun Dipersilahkan Meninggalkan Bumi “Habonaron Do Bona”
  • Armada Purba SH : Semua Elemen Simalungun Diharapkan Bersatu 

Simalungun,SS
Tidak ada alasan untuk menuda penggunaan seragam sekolah motif Simalungun di Kabupaten Simalungun dengan alasan belum ada Perda.  Alasan tersebut jelas-jelas menyakiti perasaan seluruh etnis Simalungun di bumi “ Habonaron Do Bona” Pemkab Simalungun diharapkan berdiri di garda terdepan dalam upaya pelestarian budaya Simalungun.  Demikian rangkuman pendapat berbagai kalangan mayarakat Simalungun yang dihimpun SUARA SIMALUNGUN pekan ini.
Januarison Saragih SH MH ketua Dewan Pimpinan Pusat Usaha Penyelamatan Asset Simalungun (DPP-UPAS) mengatakan bahwa sungguh unik dan konyol pendapat ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon seperti dilansir salah satu harian lokal yang menyebutkan kebijakan tersebut tidak bisa dilaksanakan karena belum ada Perda.  Kita tidak mengerti itu pendapatnya sebagai pribadi atau sebagai ketua DPRD.
Diterangkan Januarison kalau masalah Perda yang diperoalkan harusnya tidak boleh siswa sekolah SD,SMP,SMA di Kabupaten Simalungun untuk membeli kaos olah raga setiap tahun ajaran baru karena itu juga tidak ada Perdanya.  Kemudian siwa sekolah SD,SMP,SMA di Simalungun tidak boleh membeli buka Lembar Kerja Siswa (LKS) setiap tahun karena itu juga tidak ada Perdanya. Selanjutnya dalam hari-hari tertentu ada sekolah di Kabupaten Simalungun yang menggunakan seragam tertentu itu juga harusnya tidak boleh karena tidak ada Perdanya, jangankan Perda mungkin Perbub untuk hal tersebut juga tidak ada.
Ditegaskan Januarison menjaga dan melestarikan budaya daerah adalah tugas Pemerintah dan DPRD serta seluruh masyarakat maka Pemkab dan DPRD Simalungun harusnya menjadi pihak yang terdepan menjaga dan melestarikan budaya Simalungun.  Penggunaan seragam sekolah motif Simalungun adalah bagian dari menjaga dan melestarikan budaya Simalungun jadi harusnya DPRD yang berdiri paling depan menyuarakan hal tersebut bukan justru DPRD yang terkesan menghambat dengan berbagai alasan.
Kalau masalah harga yang jadi masalah adalah hal yang bisa dicarikan jalan keluarnya, kita meminta agar pengadaan seragam motif Simalungun tidak ada setoran kepada kepala sekolah, kepala dinas, bahkan Pemkab Simalungun.  Kita tidak bisa tutup mata bisa saja harga tersebut menjadi meningkat karena banyaknya pungutan yang dibebankan kepada pihak penyedia seragam tersebut.  DPP-UPAS mendesak agar dalam pengadaan seragam tersebut tidak boleh ada pungutan.
Melaksanakan penggunaan seragam sekolah motif Simalungun tidak perlu Perda bahkan Perbub juga tidak perlu itu cukup himbauan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah dan dijelaskan bahwa ini adalah bentuk kearifan lokal dan menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh masyarakat Kabupaten Simalungun melestarikan budaya Simalungun. Jadi sungguh aneh jika ada yang mempersoalkan dasar hukum penggunaan motif Simalungun  patut diduga ini adalah upaya menghempang pelestarian budaya Simalungun tegas Januarison.
Sementara itu Drs Johalim Purba Ketua Komisi IV DPRD Simalungun mengatakan bahwa melestarikan budaya Simalungun adalah tugas dan tanggung jawab Pemkab dan DPRD Simalungun.  Penggunaan seragam motif  Simalungun tidak perlu Perda atau Perbub cukup himbauan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) dan para Kepala Sekolah.  Pembelian seragam tersebut kan sama saja dengan pembelian kaos olah raga bagi siswa yang ada setiap tahun.  Diharapkan Kepala Sekolah bisa menjelaskan kepada stake holder sekolah yaitu orang tua siswa melalui Komite Sekolah tentang makna penggunaan seragam tersebut apalagi daerah lain juga udah banyak melakukan hal serupa.  Kalau masalah harga yang menjadi masalah tentu harus dicarikan jalan keluarnya bisa dengan menggunakan sistim dicicil bila perlu sampai lima kali dicicil ujar Johalim. Harus diyakinkan kepada mayarakat bahwa melestarikan dan menjaga budaya perlu partisipasi eluruh masyarakat dan membeli seragam tersebut adalah sebuah perngorbanan dan bentuk partisipasi kata Johalim.  
Dikatakan hingga saat ini belum ada keluhan dari Kepala Sekolah dan masyarakat tentang permasalahan ini jadi tidak ada alasan untuk tidak dilaksanakan.  Kalau ada pihak yang tidak setuju pemberdayaan dan pelestarian budaya Simalungun dengan hormat kami persilahkan meninggalkan bumi Habonaron Do Bona kata Johalim dengan nada keras.
Sementara itu Armada Purba SH ketua LSM-SOLU mengharapkan agar seluruh elemen Simalungun bersatu padu mensukseskan penggunaan seragam motif Simalungun inilah momen seluruh tokoh Simalungun meninggalkan perbedaan untuk menunjukkan bahwa kita semua bertanggung jawab menjaga dan melestarikan budaya Simalungun kata Armada.(tp)                    

MIKSI Prakarsai Pembangunan Tugu Pdt J Wismar Saragih



Simalungun,SS
Majelis Intelektual Kristen Simalungun Indonesia (MIKSI) akan menggalang dukungan dan dana dari berbagai elemen Simalungun untuk membangun tugu Pdt J Wismar Saragih di Pamatang Raya.  Demikian dikatakan Jan Friwanto Saragih Sumbayak SH Ketua Presidium MIKSI kepada SS Rabu (15/2).   
 Jan Friwanto mengatakan bahwa sosok Pdt J Wismar Saragih sangat pantas dan layak diabadikan sebagai ikon Simalungun.  Pdt J Wimar Saragih adalah sosok pendiri GKPS yang sangat pantas dijadikan pegangan dan inspirasi khususnya bagi generasi muda Simalungun.  J Wismar Saragih adalah rohaniawan sekaligus budayawan yang kiprahnya patut ditiru generasi muda saat ini.  Sejak awal J Wismar sudah meletakkan pondasi bahwa GKPS harus tetap memiliki dimeni kerohanian dan kebudayaan.  Dimensi kerohanian adalah peningkatan iman Kristen dan dimensi kebudayaan adalah bagaimana menjaga dan melestarikan budaya tersebut.
Diterangkan Jan Friwanto kedua dimensi tersebut pada prinsipnya adalah sejalan atau saling mendukung.  Dimensi kebudayaan atau budaya Simalungun sebanarnya secara implisit juga adalah nilai-nilai kekristenan.  Budaya Simalungun mengajarkan kita untuk taat dan hormat kepada aturan dan menjaga hubungan kekerabatan sesama saudara. Terciptanya hubungan kekerabatan yang baik akan sangat berdampak kepada terciptanya harmonisasi.
Sejarah mencatat pada saat perkembangan kekristenan di tanah Simalungun warga Simalungun sangat lambat menerima Injil.  Lambatnya orang Simalungun menerima Injil dikarenakan faktor budaya dimana ketika itu pekabaran Injil di Simalungun masih menggunakan bahasa Tapanuli/Toba.  Setelah Injil diterjemahkan ke bahasa Simalungun barulah warga Simalungun mayoritas menerima Injil tersebut.  Artinya kekristenan tidak terlepas dari dimensi budaya.   Pdt J Wimar Saragih sangat memahami hal tersebut dan melaksanakannya dalam kiprah pelayanannya.
Dengan berbagai kiprahnya sebagai pendeta GKPS dan budayawan maka sangat pantas dirinya diabadikan dengan membuat tugunya di lokasi makamnya di Pamatang Raya.  Kita harapkan GKPS dapat juga ikut berperan serta mensosialisasikan pemikiran ini agar bisa terealisasi secepatnya ujar Friwanto. Dalam waktu dekat MIKSI akan beraudiensi dengan para  tokoh Simalungun agar wacana/ide ini bisa semakin tersosialisasi dan segera bisa terwujud ujarnya. (tp)               

Bual-Bual Pokkalan
SABOUDO NAMATOLBAK ANGGO TUBUH DUHUT-DUHUT
Buei do hape uppama bani simalungun on. Anggo sihol hita manorihi uppama ai songon hasoman parpokkalan, marrohan do dapot uppama ai. Sattorap on ibahas parminum mengenai pertobatan songon uppama na isobut iatas.
“Aimada, songon na bueituma hasomanta on na lari jalur soal na berjuang on. Bueima namanadingkon Habonaron Do Bona pitah halani loheini boltok” nini si Jauman dobhossi hujai hujon marsahapi pasal na marsimalungun.
“Ai seng ibotoh nassiam bahasa sonari on, sedo otak be na marpikkir. Dihut ma boltok. Sonaido namasa. Jadi ulang pala songon na heran nassiam “nini Kardono hun Nagori Dolog.“Nai homa tene ……………….” Marbalos si Jarmen pakon si S3. “Anggo sonaido, boisma jagul ai ipangan bodat atene …… he…… he ……….. he ……………” si Jarmen songon na kesal.
“Ai memang, na bueitudo tuppuan i Simalungun on. Apalagi tuppuan ai pitah na sari makan dassa visi pakon missini. Pag do halak Simalungun bertopengkan marwah simalungun pitah mambuat duit makan siang. Memang sattun do bah. Mangir ahh ….” Nini Lomo use sambil bangindo tambu tuak bani Pak Mawar.
“OK,  sonaima permasalahan ai, lantas sonaha jalan keluarni ? Anggo pitah na mungut-ungut dassa hita seng salosei persoalan on. Dearando buat hita jalan keluarni ase salosei” nini si Petrus Serbelawan mambere podah.
“Sonon ai, napangindo hubani kawan namangaku tokoh Simalungun, na ongga mardemon i Rumah Sakit Umum Siantar soal Ruislag, ase mulak ma bergabung pakon rayat Simalungun. Ulang sanggah itoruh sok pahlawan, hape dob iatas jadi lawan songon dodingni Damma” si Ibnu mambahen saran.
“Sosok ma ai, papodas hita ma bertobat. Ulang halani duit na saratus ribu mittor ihianati hita Simalungun on. Ulang iboan-boan goranni Simalungun laho sari makan” nini si Abdi Tonduhan use.
“Memang sonaima” si Posma use mambahen saran. “ Agak sulit do mambuali pakon jolma na lang idealis. Ase ibotoh nassiam bueido pengurus PMS tkt kecamatan manjalo duit humbani seseorang laho mamilih seseorang ai jadi ketua i Kab Simalungun. Akhirni tarpilih ma tongon parduit ai. Tapi dobhossi tarpilih magouma ia use.Seng idingat be na iado ketua. Kan domma sibahuton parsahapan ? Sonaipe, saboudo na matolbak anggo tubuh duhut-duhut. Anggo bertobat kawan penghianat on, mulak do uhuni Simalungun mangidahsi. Podasma berubah. Bergabung ma bani pejuang Simalungun i Talun Madear Tanjung pinggir. Sonaima podah pakon saran na boi hubahen. Anggo lang sosok bani nassiam, yah……. Mulak bakku ma hatakkai”nini si Posma hun Pamatang Bandar.
Hita pambasa bual pokkalan on, yakin do hanami bahasa anggo ham seng dihut bani pejuang na penghianat ai. Halani ai, podahi hamma buei halak Simalungun on ase anggo berjuang, otak ma ibahen marpikkir. Sedo boltok. Ai sedo si Jaboltok ham.
Sonaha pe ningon, seng tarbahen halakan na laho mangurusi Simalungun on. Maningon dihut do ham pakon keluargamu. Patugah ham bani sidea bahasa saboudo namatolbak anggo tubuh duhut – duhut. Mulak do uhurni Simalungun mangidah penghianat anggo tarolos bertobat. Horasma batta haganupan. (op zerico)

Himapsi Yakin Orang Tua Siswa Dukung
 Seragam Motif Simalungun   

Simalungun,SS
Dewan Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (DPC-HIMAPSI) Kabupaten Simalungun yakin para orang tua siwa SD,SMP, SMA di Kabupaten Simalungun mendukung sepenuhnya penggunaan seragam sekolah motif Simalungun.  Keyakinan tersebut setelah Himapsi Simalungun melakukan investigasi ke berbagai Kecamatan di Kabupaten  Simalungun.  Demikian dikatakan Ketua DPC-HIMAPSI Kabupaten Simalungun Rizal Sipayung SE kepada SS awal pekan ini.
Rizal mengatakan hasil investigasi HIMAPSI bahwa para orang tua sepenuhnya mendukung dan setuju dengan kebijakan penggunaan seragam sekolah motif Simalungun, para orang tua berharap mulai tahun ajaran baru bulan Juni 2012 kebijakan tersebut bisa dilaksanakan.  Hanya saja para orang tua mengharapkan agar harganya disesuaikan dengan kemampuan mereka dan akan lebih bagus lagi kalau bisa dicicil agar tidak memberatkan.
Rizal mengharapkan agar sosialisasi tentang hal ini dilaksanakan lebih intensif lagi dan diharapkan agar hal ini tidak terlalu dipolitisir untuk tujuan tertentu.  Kalau ada pihak-pihak yang mencoba menghempang kebijakan ini tentu adalah orang yang tidak suka dengan pelestarian dan pemberdayaan budaya Simalungun ujar Rizal.
Dikatakannya bahwa HIMAPSI mendukung sepenuhnya kebijakan Bupati Simalungun agar anak sekolah di Kabupaten Simalungun menggunakan pakaian dengan motif etnis Simalungun. Kebijakan tersebut adalah salah satu implementasi kearifan lokal melestarikan tradisi dan budaya etnis Simalungun..
Rizal menilai memang benar segala kebijakan yang bisa membebani masyarakat harus diminimalkan bila perlu dihapuskan akan tetapi sebaiknya perdebatan jangan menjurus di seputaran tersebut.  Harus diakui dan saya meyakini seluruh tokoh dan warga Simalungun mendukung penggunaan seragan sekolah motif Simalungun bahkan ini sudah terlambat karena sudah banyak daerah lain yang menerapkan kebijakan tersebut. Substansi kebijakan tersebut adalah upaya pelestarian adat dan tradisi Simalungun sehingga sangat wajar didukung ujarnya.
Lebih lanjut Rizal mengatakan bagaimana agar harga seragam sekolah motif Simalungun tersebut tidak memberatkan dari segi harga.  Memang harga relatif juga mungkin bagi sebagian orang Rp 50.000 mahal akan tetapi mungkin juga bagi sebagian orang harga Rp 50.000 belum terlalu mahal.  Dengan demikian yang perlu dicari adalah titik tengah atau kompromi sehingga diperoleh harga yang tidak memberatkan.
Rizal menegaskan DPRD Simalungun seharusnya juga mendukung kebijakan tersebut jangan justru menciptakan opini yang terkesan menolak budaya Simalungun tampil di Simalungun. Dengan tegas Rizal mengatakan Himapsi Kabupaten Simalungun sepenuhnya penggunaan seragam sekolah motif Simalungun karena kebijakan tersebut adalah upaya pelestarian budaya Simalungun.  Bagaimana teknis kebijakan tersebut agar tidak terlalu membebani masyarakat itulah yang harus sama-sama dicarikan jalan keluarnya.  DPRD, Pemkab, dan elemen adat Simalungun hendaknya duduk bersama melestarikan budaya Simalungun dan membuat kebijakan yang tidak membebanik masyarakat karena sesuai undang-undang Pemerintah Daerah juga berkewajiban menjaga dan melestarikan budaya Simalungun pungkas Rizal. (TP) 

Usut Alokasi ADD Marihat Tanjung yang Diduga Kuat Fiktif

*Sekjen  LSM “Garuda – RI” Laporkan  ADD  2011 Kecamatan  Bosar Maligas Di 16   Nagori/Desa + 1  Kelurahan
*Diduga Seluruh Pangulu Nagori Dimintai Kewajiban Rp.4-7 Juta/Nagori dengan Dalih Pajak            
Simalungun,SS
Pemerintah kabupaten simalungun tahun anggaran 2011 telah melaksanakan kegiatan fisik Alokasi Dana Desa(ADD).Meski sudah tutup anggaran namun dikecamatan bosar maligas sampai bulan januari masih ditemukan pelaksanaan kegiatan pekerjaan fisik misalnya di nagori parbutaran.
Yang menjadi keheranan hampir disemua kecamatan pelaksanaan kegiatan fisik ADD dikerjakan tidak serentak, karena pada pen cairan tahap kedua sebahagian kepala desa sudah melaksanakan dan sebahagian lagi dilaksanakan pada saat pencairan terakhir.Meskipun kepala desa sudah melaksnakan kegiatan fisik di pencairan tahap kedua namun,LKPJ baru sekitar bulan pebruari 2012 ditanda tangani  oleh kepala desa dan ketua Maujana Nagori.
Dari hasil konfirmasi yang diperoleh wartawan Koran ini dari sekjen LSM “GARUDA-RI” bahwasanya di kecamatan Bosar Maligas masih ditemukan ADD yang fiktif yaitu di nagori marihat tanjung dan hingga saat berita ini diturunkan pekerjaan pembuatan parit pasangan tidak pernah terealisasi di nagori Mari -hat tanjung dimana nagori tersebut dikepalai oleh M.Suryawan.Yang anehnya ketika kepala desa dikonfirmasi  melalui telepon selluler Kepala Desa bukan memberikan jawaban, tetapi yang terjadi adalah, Kepala Desa tersebut malah menyuruh seorang oknum wartawan salah satu Koran mingguan untuk menelepon sekjen LSM”GARUDA-RI”dan oknum wartawan tersebut diduga adalah back-up sang kepala desa.
Menurut informasi yang diperoleh dari beberapa kepala desa bahwa pelaksanaan kegiatan ADD  di -kecamatan Bosar Maligas seluruh kepala desa diwajibkan setor  4-7 juta /desa dengan dalih pungutan pajak  Ppn /Pph sebesar 11.5% selebihnya adalah kewajiban, dan  diduga disetor  ke salah seorang ketua Asosiasi Kepala Desa yang notabene adalah Kepala Desa Mayang yaitu Giyanto ,kemudian uang tersebut diserahkan  kepada salah seorang kasi PMD kecamatan Bosar Maligas dengan inisial GL, dan camat pada saat pengutipan kewajiban masih dijabat oleh camat Mixnon Simamora yang kini bertugas di sekretariat kantor Bupati Simalungun di Pamatang Raya.
Masih menurut sekjen Garuda sejak perencanaan ADD hingga pelaksanaannya masih banyak ditemukan penyimpangan dalam penyusunan APB Nagori hingga pelaksanaan fisik bangunan,misalnya pada saat penyusunan RAPB-Desa  yaitu surat kesepakatan bersama antara Kepala Desa dengan ketua Maujana disusun sendiri  oleh Kepala Desa tanpa melibatkan Maujana nagori.Kemudian pelaksanaan ADD pekerjaan fisik seharusnya dilaksanakan oleh LPM tetapi pada kenyataannya pekerjaan fisik tersebut diambil alih oleh Kepala Desa dan pengelolaannya dilaksanakan tidak secara transparan dan akunta –bility, oleh karena tak satupun Kepala Desa yang memasang papan nama kegiatan ADD alias fiktif
Pembayaran pajak Ppn/Pph sebesar 11.5%  menurut  juru bicara sekjen LSM Garuda adalah piktif dan kalau pun terjadi pembayaran pajak maka yang terjadi adalah pembayaran pajak ganda. Lisbon Siahaan tidak meyakini adanya pembayaran pajak Ppn/Pph oleh karena pelaksanaan ADD dikerjakan secara swakelola gotong-royong ,serta melibatkan partisipasi masyarakat desa.Nah jika pelaksanaannya seperti itu maka yang menjadi keheranan adalah kenapa dalam pekerjaan fisik kepala desa membayar jasa rekanan sebesar 2.5% meskipun pekerjaan ADD bersifat swakelola!.
Kalau memang selama ini kegiatan ADD setiap Kepala Desa benar –benar membayar pajak ,lantas -kenapa  Kepala Desa tidak pernah memegang bukti pembayaran pajak dan tidak diketahui  pula siapa oknum pemungut pajaknya,karena sejauh yang  saya ketahui  nomenklatur kegiatan ADD adalah bantuan keuangan nagori ,jadi sehingga tidak berlaku pelaksanaan kegiatan secara kontrak.
Jika pajak ADD setiap tahun dibayar oleh Kepala Desa ,tentu yang membuat suatu tanda tanya bagi kita adalah mengapa di APBD kabupaten simalungun tidak pernah tercantum secara terinci dalam penjaba ran APBD.Seharusnya dalam  APBD  kabupaten simalungun eksekutif maupun legislatif harus menjabarkan berapa pendapatan pajak yang masuk dari seluruh kepala desa.Dan permasalahan pajak ADD  ini menurut Lisbon siahaan akan segera dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, agar permasalahan pajak kepala desa ini dapat terungkap kemana sebenarnya mengalir.Sebagai pembanding LSM Garuda  telah mewawancarai salah satu kecamatan  di kabupaten  humbang hasundu tan secara live dan hasil wawancara dikatakan bahwasannya di kabupaten Humbang Hasundutan Kepala Desa tidak pernah dikutip pajak Ppn/Pph selama ada kegiatan ADD.(TIM)


Erna Br Sirait Kasek SD Negeri 091709 Afd II Tinjowan Dinilai   Tak Layak


*Masyarakat Nilai Pengangkatan Erna Dibekingi Anggota DPRD Simalungun
Ujung Padang, SS
Pengangkatan Kepala Sekolah SD negeri 091709 Afd II Tinjowan Erna Br Sirait, menggantikan  kepala sekolah yang sebelumnya Resti br  Saragih Sidabutar  dinilai ajaib. Padahal masa tugas kepala sekolah yang sebelumnya  masih dibutuhkan . Mengingat masa jabatan Br Saragih Sidabutar hanya  tinggal satu tahun lagi. Pergantian kepala sekolah  yang secara mendadak ini  tanpa diketahui oleh siapa-siapa. Ironisnya Kepala UPTD Kecamatan tidak mengetahui pergantian tersebut.Pergantian diketahui setelah adanya pelantikan pejabat dan kepala sekolah yang berlangsung baru-baru ini  yang dilantik oleh Bupati Simalungun DR JR Saragih SH, MM yang saat itu diwakili Sekda Simalungun Drs Ismail Ginting MSi  Selasa (31/1) Demikian dikatakan  Tokoh PMS Kecamatan Ujung Padang   J Purba kepada SS baru baru ini

Dikatakan Purba yang juga termasuk tim pemenangan JR Nur,  bahwa pengangkatan kepala sekolah tersebut belakangan ini kesanya dipaksakan, padahal kualitas  Erna br Sirait masih diragukan. Apalagi pangkat  dan golongan jauh dibanding dengan guru-guru  yang mengajar disana. Anehnya Erna Br Sirait merebut untuk kepala sekolah tersebut tanpa prosedur yang seharusnya dijalani melalui seleksi oleh UPTD ataupun pengawas. Ada apa sebenarnya  dibalik kejadian ini. Kata Purba dengan  nada heran.

Ditambahkan Purba, sebenarnya jika ingin baik pendidikan di Kecamatan Ujung Padang, sebaiknya Kepala Sekolah yang akan memimpin harus memliki wawasan, prestasi dan  displin serta jujur. Jika ditinjau  dari segi pendidikan Erna belum layak untuk menjadi kepala sekolah. Erna itu pantasnya menjadi guru biasa. Apalagio golongannya masi rendah. Seharusnya Erna tahu dirilah kalau mau menjadi kepala sekolah.

Dengan demikian Purba mengharapkan kepada Bupati Simalungun melalui instansi terkait untuk mengcros chek kembali jabatan Erna yang menjadi kepala sekolah tersebut. Dalam hal ini   Erna tidak memiliki profesinalisme sebagai seorang pengayom dan pendidik. Perlu juga  diketahui bahwa guru-guru yang mengajar disana adalah rata-rata guru senior dan berpangkat, pembinaa IV A, sementara Erna masih golongan III C. Seharusnya SK pengangkatan Erna ditinjau kembali sebelum masyarakat bertindak  JIka benar bahwa pengangkatan Erna yang dibekingin Anggota DPRD Simalungun AS. Sebenarnya  itu perbuatan yang memalukan dihadapan rakyat. Jangan-jangan ASn menjadi calonya Erna, sangat naïf sebagai anggota dewan  mengurusi jabatan kepala sekolah.

Purba, menghimbau kepada instansi terkait Diknas Simalungun agar benar-benar melakukan penyeleksian  pengangkatan kepala sekolah. Sebaiknya  dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku  tanpa ada dipengaruhi pihak-pihak  yang tidak bertanggung jawab, deminya tercapainya  mutu pendidikan yang berkualitas.

Sementara Abu Sofyan yang dicoba konfirmasi SS melalui ponselnya ternyata tidak aktif, begitu juga dengan Erna ketika dihubungi meskipun ada nada panggil tetapi tidak diangkat. (Tim)    

INFO SINGKAT DAERAH
Ajibata,SS
Suka duka pegawai BHL (Buru Harian Lepas) di kantor camat Ajibata (Tobasa) sangat memprihatinkan, kata BS kepada wartawan di Terminal Kota Parapat (10/02). SK No. 005/413/AJB/VI/2011 tanggal 06 Juni 2011 ditandatangani Camat Ajibata Kab. Tobasa Robert Gono S. Sos kata BS. Gaji perbulan tukang sampah Rp. 700.000. “saya bekerja serius” dari 4 bulan gajinya hanya Rp. 1.550.000 di berikan berarti Rp. 362.000 per bulan diterima. Dapat disimpulkan pemotongan ± 50%.
Kini BS tak disuruh bekerja lagi, sampah pun berserakan, dan dalam waktu dekat dirinya akan mengadu ke Penegak hukum, tentang pemotongan tapi terlebih dahulu ke BPK secara tertulis. Kata BS dengan tegas. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Bendahara Jacson Tampubolon tidak berada di tempat (Alpijor).
P. Siantar, Jalan Medan, SS
Walau atasan (Kasek) tugas ke bandung namun proses belajar mengajar tetap lancar, dan hampir tak ada ngerumpi di SD 122382, guru semua di SD ini sudah sertifikasi dan bagi Ibu Juniar Sinaga guru Olahraga dirinya tamat dari USI tahun 2005 langsung mendapat sertifikasi tanpa mengeluarkan uang, dan kata dia anak didiknya sudah pernah Pekan Olahraga di Tingkat Nasional Jakarta, jadi singkat sebagai guru, dana tambahan sertifikasi sangat menolong ekonomi guru, ujarnya kepada wartawan (10/02) (Alpijor).
Parapat, SS
Sekolah SDN 094150 Jl. Pendidikan Kota Parapat dengan jumlah guru 7, honor 3, jumlah murid 79, bangunan sekolah baru di rehabilitasi dengan dana DAK. Komentar Kasek alergi terhadap wartawan, karena pertanyaan sulit dilayani, beda dengan teman-teman wartawan lainnya, jadi minta maaf, kalau cara pelayanan kami yang tidak berkenan saat itu (10/02). Jam 10.15 WIB diundang ke KCD Parapat untuk melengkapi berkas sekaligus minta koran SKM Suara Simalungun (M. Johan)
 Marubun Jaya, SS
SD Negeri 091519 dan SD 091515 satu lokasi terlihat anak-anak kebanyakan bermain-main tidak belajar, ketika wartawan bertanya menyoal Kasek sebagai pengawas langsung tak masuk (bolos), lokasi sekolah persis di pinggir jalan. Menurut orang tua murid yang enggan disebut namanya, banyak guru-guru kerjanya ngerumpi hingga orang tua khawatir akan proses belajar mengajar tak berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (M. Johan).
 Simpang Raya, SS
Tepat jam 09.27 WIB di SD Negeri 091291 terlihat Bapak Lusden Sitinjak, S.Pd tidak berada di tempat. Dari guru 11 orang yang hadir hanya 5 orang. Sementara Bapak Lusden Sitinjak, S.Pd dipagi hari sudah keluar. Yang menurut guru tugas ke kantor KCD. Jumlah semua muri 94. Diduga sering guru ngerumpi kata masyarakat kebun simpang raya kepada wartawan koran ini. Harapan masyarakat kiranya jadwal belajar harus transparan (roster) belajar untuk diawasi  masyarakat (11/2). (Alpijor)
Simpang Si Godang, SS
Perbaikan Sekolah SD N 095143 Simp. Sigodang, terus dilaksanakan agar sekolah ini tetap terawat yang bersumber dari dana BOS kata Ibu R. Sirait selaku Kepsek. Proses belajar mengajar mantap, dan semua guru pakai dinas lengkap dan tidak ada yang absen. Jumlah Pegawai + Guru 12 dan tidak ada yang mangkir (Bangun)
Simpang Sigodang, SS
Pemeliharaan Bangunan SD N 098082 tetap dilaksanakan, B. Sitorus, S.Pd selaku Kepsek mengatakan Cat Sisco Lux yang berat 5 kg yang dipakai ternyata hanya berisikan 3,5 kg dan masukan kapada pers agar cat ini dapat di usut yang berwajib. Jumlah guru dan honor ada 12 orang. Proses belajar mengajar mantap, hampir semua pegawai pakaian dinas lengkap. (Bangun)
Sihubu Merek Raya, SS
Kepsek SD N 095160 Si Hubu Merek Raya, Sugiati, S.Pd, mengatakan bahwa sekolahnya semenjak dibangun 1977 sampai sekarang belum pernah dapat rehab, padahal sekolah ini lokasinya dipinggir Jalan Propinsi yang jakanya 3 Km dari Kantor Bupati Simalungun, sementara SD di tengah hutan sana sudah mendapat rehab DAK (Dana Alokasi Khusus), masukan buat Bupati Simalungun (13/2). (LM)
 Kec. Siantar RMS, SS
 Kasek SD Negeri di Komplek penelitian Marihat di pimpin (Kasek) Ibu Siahaan, merupakan SD Favorit di Kec. Siantar, buktinya hampir semua orang tua puas dengan sistem proses belajar mengajar disana, ketika kunjungan wartawan hampir tak ada ngerumpi berarti sekolah ini diawasi masyarakat, UPTD Dikjar, dan pengawas dari Dinas Dikjar Simalungun (11/02). (Alpijor)
Tapian Dolok, Sinaksak, SS
 Kepsek SD N 091608 M. Sitanggang, A.Md, mengatakan bahwa visinya terwujud sekolah bermuti, Koknitif, afektif, Phiskomotorik dan berakhlak mulia serta membuat sekolah lanjutan yang bermutu. Itulah harapan Kasek terhadap anak muridnya, sehingga proses belajar mengajar harus dijalankan dengan benar. Sementara arti koknitif : berfikir dan mengerti, Afektif : memiliki rasa kasih yang benar, Phisikomotorik : terukur mental dan kejiwaannya. Demikian pantauan di lokasi. (13/2) (MJ).
 Nagori Naga Jaya Kec. Bandar Huluan, SS
Pada saat proses belajar mengajar Kepsek H. Saidin Purba tidak berada di sekolah hingga masyarakat bertanya, kalaupun tugas luar ke Kantor KCD, sebaiknya di luar proses belajar mengajar agar guru-guru dapat diawasi untuk menghindari ngerumpi. Salah seorang guru mengatakan mereka membutuhkan guru aksara Bahasa Simalungun. Jumlah guru 11 orang, siswa 133 dan di tempat ini butuh pagar permanen, demikian pantauan wartawan di tempat (14/2). (Edi)
Bandar Tongah, SS
SD N 095254 Bandar Tongah J. Saragih selaku Kasek tidak berada di tempat tapi hampir semua guru-guru aktif mengajar walaupun sudah jam 13.00 WIB tidak ada murid yang berkeliaran, terkesan baik dan disiplin, harapan orang tua di sekitar, jangan Kepsek meninggalkan proses belajar mengajar, kalau ada rapat, hendaknya dibuat diluar jam proses belajar mengajar kata E. Purba (42) kepada wartawan koran ini di Bandar Tongah (14/2).
Nagori Bandar Tongah, SS
Jumlah Penduduk 1276 KK atau 4734 orang, rencana E KTP 3538 orang dan sudah selesai ± 60% kata Darmawan, D  mewakili pangulu nagori Nasaruddin Damanik, dikatakan sekretaris bawha pelayanan kepada rakyat tetap berjalan dengan baik. Saat kunjungan wartawan, semua staf aktif bekerja lengkap pakaian dinas (13/02). (Edi)
Bandar Tongah,SS
Salah satu SMP Swasta baru buka adalah SMP Swasta Satria Mandiri, kepala sekolah Sinta Mardiana Saragih, M.Pd. kondisi murid 18 orang guru 12, proses belajar mengajar lancar. Sekolah ini lantai keramik dan hampir semua buka sepatu saat masuk kamar.  Kesibukan guru terlihan serius dan bersemangat dan lokasi sekolah di pinggir jalan, gampang di tempuh kata Subarni (13/02) Kepada wartawan koran ini. (Edi).
 Pematang Bandar, SS
SMP Negeri 1 Pematang Bandar merupakan Sekolah terbesar dengan jumlah muri 923, lokal 26, guru 61 orang. Untuk komputer yang ada 16 unit 14 baik, 2 rusak semuanya tersimpan baik kata Mangaranap Matondang, S.Pd. Dalam Proses belajar mengajar bejalan lancar dan semua guru bertugas sesuai roster yang ditetapkan. Sampai berita ini diturunkan belum ada orang tua yang mengeluh tentang perilaku guru, demikian pantauan wartawan (14/02) di tempat (EDI).

Bandar Huluan, SS
Ruas jalan Kabupaten dari SP. Dolok Merangir menuju Sp. Mangga tembus ke Bandar kondisi jalan rusak barat (15/02) pada jalan ini merupakan wajahnya Kabupaten Simalungun perlu mendapat perhatian Bupati Simalungun. Agar rakyat terlayani dengan baik. Apa kata rakyat B. Hutapea (52) penduduk serbelawan “Pajak ditagih JR, tapi jalan rusak berat” seharusnya pemerintah harus tahu malu dan mampu membuat jalan mulus. (Sita).
Sp. Dua – Kabanjahe, SS
Jalan Propinsi milik Dinas Bina Marga Propinsi Sumatara Utara ruas jalan Sp. Dua – Kaban Jahe baru dibangun sudah rusak (15/02) penuh kejelekan dan mutu rendah, akhirnya dilapor ke Poldasu oleh lembaga LSM PPL (Peduli Pembangunan dan Lingkungan) (M. Johan).
Jalan Nasional, Tiga Balata
Beberapa ruas jalan Nasional terlihat di KORDIL, Para petugas dari Dinas Bina Marga Sdr. Marno dan petugas konsultan, kontraktor melakukan membaca ketebalan untuk disesuaikan ke syarat-syarat teknis (12/02). Apa hasilnya belum diketahui karena HP petugas non aktif. (M. Johan).

Budiman Silalahi SIP, M.Si :
Target PAD Kecamatan Bandar Rp 1,56 M
Perdagangan, SS
Kota Perdagangan dikenal dengan kecamatan Bandar terdiri 15 kelurahan/Nagori, berpenduduk 17,167 KK atau 66.029 jiwa dan TA. 2012 direncanakan PAD Rp. 1,56 M.Sementara pelaksanaan penerimaan bulan Januari 2012 barau Rp. 50 juta. Demikian Budiman Silalahi SIP, M.Si, selaku Camat Bandar kepada wartawan koran ini di ruang kerjanya (14/02).
Untuk pelayanan urusan masyarakat ke Kantor tetap menjadi yang utama baik   E KTP dan masalah surat-surat yang dibutuhkan masyarakat terbukti setiap harinya masyarakat berurusan harus dilayani dengan sistem one day service terkecuali kalau diperlukan peninjauan kembali kata Syamsul, SH selaku kepala seksi pemerintahan. Demikian juga pada surat IMB di proses sesuai ketentuan tanpa berlama-lama diajukan ke pihak atasan pada Kantor PIT (Pelayanan Ijin Terpadu) di Pematang Raya kata Ahmad Baki selaku Kasi EKBANG. Jadi singkatnya masyarakat harus puas atas pelayanan Kantor Camat bandar.
Lebih lanjut Camat mengatakan bahwa pihaknya telah memperbaiki jalan Sutomo perdagangan (selama ini tak dapat dilalui kini sudah lancar). Kemudian segitiga di muka Kantor Camat diperbaiki, dan penutupan PAGOK (Lokasi WTS) sesuai keputusan TRIPIDA dengan tokoh-tokoh masyarakat Kota Perdagangan. Prestasi menonjol adalah selama ini berjualan di luar pagar, kini sudah masuk kedalam mengambil tempat pada ketentuan pemerintah, dengan dibukanya pasar resmi di kota perdagangan pengaturan dan penataan dilaksanakan sebaik-baiknya, sehingga penerimaan retribusi dilakukan Kantor Camat. Jadi tetap ada feedback kepada pedagang. Salah satu bentuk pelayanan yang diharapkan rakyat dari pemerintah dalam hal ini Kantor Camat Bandar. Demikian liputan wartawan dari Perdagangan (Sita Damanik).

Camat Dolok Panribuan, James Siahaan, S.STP :
 Perlu  Kerja Sama Masyarakat untuk  Mendukung Program Pemerintah
Pondok Marihat, SS
Gotong royong merupakan kegiatan Nagori yang telah direncanakan masyarakat sesuai arahan camat dolok panribuan, Kunjungan wartawan di desa ini disambut gembira tepat jam 12.00 WIB (11/02). Salah seorang masyarakat bermarga manik (43) mengatakan bahwa mereka bekerja untuk memperbaiki badan jalan dan  parit, dimana jalan ruas dari simpang Marihat Dolok menuju Sitampulak saat ini rusak berat, perlu perhatian Bupati Simalungun, karena jalan ini sudah waktunya direhabilitasi.
Mewakili pangulu Nagori BP. D. Siallagan yang saat itu tidak berada di tempat. Jumlah rakyat setiap hari 15 orang, secara bergantian. Itu memang arahan camat kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Dolok Panribuan karena itu kewajiban dan wujud nyata masyarakat dalam proses mendukung program pemerintah dan bagi masyarakat yang tidak berperan aktif dalam kegiatan tersebut tidak akan dilayani dalam proses pelayanan administrasi publik. Bagi nagori yang sudah menjalankan program tersebut akan mendapat dispensasi ajuan proyek lebih banyak di Musrenbang dan menjadi prioritas utama dan sebaliknya buat Nagori yang tidak melaksanakan tidak akan diajukan di daftar ajuan proyek 2013.(LM)