Minggu, 22 Januari 2012

Suara Simalungun Kamis 19 Januari 2012 (Edisi 491)

Bangunan PT Pos Indonesia P Siantar Sebelum direnovasi masih Menggunakan Ornamen Simalungun





Bangunan PT Pos Indonesia sianatar Setelah Direnovasi Tidak Lagi menggunakan Ornamen Simalungun





PT Pos Indonesia  Siantar Lecehkan Etnis Simalungun
* Walikota Siantar Hulman Sitorus SE  Diminta Segera Bertindak
* Langgar Perda Nomor 6 Tahun 1979 Satpol Hendaknya Rubuhkan Bangunan PT Pos Indonesia 

P.Siantar,SS
PT Pos Indonesia Cabang Pematangsiantar dinilai telah melecehkan etnis Simalungun dengan cara mengubah bangunan depan PT Pos Indonensia yang awalnya ornamen Simalungun menjadi tidak menggunakan ornamen Simalungun.  Sikap PT Pos Indonesia Cabang Pematangsiantar tersebut jelas sudah melecehkan etnis Simalungun.  Demikian dikatakan Andry Garingging Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Cabang Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Simalungun  (DPC- Himapsi)  Kota Pematangsiantar kepada SS Rabu (18/1).
Andry Garingging mengatakan sikap PT Pos Indonesia yang terkesan arogan tidak menghargai sejarah dan filosofi kota Pematangsiantar yang adalah tanah leluhur etnis Simalungun (Kerajaan Siantar) marga Damanik.  Atas nama lembaga Himapsi kami sudah pernah menyurati PT Pos Indonesia supaya mematuhi Perda Nomor 6 Tahun 1979 tentang Mengembangkan Serta Meningkatkan Kebudayaan Daerah Pada Pembangunan Fisik.
Dalam Pasal 2 Perda tersebut jelas dikatakan bahwa setiap orang atau Badan Hukum baik swasta maupun instansi pemerintah yang mendirikan bangunan dalam daerah harus ada memperbuat suatu motif dan gaya kebudayaan daerah. Selanjutnya Pasal 3 Motif dan gaya kebudayaan daerah yang oleh pemilik bangunan harus dibuat, diukir baik sebelah luar maupun sebelah dalam bangunan atau rumah serta dengan mudah dilihat orang.
Diterangkan Andry awalnya PT Pos Indonesia mematuhi Perda tersebut terbukti bangunan lama menggunakan ornamen Simalungun akan tetapi entah apa yang mendasari pemikiran PT Pos Indonesia kemudian mereka merehab dan menghapus ornamen Simalungun di Bangunan yang ada sekarang.
Sikap PT Pos Indonesia yang seeenak hati menghilangkan  ornamen Simalungun di bangunan sekarang jelas adalah pelecehan dan pengkhianatan terhadap sejarah kota Pematangsiantar kata Andry dengan nada keras. Andry mengatakan hampir semua bangunan Pemerintah dan BUMN menggunakan ornamen Simalungun itu artinya mereka mematuhi Perda Nomor 6 Tahun 1979 tersebut, misalnya Polres Simalungun, PLN, PT Taspen mengapa PT Pos Indonesia mengangkangi Perda tersebut menjadi pertanyaan bagi kita.
Dalam kesempatan tersebut Andry mengharapkan agar Pemko Siantar melalui Kakansatpol PP menindak bangunan tersebut karena sudah melanggar perda tentu bisa dirubuhkan saja kata Andry dengan nada keras. Ingat tugas Satpol PP adalah melaksanakan Perda yang ada di Siantar, PT Pos Indonesia sudah jelas mengangkangi Perda tidak ada alasan untuk tidak ditindak katanya.  Jangan sampai permasalahan ini membuat terjadi konflik SARA di Pematangsiantar, diperlukan kearifan PT Pos Indonesia mematuhi aspirasi ini ujarnya.
Di tempat terpisah Drs Burhanuddin Nasution mantan Ketua GP-ANSOR Pematangsiantar mengatakan dirinya sangat kecewa dan prihatin dengan sikap arogan PT Pos Indonesia. Walaupun saya bukan etnis Simalungun akan tetapi saya mendukung Perda Nomor 6 tersebut karena Siantar adalah tanah leluhur ertnis Simalungun jadi tidak ada alasan kita untuk tidak menghargai budaya Simalungun.  Selama ini sudah jelas Kantor Pos menggunakan ornamen Simalungun mengapa mesti dibongkar membuat ketersinggungan saja.
Burhan mengharapkan walilkota Pematangsinatar Hulman Sitorus supaya bertindak menyikapi permasalahan ini. Jangan sampai membuat kekisruhan saja bila perlu Satpol PP diperintahkan membongkar bangunan tersebut ujar Burhan. (tp)     
   
Masyarakat Simalungun Tolak Konversi Teh Jadi Sawit di Sidamanik
Simalungun, SS
Beberapa elemen Sipayung Himapsi, UPAS, dan Masyarakat Sidamanik bersatu menolak keras konversi tanaman the menjadi sawit di Kebun Sidamanik.  Penolakan tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam aksi unjuk rasa yang dilaksanakan Rabu (18/1). Aksi unjuk rasa ke gedung DPRD Simalungun dan selanjutnya ke Kebun Sidamanik. 

Lima ratusan massa dengan meneriakkan yel-yel tolak konversi memenuhi halaman gedung DPRD dan diterima Ketua DPRD Binton Tindaon, wakil ketua Ojak Naibaho, Suriawan, Benhard Damanik, Truly Anto Sinaga, Kapolres Simalungun.  Dihadapan masssa dengan tegas Binton mengatakan DPRD menolak konversi dan meminta segala kegiatan untuk mengkonversi dihentikan. Semua alat berat sementara dihentikan.
Selanjutnya aksi demonstrasi dilanjutkan ke Kebun Sidamanik, diSidamanik telah menunggu anggota DPRD Sumut yaitu Japorman Saragih, Irwansyah Damanik, Manager  Kebun Sidamanik.  Beberapa anggota DPRD Simalungun bersama massa juga turut ke Sidamanik yaitu Pantas Sitanggang, Benhard Damanik.
Manager Kebun Sidamanik mengatakan mereka bukan melakukan konversi akan tetapi melakukan replanting. Sementara anggota DPRD Sumut mendesak agar konversi teh menjadi Sawit dibatalkan.  Anggota DPRD Sumut mendesak Pihak Kebun Sidamanik hendaknya mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa mereka bukan melakukan konversi akan tetapi hanya melakukan replanting.   

Sementara itu Ketua Himapsi Simalungun Rizal Sipayung mengatakan bahwa adanya kebijakan PTPN IV  untuk melakukan konversi the menjadi kebun kelapa sawit dengan alasan keuntungan tanpa memperhatikan dampak negatif pengembangan perkebunan kelapa sawit tersebut sehingga lingkungan hidup yang diakibatkan oleh konversi the menjadi perkebunan kelapa sawit berakibat fatak karena  dapat merusak seluruh ekosistim tanah, Daerah Aliran Sungai (DAS) dan dapat meningkatnya aliran permukaan (surface runoff), tanah longsor, erosi dan sedimentasi akibat pemebrsihan lahan.

Kondisi ini apabilatidak dilakukan  dengan baik akan semakin mempercepat air hujan mengalir menuju ke hilir sehingga peresapan air menjadi terbatas dan peluang terjadinya banjir dan tanah longsor akan meningkatkan , pohon yang rakus air artinya pohon ini memiliki laju evapotranspirasi (penguap-keringatan) yang tinggi yaitu setiap pohon sawit memerlukan 20-30 liter air per hari sehingga mengurangi kesediaan air.

Dikatakan Rizal saat ini lahan perkebunan tersebut ditanami teh dan dan telah memberi keuntungan yang sangat besar bagi PTPN IV dan perkebunan the tersebut menjadi ikon pariwisata Kabupaten Simalungun walaupun belum ramah lingkungan, sayangnya kelebihan-kelebihan tersebut tidak memelekkan mata PTPN IV malah lebih kejamnya lagi PTPN IV merencanakan konversi kebun the menjadi kelapa sawit.

Jika kebijakan ini tidak dihentikan maka akan menjadi malapetakabagi masyarakat Kabupaten Simalungun, kota Pematansiantar, maka untuk itu Himpunan Mahasiswa dan Pemuda  Simalungun sebagai garda  terdepan  melawan kebijakan PTPN IV yang lebih mementingkan  keuntungan dari pada pelstarian lingkungan  dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara umum dan Kabupaten  Simalungun  secara khusus, padahal PTPN IV perusahaan milik Negara yang harusnya berpihak kepada rakyat dan menerapkan feodalisme dan kapitalisme . PTPN IV haruslah patuh dan taat terhadap perundang-undangan yang berlaku di Republik ini karena jelas UUD 1945 pasal 33 bahwa  bumi dan beserta isinya dikuasai dan diperuntukan untuk kepentingan masyarakat. PTPN IV juga jelas melanggar UU tahun 32 tahun 2009 tentang pelestarian lingkungan  hidup, dan sudah sepantasnya kebun the Sidamanik dipertahankan  karena telah  menjadi ikon parawisata, pelestarian lingkungan  (pohon the ramah lingkungan ) bahkan kebun the Sidamanik mempunyai nilai histories yang sangat tinggi dan dapat menjadi arena penelitian pendidikan  maka untuk itu kebun the Sidamanik yang mempunyai sejarah haruslah  dilestarikan dilindungi dan dipertahankan  sesuai dengan undang-undang Nomor 05 tahun 1992 tentang cagar budaya.

Rizal menegaskan bahwa  Himapsi menyatakan (1) Tolak konversi kebun the menjadi kelapa sawit, (2) meminta DPRD Kabupaten Simalungun segera memparipurnakan  penolakan terhadap konversi kebun the menjadi kelapa sawit (3) meminta bupati Simalungun  untuk tegas dalam arti, menolak secara tertulis permohonan PTPN IV tentang konversi kebun the menjadi kebun kelapa sawit di Kecamatan Sidamanik, melarang aktivitas alat berat di lokasi  perkebunan  the Sidamanik oleh karena belum  mempunyai ijin, mengambil kebijakan  yang berpihak  kepada masyarakat, (4) meminta menteri BUMN  mengganti direktur/ direksi PTPN IV yang tidak berpihak kepada masyarakat kabupaten Simalungun (5) meminta direksi PTPN IV untuk meminta maaf secara adapt kepada masyarakat Sidamanik secara khusus dan masyarakat Kabupaten Simalungun secara umum., Jika Konversi tetap dipertahankan  maka masyarakata Sidamanik, HIMAPSI masayarakat kabupaten Simalungun (1) akan merebut, menguasai dan mengelola  tanah perkebunan the Sidamanik yang diberikan  oleh leluhur Partuanon Kerajaan  Sidamanik kepada PTPN IV (2) meminta masyarakat  dunia melalui bursa CPO internasional dan badan  PBB agar tidak mengkonsumsi produk CPO PTPN IV karena  telah  merusak  lingkungan dan tidak berpihak terhadap masyarakat sekitar perkebunan serta menyengsarakan karyawan PTPN IV. (tp)


Sahrianta Tarigan Layak Pimpin Sumut
·              DR Steven Iwanggi : Sumut Majemuk Butuh Pemimpin Berjiwa Pemersatu

P.Siantar,SS
Melihat fakta kemajemukan Sumatera Utara (Sumut) maka sangat dibutuhkan pemimpin yang santun dan berjiwa pemersatu. Saat ini sedang terjadi krisis kepemimpinan di  Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sehingga sehubungan dengan mendekatnya Pemilihan Gubernur Sunatera Utara (Pilgubsu) sangat diharapkan Gubernur yang memiliki visi membengun dan mempersatukan warga Sumut yang sangat majemuk.
Sahrianta Tarigan adalah figur yang layak memimpin Sumut agar terjadi perubahan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. 
Demikian rangkuman pendapat beberapa tokoh yaitu DR Steven Iwanggi Sekjen Forum Dialog Intelektual Papua, Pdt DR MD Wakkary Ketua Umum PGPI, dan Drs H Ridwan Yunus SE SH Ketua Masyarakat Sumatera Timur pekan ini.
DR Steven Iwanggi mengatakan bahwa mengingat betapa beragamnya Sumut baik dari segi suku, agama,  bahkan ras  maka sangat dibutuhkan figur yang santun dan pemersatu. Figur yang santun sangat dibutuhkan mengingat betapa beragamnya adat dan tradisi yang ada di Sumut begitu juga figur Pemersatu adalah figur yang bisa memahami perbedaan yang ada di Sumut.  Sahrianta Tarigan adalah figur yang layak karena rekam jejaknya selama berkiprah di DKI Jakarta dia bisa diterima semua kalangan baik Suku, Agama maupun Ras.
Dikatakan Steven Iwanggi membangun daerah yang begitu beragam membutuhkan seni dan managemen tersendiri sehingga masyarakat Sumut harus benar-benar mencermati figur calon Gubsu  yang akan ikut dalam Pilgubsu tahun 2013.  Sejak sekarang idelanya masyarakat sudah mempelajari track rekord dan kemampuan para calon yang akan bertanding. Akan tetapi mengingat keragaman Sumut maka harus dicari figur yang santun dan berjiwa pemersatu ujar Steven Iwanggi.
Lebih lanjut Steven mengatakan bahwa dirinya baru saja mengikuti pesta budaya
Sementara itu  Drs H Ridwan Yunus mengatakan bahwa saat ini dirinya menilai kepemimpinan di Sumut sama  sekali tidak berbuat itulah akibatnya kalau sejak awal masyarakat Sumut tidak cermat mengamati latar belakang dan track rekord calon pemimpinnya.  Tahun 2013 warga Sumut akan kembali berkesempatan memilih calon gubernur saya menghimbau agar warga Sumut khususnya warga Siantar-Simalungun tidak salah pilih lagi, jangan kita pilih pemimpin yang tidak berbuat kata Yunus dengan nada yang keras.
Yunus mengatakan mengingat betapa beragamnya masyarakat Sumut tidak sembarangan orang bisa jadi Gubsu. Harus orang-orang yang memang memiliki kualitas kepemimpinan yang baiklah yang bisa memimpin Sumut dia harus  Santun dan berjiwa mempersatukan jangan yang berjiwa pengkotak-kotakan masyarakat kata Yunus.
Calon Gubsu haruslah figur yang bisa lintas budaya dan lintas sosial berpola pikir nasional tidak mengkotak-kotakkan masyarakat. Kemudian tidak menggunakan issu SARA untuk menggapai kepentingan poltiknya. Kalau terus menggunakan issu SARA adalah pimpimpin yang berpola pikir sempit kata Yunus.
Dikatakan Yunus dirinya sudah mempelajari rekam jejak Sahrianta Tarigan selama ini baik sebagai anggota DPRD DKI maupun dalam pergaulannya sehari-hari di masyarakat.  Sahrianta dengan dengan semua kalangan bahkan ketika di maju sebagai calon anggota DPRD DKI dia tidak hanya didukung kalangan Kristen saja akan tetapi dari kalangan yang beragama Islam juga mendukungnya.  Sahrianta dinilai Yunus adalah figur yang pas memimpin Sumut yang beragam.
Sementara itu Pdt MD Wakkary  mengatakan bahwa aspirasi tentang Sumut membutuhkan calon Gubsu yang baru sudah menggema di kalangan perantau asalh Sumut di Jakarta. Bahkan pada satu kesempatan mantan Menteri Kehutanan MS Kaban mengatakan bahwa saat ini Sumut membutuhkan alternatif.  Pernyataan MS Kaban tersebut saat ini menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan perantau asal Sumut di Jakarta yang memang sedang mempersiapkan calon Gubsu alternatif.  Mengingat beragamnya Sumut memang sangat dibutuhkan pemimpin yang santun dan berjiwa pemersatu katanya.(tp)  

Bual-Bual Pokkalan

Lalab Ma Songon Tappua Jantan, Namalo 
Mamukkah Lang Boi Mandungi
Selamat Hari Raya ma bani hasoman muslim, tarlobih hasoman pambasa na mariana marhuta i Simalungun Hataran atappe Simalungun kehen. Andohar ma bari hari Raya on lambin tambah passarian, niombah lambin pistar, buahni sawit roh baggalni, sehat akkula pakon otak, maruttungma partiga-tiga janah lambin roh ringgasni hita mangarahkon hasoman ase mambasa Suara Simalungun. Lang sonaido ?
Ia topic bahasanni hasomanta parminum bagot ipokkalanni S3 pakon pak Mawar Tanjung Pinggir Talun Madear aima pasal horja-horjani halak Simalungun na malo mamukkah tapi lang malo mandungi.   Pasma ai songon tappua jantan. Seng ongga salosei asarni.
“Pusok do uhur mangidah namasa on, masam do nuan ulahni halak Simalungun on na merugihon perjuanganni Simalungun” nini si Jarmen mamukkah parbualan sambil mamurihi tanganni laho manjopput tambul tanggiling hasil buruanni sidea ilombang bahapal tanjung pinggir.
“Ai mase mittor manguhumi horjamu ambia. Lape mahua domma massalahkon Simalungun. Ai na sonaha gatni pangulahni Simalungun on na mengganggu perjuanganni Simalungun on.Patorang ma lobei ase ibobei simbuei on” nini Jauman use na hundul ilambung ni si Jul Sinurat.
“Tangihon nassiam. Takkas do ibotoh hita bahasa domma adong tuppuanni Simalungun na gigih berjuang untuk simalungun tanpa pamrih janah na lang tergantung bani bupati. Contohni Upas, KNPSI Serdo, Himapsi pakon IKEIS. Adongdo homa tuppuan profesi songon KPLS. Rombang do hita mandihuti kegiatan pakon perjuanganni. Mahol tumang do organisai on bergerak halani bueini simalungun na datei on. Artini domma habis gas petinggi-petinggini Simalungun on laho marjuang, tapi lape takkas botul hasilni. Hape, bolakangan on muncul use pejuang baru na mambahen tuppuan. Tapi danani mengharap bani bupati. Artini sihol berlindung bani kihik ni bupati. Yakin do au halani penjilat bupati do halakni, pitah mamukkah dassa tuppuan on seng berlanjut on. Pasma songon tappua jantan nidokan” nini Jarmen patorangkon.
“Memang domma mulai lutu Simalungun on ibahen wajah-wajah baru para penjilat on. Bayangkon nassiamma songon SMA Plus ai. Adongdo ijai pengelolani na lang ongga sikolah bani SMA Plus atap ijape ai. Sasittongni maningon na ongga sikolah bani SMA plusdo na sanggup mengelola SMA Plus ase berbobot sikolah ta ai. Artini pitah jolma na pistar dassa na berhak mencampuri SMA Plus. Halani memang murid-muridni jolma na pistar janah hasil seleksi. Jadi pengelolanipe maningon do pilihan. Seng asal dong.Kenyataanni ?? Adongdo sidea pengelola na lulusan  SMA swasta bagas-bagas janah masuk sore, sarjana lulusan perguruan tinggi bagas-bagas. Domma tak tau diri, posdo uhurni marpodah bani siswa na ber IQ tinggi ai. Ai lang na pailahon ma sonai ??? Ngga lucu akh ……….. Tapi yakin do au tokkin dassa tahan sideai, songon tappua jantan dassa ai. Perasaan pistar, janah perasaan Sarjana Lulusan Perguruan Tinggi ternama. Modal penjilat tumang.” nini si Ayeb markomentar.
“Tongon do ai” narsappang si Ibnu. “Bolakangan on songon na magou do peuang-pejuang murni ni Simalungun on. Anggo i Raya an, Simanjuntak pakon marga Bangun do  namangaturi halak Simalungun. Naparahni, ra homa par Raya iatur Simanjuttak pakon Bangun, kan domma baokon ? nini Ibnu kesal.
“Sonon ma gelah ai. Anggo boi, sagala pendatang baru atappe na perasaan tokoh baruni Simalungun ase podasma bertobat. Anggo tongondo sihol memperjuangkon budaya Simalungun, bergabung ma bani organisasi na adong sonari. Berema masukan bani pengurus ni organisasi na dob dokah in. Ulang  halani na menjilat bupati mittor ibentuk tuppuan na baru. Porlu idingat hita bahasa terbatas do jabatanni bupati, Tapi anggo perjuangan hasimalungunon mardalan sadokahni dokahni. Halani ai bertobatma gelah sidea, Mulak ma jadi pejuang murni. Ulang gabe tokoh penjilat. Roa tangaron” nini Marsakapi mambere podah.
Hita pambasa Suara Simalungun on, mudah-mudahan seng dihut ham na jadi tappua jantan ai. Seng homa dihut ham gabe halak na perasaan tokoh baru i Simalungun on. Pajorei hita ma Simalungun on dengan semangat kebersamaan. Ulang ipaturut hita simbalog namangaturi i Pamatang Raya an. Hargai hitama perjuanganni hasoman na parlobei membentuk perjuangannni Simalungun on. Anggo  halak na baru do ham i Simalungun on. Parlajari hamma lobei aha namasa. Ulang halani boi ham menjilat, mittor sor mangaturi ham i Simalungun on. Seng boi. Jaga kesopanan. Horas diatei tupama. (Op.Jerico)





BPK Temukan Kerugian Kas Pemko Siantar Rp69 miliar
P.Siantar, SS
Kerugian kas Pemko Pematangsiantar mencapai Rp 69,6 miliar lebih. Ini berdasarkan laporan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)Perwakilan Sumatera Utara no : 276/S/XVIII Mdn/06/2011, tertanggal 16 Juni 2011.

Jumlah kerugian daerah Kota Pematangsiantar atas hasil pemeriksaan BPK, BPKP, dan Inspektorat Kota Pematangsiantar.
Untuk pemeriksaan BPK, mulai tahun 2003 -  2009 sebesar Rp 67,8 miliar lebih (98%), dan BPKP perwakilan Sumut tahun 2009 - tahun 2010 sebesar Rp 29.734.437,60. Sedangkan pemeriksaan dari Inspektorat Kota Pematangsiantar tahun 2006 - 2010 sebesar Rp 1.803.125.587.

Menurut Kabag Humas dan Protokoler Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar, kemarin, laporan hasil pemantauan  tersebut menggambarkan akumulasi temuan semenjak tahun anggaran 2003 - 2010. Menurutnya, temuan  sebesar  67. 820.052.984,25 (98%) merupakan pemeriksaan tahun 2003 - 2009.

Untuk  penyelesaian temuan itu. Menurut Daniel telah direkomendasikan oleh aparat pengawas dengan cara pembuatan surat pertanggungjawaban atas temuan, dan penyelesaiannya dengan cara pengembalian secara tunai ke kas daerah. Dikatakan, sampai dengan saat pemantauan yang dilakukan BPK tahun 2010, telah diselesaikan sebesar Rp 2,4 miliar lebih.

"Pengembalian atau penyetoran tahun 2011 ke kas daerah masih di inventarisir oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah (TPKND) Pemko Pematangsiantar," ujarnya.

Sedangkan temuan BPK ada yang telah ditangani aparat penegak hukum dan diputuskan Pengadilan Negeri Pematangsiantar. Daniel menuturkan, dalam upaya percepatan penyelesaian kerugian daerah, Pemko Pematangsiantar telah melakukan berbagai upaya, yakni penerbitan surat keputusan walikota tentang pembebanan kerugian sementara no : 900-2941/WK tahun 2006 tanggal 20 November.

Ini berisi pembebanan penggantian kerugian sementara ketekoran kas daerah Pemko Pematangsiantar atas pemberian panjar-panjar tahun 2002, 2003, 2004, 2005.  Lalu penerbitan Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM) oleh individu yang terkait dengan temuan.

" SKTJM itu intinya menyatakan individu yang terkait bertanggungjawab atas temuan itu. TPKND juga tetap melakukan pendekatan agar menyelesaikan segera mungkin," sebutnya. (int)

Bupati Simalungun Kunker ke Kecamatan Dolok Silou

Simalungun,SS 
Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM, didampingi Asisten Pemerintahan umum dan Kesra Jonni Saragih SIP, Asisten Ekbang Ir Ramadhani Purba serta  beberapa pimpinan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kecamatan Dolok Silaou, Rabu, (18/1).
Di Kecamatan Dolok Silou, kedatangan rombongan Bupati Simalungun disambut oleh Camat Dolok Silou Drs Malem Ukur Tarigan bersama beberapa staf dan langsung meninjau infrastruktur jalan (jalan Provsu) yang menghubungkan antara Kabupaten Simalungun (Saran Padang) dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai akses bagi masyarakat, yang kondisinya sangat membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, terutama disekitar Km. 8 jalan dari Saran Padang menuju Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang langsor hampir setengah badan jalan sehingga sulit untuk dilalui.
  “Meskipun jalan provinsi, kita juga harus mengetahui kondisi nya karena jalan tersebut berada diwilayah Kabupaten Simalungun dan jalan itu merupakan akses bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari untuk menambah tingkat kesejahteraan masyarakat. Disamping itu kita akan sampaikan ke pemerintah provinsi agar jalan tersebut segera mendapat perhatian”, ungkap Bupati saat meninjau jalan tersebut.
Dikatakan, jika kondisi jalan perhubung tersebut baik, secara otomatis tingkat perekonomian masyarakat akan meningkat dan juga arus kunjunggan wisatawan ke Kabupaten Simalungun diharapkan dapat meningkat pula.
Dari penjauan jalan, rombongan Bupati Simalungun bersama camat menuju Puskesmas Dolok Silou. Di Puskesmas ini, Bupati Simlaungun disambut oleh Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan para petugas medis lainnya. Sembari melihat-lihat kondisi Puskesmas, Bupati menghimbau kepada para petugas medis agar tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat secara masimal dan selalu menjaga kebersihan lingkungan Puskesmas serta meningkatkan kinerja.
Usai meninjau jalan dan puskesmas, Bupati dan rombongan menuju kator camat Dolok Silou. Dikantor kantor Camat, Bupati mendapat sambutan sambutan hangat dari para staf yang bertugas di Kantor camat dan langsung menuju rumah dinas camat yang tidak jauh dari kantor kecamatan. Melihat kondisi rumah tersebut, Bupati langsung memerintah Kadis Tarukim untuk segera memperbaiki rumah camat tersebut.
Dari rumah dinas camat, seterusnya Bupati dan Rombongan instirahat sejenak sebari bersilahturrahmi dengan dengan para pengulu, kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan.
Dalam silahturrahmi tersebut, Ka. UPTD Pendidikan Kecamatan Dolok Silou Durahman Saragih SPd menyampaikan bahwan di Kecamatan Dolok Silou masih kekurangan guru terutama guru SD. Kondisi guru SD saat ini di Kecamatan Dolok Silou, menurut Durahman hanya 82 orang dari 23 unit SD yang ada, disamping itu guru di SMA Negeri Dolok Silou juga masih membutuhkan tenaga guru. Oleh karena itu, dia berharap kepada Pemkab Simalungun untuk segera menambah tenaga guru guna untuk meningkatkan proses belajar mengajar di kecamatan Dolok Silou.
Menanggapi hal ini, Bupati Simalungun langsung memerintahkan Kadis Pendidikan memalui seluler untuk segera memenuhi kebutuhan tenaga guru di Kecamatan Dolok Silou, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik yang pada gilirannya akan meningakan ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
Dikesempatan tersebut, Bupati juga menghimbau kepada para camat dan pangulu untuk meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan tugas dan mengajak masyarakat untuk merawat fasilitas dan sarana jalan yang telah dibangun sehingga dapat lebih bermafaat bagi masyarakat. (tp)

INFO SINGKAT SIANTAR SIMALUNGUN-TEBING TINGGI-BAMBAN- SERGEI
Dolok Panribuan, SS
Kepala Sekolah SD 0091455 Pinta Purba mengatakan dalam proses belajar mengajar wajib buku panduan dimiliki  semua guru dan silahkan diperiksa, saya siap membantu, yang ada masalah adalah adanya persepsi negatif dari teman guru yang ambisi menjatuhkan hingga dia bernyanyi kepada wartawan. Hal ini saya anggap kritikan sehat, untuk membangun dunia pendidikan. Akan tetapi menjadi kepala sekolah bukan gampang apalagi menjatuhkannya. Saya secara pribadi meminta kepada rekan-rekan guru, agar tetap berdisiplin bekerja, berpikiran positif ke depan pendidikan di kabupaten Simalungun harus tetap maju, dan nama baik Pemkab Simalungun harus yang utama tegas Pinta Purba, S.Pd berujar kepada wartawan koran ini di Tiga Dolok. (Alpijor)

Parapat, SS
Kepala terminal Parapat Antoni Damanik, SH baru-baru ini mengatakan bahwa kerusakan permukaan jalan, di jalan masuk dan di dalam sangat membahayakan penumpang, alasannya acap kali penumpang terantuk kepala gara-gara kedalaman lubang hingga mobil oleng berharap kepada pemerintah, agar segera menutup lubang-lubang di areal terminal. Pihaknya selaku penagih retribusi tentu wajib menerima keluhan masyarakat, feedback ke masyarakat tentu semua fasilitas terminal harus baik kepada masyarakat. Gara-gara kerusakan terminal sudah pasti wajah kota Parapat semakin buruk kepada pengunjung. Kalau sepakat pemda benahi terminal lalu nama baik kota ini pasti OK buat semua pihak. (LM)
 Parapat, SS
Dana pembangunan rehabilitasi lokasi Pagoda pintu gerbang Pantai Pasir, MCK di Tanjung Dolok dipertanyakan, pasalnya papan nama proyek tak ada hingga masyarakat tidak mengetahui kapan dimulai dan kapan berakhir. Hampir semua kontruksi yang dikerjakan asal-asalan, main tempel tanpa pengawasan. Menurut Anto yang bekerja di Pagoda mengatakan pemborong jarang di Parapat, masalah waktu proyek, dirinya tidak mengerti, silahkan bertanya kepada Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara di Medan. (LM)

Pematang Raya, SS
Fajar Simanjuntak wartawan menerangkan LSM di Pematang Raya (16/01) mengatakan kepada wartawan koran ini, dan hasil penyelidikan di lapangan dengan pengakuan guru-guru bahwa untuk lulus sertifikasi sebanyak 1447 orang guru di lingkungan Dikjar Simalungun. Setiap 1 orang guru agar bisa lulus harus bayar Rp.850.000 per orang hingga kalau dikalbulasi seluruhnya menjadi Rp.1,2 M. Alangkah ngerinya nasib guru di Kabupaten Simalungun, tak wajar perlu diadukan ke penegak hukum, agar diusut TUNTAS. (Alpijor)

P. Siantar, SS
Penulisan penjumlahan nilai EBTA tahun 2011 di salah satu SD yang beralamat di Jl. Laguboti Ujung Kota Pematangsiantar dari 5,03 seharusnya 6,03 telah diperbaiki dengan surat keterangan kepala sekolah oleh Ibu H. Tambunan telah diperbaiki sebagaimana mestinya hingga ibu Pardede selaku orangtua murid Daniel Sinaga. Menurut Ibu Tambunan hal itu terjadi karena kesalahan teknis dan tidak ada unsur kesengajaan. Semuanya telah dikoreksi digantikan sebagaimana biasanya tukas Ibu Tambunan hingga ibu Pardede puas dengan pelayanan baik. (LM)

Hataran Jawa, SS
SD Hataran Jawa No. 091520 Kaseknya pelaksana tugas Suprapto, ketika wartawan berkunjung ke sana, beberapa guru yang dikonfirmasi mengatakan Kaseknya sudah pensiun bulan Nopember 2011 penggantinya belum ada, hingga pelaksana tugas saja yang ada, sementara pelaksana jarang di tempat ketika wartawan bertanya menyoal disiplin terhadap pakaian dinas, antara lain atribud PNS wajib setiap haru dipakai antara lain papan nama wajib dipakai yang ada hampir semua guru sulit dikenal masyarakat, karena semua pejabat menjaminkan tindakan yang kurang disiplin. (Mare)


Tiga Dolog, SS
Saudin P. Siahaan salah seorang veteran di Kecamatan Dolok Panribuan telah meninggal dunia baru-baru ini. Menyoal hak-haknya perlu diketahui publik. Ternyata hanya Rp.300.000 diberi kantor pos Tigadolok. Ketika hal ini dipertanyakan ke Taspen Cabang Pematangsiantar dari orang yang layak mengatakan bahwa haknya hanya begitu saja bang! Katanya kepada wartawan, demikian agar publik maklum. (M. Johan)

Sei Bamban, SS
Pemeliharaan jalan Sei Bamban dengan sistem melapis segi empat, sudah benar hingga kendaraan pemakai jalan di sana jalannya mulus-lancar (10/01) hanya saja ± 3 km ke pangkal jalan nasional masih berlubang dan mengganggu, sebaiknya segera ditutup untuk menghindari keluhan-keluhan masyarakat.  Diharapkan semua instansi terkait dapat merespon berita ini untuk kemajuan Kabupaten Sergei.

Bamban Sergai, SS
Op. Aris br. Sirait (70) penduduk Kampung Jeruk Sergei bercerita tentang anaknya yang meninggal bulan Nopember 2011 di Kandis propinsi Riau kecelakaan di jalan umum akibat lubang.  Menurut Op. Riris jasaraharja belum cair, karena ada oknum polisi mengatakan bahwa kecelakaan tersebut tidak mendapat jasaraharja, alasannya meninggal tidak di tempat berselang dua hari. Yang menjadi pertanyaan  mengapa oknum Polri tersebut bukan mengeluarkan surat keterangan menjelaskan dengan surat resmi, agar masyarakat paham dan tidak mengurusi lagi atau tanya sana sini, perlu sosialisasi dari PT. Jasaraharja, tentang pemberian angsuran kepada rakyat. (M. Johan)
Jalan Bina Marga, SS
Tim Wartawan koran ini memantau  jalan mulai dari Tanah Jawa Kota menuju Hutabayu Raja banyak jalan yang rusak berlubang kemudian dari Hutabayu Raja menuju Nagojor tembus ke Simpang Bah Jambi juga jalan rusak dan berlubang-lubang, apa komentar rakyat kepada Bupati/Wakil Bupati “Sangat mengecewakan” padahal gampang solusinya yaitu menutup lubang dan sesegera mungkin agar jalan tetap mulus bagaimana komentar rakyat kepada wakil rakyat “lebih goblok lagi tak mampu mengawasi dana negara”.  Amin!!! (Sita Dmk)

Simpang Dua, SS
Horas bah!!! Kata wartawan kepada seseorang yang mengaku marga Gultom dan tinggal di Kota Pematangsiantar bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang GALENA  atau sejenis tanah hitam dioperasikan PT. BAKRI bekerjasama dengan Australia produksinya ini tentu akan dikirim melalui pelabuhan Kuala Tanjung dan beberapa Kabupaten yang akan dilalui antara lain :  Kab. Simalungun, Kota P. Siantar, Kab. Batubara, Wah… hebat ya !!!Kab. Dairi bisa PAD nya meningkat sambil tersenyum Pak Gultom berlari ke bus Sepadan. (Alpijor)

Terminal Tanjung Pinggir, SS
Memang terminal tanjung pinggir sulit dioperasikan rakyat alasannya apa ya ! wartawan koran ini meninjau ke sana.  Disekitar terminal jorok rumputpun tumbuh subur ketidak seriusan memelihara dan mengurus tercermin di terminal ini, hampir semua bis umum tidak memanfaatkan terminal sebagai acuan perjalanan yang ditetapkan pemerintah daerah yang pasti pelayanan “amburadul” hingga rakyat miskin kucar-kacir kesana-sini dan pejabat nya berpoya-poya menikmati uang korupsi diduga bekerjasama dengan penegak hukum (M. Johan)

Bangun, SS
Ketika wartawan melintas di Bangun memantau ratusan lembu PARKIR DI KEBUN BANGUN PTPN 3 walau undang-undang sudah ada di Republik ini yang mengatur tentang larangan beternak di tanah perkebunan ternyata tak peduli pihak manajemen biarkan saja.  Setelah di cek ternyata miliknya orang dalam/ manager dan karyawan kata masyarakat sekitar, malu sekali rakyat ini kepada tamu-tamu yang berkunjung ke negeri kita ini, tercermin keegoan anak negeri ini dan tak mampu menciptakan “kecerdasan” yang ada hanya EGO dan TOLOL. Dikritik sehat semakin menjadi-jadi kelakuannya (M. Johan)

Sumut  PT. KIA, SS
Aroma Korupsi pada PT. KIA mulai merebak, pada proyek pembangunan jalan kereta api di Sumut ternyata banyak diduga menjadi ajang korupsi dimulai dari pembangunan tahun anggaran 2011.  Tim wartawan bekerjasama dengan LSM PPL (Peduli Pembangunan dan Lingkungan) yang paling mencolok adalah mutu bantalan sudah banyak busuk dan retak, demikian pantauan di rel kerapa api Medan-Tebing Tinggi-P. Siantar (17/01) diundang semua warga LSM wartawan surati KPK, Kapolri, Kejagung untuk mengusut (Sita Dmk).
Dinas PU Prop. Sumatera Utara, SS
Patut dicurigai semua Jalan di Propinsi Sumatera Utara khususnya di Simalungun dan Serdang Bedagai banyak temuan proyek-proyek tidak sesuai dengan bestek, volume dan mutu, benar-benar menjadi ajang korupsi dalangnya adalah Ir. H. Marapinta Harahap, MM selaku Kadis jarang memonitor ke daerah, walau wartawan dan LSM menyurati proyek TA 2011 penuh koruspi dan “MAMBAL” contoh dipersilahkan melihat pengaspalan di Jalan Pematang Raya-Tigarunggu berbiaya Rp.12 Milliar belum selesai sudah rusak.  Kan luar biasa konsultan pengawasnya itu? (LM)

Polres Simalungun, SS
Sudah banyak pengaduan di sana-sini yang disampaikan kepada Lembaga ini tapi tak ada TUNTAS, hanya sebatas retorika politik saja, panggil lalu  tanya-tanya akhirnya UUD, jujur inilah budayanya.  Hampir semua kita bekeluarga dan yang diperiksa adalah sahabat ke sahabat dan demikian pengakuannya, jadi biar tahu Bapak-bapak mayarakat menunggu undang-undang pembuktian terbalik agar semua pengakuan korban-korban pemerasan penegak hukum TERKUAK, mudah-mudahan di era pemerintahan SBY terbit dan hal itu akan terbukti pantauan wartawan (16/1) (Tim)

Walikota Tebingtinggi: Tidak Ada Diskriminasi dalam Dunia Pendidikan

Tebing Tinggi SS
Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM menegaskan bahwa tidak menghendaki adanya diskriminasi di dalam dunia pendidikan, termasuk di sekolah favorit sekali pun seperti SMA Negeri 1 Tebingtinggi yang termasuk sekolah berstandar internasional.
“Tidak ada diskriminasi dalam dunia pendidikan, jangan sampai karena orang tuanya seorang pejabat maka dia dapat menikmati fasilitas dan perlakuan tertentu berbeda dengan siswa lainnya,” tegas Umar Zunaidi Hasibuan saat memimpin upacara bendera, Senin (16/1) di SMA Negeri 1 Tebingtinggi Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi.

Di hadapan peserta upacara yang juga dihadiri antara lain Wakil Walikota H Irham Taufik, Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar, Kadisporabudpar H Azhar Efendi Lubis SE, serta Kasatlantas Polresta Tebingtinggi AKP Juliani Prihatini, walikota memberikan motivasi kepada siswa SMA Negeri 1 untuk terus memacu prestasi agar menjadi manusia yang berhasil di masa datang.

“Sekolah SMA tertua di Tebingtinggi adalah SMA Negeri 1 dan sudah banyak melahirkan jenderal, pejabat serta pengusaha-pengusaha sukses lainnya. Semoga anak-anak di sini semua dapat mengikuti jejak mereka,” sebut Umar dan disambut tepuk tangan meriah dari ratusan siswa.

Usai upacara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan alat olahraga dari Kabag Kesra Pemko Tebingtinggi berupa tiga buah bola voli yang diterima langsung oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Muhammad Syarif. Selain itu, walikota juga menyempatkan meninjau lokasi sekolah dan langsung masuk ke Laboratorium Kimia, Fisika dan melihat langsung kondisi perpustakaan yang menurutnya perlu ditangani lebih profesional, seperti adanya komputer database buku dan ruangan tersendiri untuk membaca yang dilengkapi dengan pendingin ruangan agar siswa yang membaca nyaman dan konsentrasi dalam membaca.

Terkait ruang laboratorium, walikota juga mengingatkan agar disiapkan alat-alat keselamatan seperti racun api serta alat-alat laboratorium jangan dibuat dari botol bekas air mineral karena dapat dikhawatirkan cairan terminum oleh siswa karena lupa(tt02)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar